Rate

better life

Family Series 753

"Sarah" Teriak Thomas.
"Oh, Kau Thomas, Ada apa ?" Tanyanya.
"Aku ingin memberitau Kalau Hari ini Natasha Akan pergi dan kau ditugaskan Menjaga kotak berharga miliknya" Jelasnya.
"Tenang, Sudah aku Simpan kotak kesayangannya" Sarah menjawab mantap.
"Memang isinya apa sih ?" Tanya Thomas.
"Aduh, Isinya aku gak tau" Kata Sarah dengan Muka Manyun.
"Oh tidak masalah, Maaf aku agak sedikit Kepo orangnya, Itu yang dikatakan Teman temanku" Kata Thomas menggaruk garuk rambutnya yang sebenarnya tidak berasa gatal sama sekali.
"Tidak apa apa, Semua orang mempunyai Sifat Negatif" Sarah berusaha menghilangkan muka Malu dari Thomas yang pipinya sudah benar benar merah.
"Yeah" Katanya
Mukanya Masih agak memerah.

"Nala, Apa yang kau lakukan ?" Tanya Hana yang melihat Nala sedang melirik keluar jendela sambil senyam senyum sendiri.
Karena tidak Di jawab.
Hana Melihat Sendiri apa yang diintipnya.
Dan ia mendapati Jeremy yang sedang menyiapkan seekor Kuda untuk Natasha besok.
"Haduhhhh Mikirin itu ya sampe omonganku tidak didengarkan dari tadi" Kata Hana.
"Sorry, Lagian ganggu aja, Orang lagi ngayal juga merusak aja" kata Nala Kesal dan kembali melirik jendela.
Hana mendesah mendengar Omongan Adiknya.
"Coba kita lihat apakah kita punya sihir jatuh cinta?" Kata Nala sambil mengambil tongkat Sihir senjatanya.
"Hey, Jangan Ingat, Ibu bilang ibu memberikan itu untuk mu untuk membela kerajaan" Kata Hana yang Kaget mendengar adiknya bicara.
"Dan, Ibu bilang Ibu memberikan pedang wheels itu Untuk membela kebenaran, Bukan Untuk dipakai Bermain Holahoop" Kata Nala Dan memalingkan padangannya.
Hana Menggeleng.
Hana membiarkan Adiknya itu dengan Santai karna ia tau adiknya pasti akan lupa akan rencananya karna mengantuk.

Regina berlatih dengan sedemikian Rupa.
Ia mengingat Kata kata yang membuat ia sakit hati.
" Perempuan tidak boleh ikut berperang"
Itu kata kata yang ia dengar saat kecil.
"PEREMPUAN ITU TIDAK LEMAH !" Regina berteriak sampai Membuat Pisau terbangnya Melesat cepat kearah tembok.
Regina terus bernafas.
"Tok tok tok" Ketukan 3x dikamarnya.
"Masuk" Kata Regina lalu loncat ketempat tidirnya agar kakaknya mengira ia sudah tertidur.
"Regina ?" tanya Robert memastikan.
"Oh kau" Regina Lega.
"Maaf mengganggu Aku bisa kesini besok pagi jika mengganggu" Robert menutup pintu perlahan.
"Tidak, Tidak apa ? Apa yang membawa mu kekamarku ?" Tanya Regina Terduduk di tempat Tidurnya.
" Besok Natasha Akan pergi untuk mendatangi Kerajaan Lain yang sedang ada penobatan, Ia memintamu untuk menjaga adik adikmu Sementara" Jelas Robert panjang lebar.
"Tentu, Itu memang tugasku" Kata Regina Dan berdiri berjalan Menuju tempat Pisaunya Menancap Dan mencabutnya.
"Baik, Aku permisi dan terimakasih putri" Kata Robert lalu menutup pintunya dengan perlahan.

"Ini kopermu yang mulia" Kata seorang pelayan
"Baik, Terimakasih" Kata Natasha.
"Aku ikut denganmu ?" Tanya Jeremy.
"Tidak, Kau disini bersama para Adikku, Aku Dengan Chad saja" Kata Natasha.
"Baik yang mulia" Jeremy memberi hormat.
Chad mengangguk.
"Baik, Chad Sebaiknya kau bersiap" Jelas Natasha.
"Baik" Kata Chad lalu beranjak pergi meninggalkan Singgah sana Ratu.
"My Lady, Apakah aku boleh bertanya ?" Tanya Jeremy Dengan Sopan.
"Mengapa tidak, Aku Senang ada yang bertanya" Natasha Tersenyum manis.
"Begini, Apakah Sifat para adikmu seperti itu ?" tanyanya.
"Ya, Apakah mereka membuatmu......."
"Tidak, Mereka baik padaku, Hanya saja Regina terlalu Sensi terhadap laki laki, Nala dan Hana Terlalu Childish" Kata Natasha.
"Yeah, Sarah yang lebih dewasa" Jeremy menanggapi.
"Ya, Maafkan aku jika adikku membuatmu terisinggung" Kata Natasha.
"Tidak apa Mereka baik padaku" Kata Jeremy.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience