BAB 6

Drama Completed 549

Naz memandangi danau buatan di hadapannya, airnya berwarna kehijauan dengan dua angsa bermain di permukaan danau. Seakan mengerti keinginannya, langit yang biasanya mendung, hari ini terlihat sangat cerah. Dia duduk di bangku yang berada tepat di bawah pohon rindang.

Seseorang duduk bersamanya, tapi Naz sengaja menciptakan jarak. Sembilan tahun adalah waktu yang cukup lama untuk merindukan seseorang, juga membuat kecanggungan pada orang yang dulu paling dia sayangi.

“Anak perempuan ayah sudah besar sekarang. jururawat Khayla bilang kalau sebentar lagi akan ada yang mejaga Naz selain ayah”. Pak Ardi membuka obrolan sambil sesekali menatap Naz .

Naz menatap wajah Ayahnya dalam diam. Meskipun samar, kerutan sudah mulai terlihat di wajahnya, tubuhnya jauh berubah dari terakhir kali yang Naz ingat. Bayangan ibu seakan memantul dari wajah ayahnya. Setelah sekian lama, akhirnya dia memutuskan untuk pulang dan menemui ayahnya.

“Ayah”. Akhirnya Naz buka suara. Sudah lama sekali dia tidak mengucapkan kata-kata itu. “Boleh Naz peluk ayah?”.

Ayah Naz tersenyum. Ayah membuka lengannya, menyambut pelukan Anak perempuan nya. Di dalam pelukan sang Ayah, Naz terisak. Kesedihan dan kebahagiaan seakan bercampur jadi satu disana.

Bersama langit cerah dan awan putih yang beriringan, untuk pertama kalinya Naz mengerti, yang terpenting bukanlah menyalahkan orang lain atas sakit yang dia rasakan. Tapi yang paling utama adalah memaafkan diri sendiri untuk bisa mengobati luka dan menemukan kembali kebahagiaan yang hampir menghilang.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience