Yein berjalan pulang Ke rumahnya sambil melompat - lompat kerana dapat berbual dengan danial. " Aghhh jeritnya Malu. Yein melintas tempat perjalan kaki dengan teruja Tampa memandang traffic light. Dia terlalu gembira sampai tak boleh fokus tentang apa - apa pun.
PIN PIN!
Langkah yein terhenti. Senyuman ywin Yang tadinya cerah bagikan matahari mula mendung " yein " Dari mana entah jeritan tu datang, yein tak peduli. Mataya tertutup rapat. Tapi tak lama kemudian, badanya ditolak " Aghhh " jerit yein.
BREAK!
" Woi. , lain kali lintas tu hati - hati sikit! " marah pemandu tersebut. Mata yein masih tertutup " Aku taknak mati lagi. Aku taknak mati lagi. " bisik yein.
" Yah Yein " pangil seseorang.
Yein menbuka mataya perlahan - lahan " seongwoo " soal yein. Muka seongwoo betul - betul terpampar di hadapanya ." Aku tak mati lagi kan " soal yein .
Seongwoo tetsenyum " melintas tu lain kali hati - hati! nasip baik aki ada kalau tak aruah dah kau " kata seongwoo.
" Aku mana tahu, biasanya jalan dekat soni sunyi. " kata yein.
Seongwoo megusap lembut rambut yein " Agiooo, kalu kau mati tadi macam mana? soal seongwoo.
Yein terus berdiri dan memegang rambutya " Berani kau pegang rambut aku. ?! marah yein.
Seongwoo menjelir lidah " wae? nak macah la tu " kata seongwoo.
Yein menarik nafas dan menghembusnya " Nasip baik kau dah tolong aku tadi " kata yein.
Share this novel