Seongwoo terus menungu yein di luar tandas perempuan. Dia megeluh. Tak lama kemudian dua orang manusia melintas. Jalan dekat sini adalah jalan yang jarang pelajar lalu lalang. Jadi seongwoo pun melihat siapa yang lalu situ. Kenapa?

" Seungjun ppaliwa! danial dengan sujeong dah ada dekat atas " kata jiae.

"Oppa tegah cepat la ni, tak nampak ke " soal seungjun.

Jiae menjeling " cepat oppa cakap? siput pun megalah kalu oppa lambat macam ni " kata jiae.

Seungjun megeluh. "Oppa taknak naik, malu la nak kiss jiae depan sujeong dengan danial " kata seungjun.

Jiae menjeling. "Ehhh budak ni, tumbuk kang ! ppaliwa! " kata jiae lalu menaraik tagan seungjun.

Seungjun masih tak bergerak " Silheo! " rajuk seungjun.

Jiae tersenyum " Nae arasseo " kata jiae lalu megucup seungjun. " Puas? " soal jiae.

Seungjun tersenyum malu " Ok lah kalau macam tu , jom naik " kata seungjun.

Disebabkan tandas agak jauh jadi mungkin diorang taknampak seongwoo. Rupaya dia pun diperlakukan sama seperti yein. Seongwoo megeluh.

Tak lama kemudian, yein keluar dari tandas. " Mwo? Kenapa kau masih dekat sini? " soal yein.

Seongwoo memandang yein " kau padam. make up kau? soal seongwoo . Yein meganguk.

"Aku pakai sebab danial . Tapi semua tu dah takda makna dah. " kata yein.

Seongwoo menarik. yein dalam. dakapanya " Nasip baik " kata seongwoo .

Yein megerut dahinya " Nasip baik, kau sukakan aku macam ni " soal yein marah.

"Aku nampak seungjun dengan jiae naik atas tadi . Tapi kenapa aku tak sedih? I think i' am deep in love with you. "kata seongwoo.

Yein terus meleraikan pelukan seongwoo " Apa kau merepak ni? " soal yein. Seongwoo hanya tersenyum. Yein sudah confuse dengan senyuman itu.