Selesai makan di kantin aku, nana dan amel kembali ke kelas .Kebetulan kelas kami berada di antara lapangan basket dan ruang musik mau ga mau kita lewat lapangan basket dan tiba tiba." bruk... aaaa " Suara amel menjerit. "Amel" sontak kami. Dengan sigap ada seorang cowo dengan peci di kepala dan sarung yang dikalungkannya menangkap tubuh amel yang telah lunglai.Dengan gagah cowo itu menggendong amel menuju ruang UKS. Cowo itu bernama anang. Dia adalah ketua organisasi keagamaan di kampus.Dia dikenal memiliki kepribadian yang tampan,santun, baik, pandai soal dunia dan akhirat. Selang beberapa saat kemudian amel tersadar dari pingsannya.Ketika ia membuka matanyanya, "Kamu baik baik aja kan, apa masih sakit" kata anang. Dalam batin amel menjawab"Subhanallah sungguh indah ciptaanmu ya Allah ". Dalam renungnya amel tersenyum simpul dan mulai bangun sambil mengucapkan terimakasih pada anang.Pertemuan singkat yang merubah seorang amel yang ga pernah ngelirik cowo seganteng apapun dia menjadi amel yang tak bisa melepaskan pandangannya ke satu orang yang telah menolongnya. Sambil menepuk pundaknya aku berkata" Mel zina mata". Pipi amel mulai memerah.