Keesokan harinya aku, nana dan amel seperti biasa ada di kantin dan memesan menu yang sama, seperti tidak ada makanan lain. Kami sebetulnya tidak menyukai mereka( tian,anang, izal) namun mereka terpaksa kami terima karena kami ingin sekali mengikuti pesta perayaan reuni. Tau ga sih ternyata si izal dkk itu dateng dan duduk di depan kita. Spontan kita tersentak kaget dan menumpahkan minuman yang sedang kami minum ke baju mereka. "Shiit apa ini, kalian ini bukannya pacar namperin itu senyum apa gimana malah kaya gini mau kalian apa sih", kata Anang dengan nada keceplosan. Kini kami tau bahwa mereka tidak seperti yang selama ini kita ketahui. Rasa gundah menyelimuti hati kami. Keraguan makin kesini kian bertambah karna sikap mereka yang semakin menjadi . Mereka jauh dari kata baik dan sopan . Entahlah itu cuma akal akalan mereka buat ngetes kita atau apa intinya kita kecewa. H-1 sebelum pesta " Ya, kmu mau pake baju apa , beli baru atau gimana?" kata amel bingung " Entahlah " jawabku santai. Tiba tiba mereka datang dan lagi lagi melakukan kesalahan baju yang mereka pilihkan untuk kita tidak sesuai dengan kepribadian kita, karna syok dengab tragedi ini Nana marahnya bukan main " Anang, selama ini aku belum pernah marah dan merasa kecewa sebegini dalamnya kepada seseorang, tapi kamu yang ngakunya pacar tapi sikap kamu merendahkan,aku ga habis pikir kenapa kemarin aku dengan mudahnya percaya sama kamu nerima kamu gitu aja tapi... Shiiit " . Mereka hanya diam seribu bahasa, kata kata yang keluar dari mulut nana membuat mereka terpaku dan membisu. Diam dan hanya menunduk. Dengan sembilu aku menambahi perkataan nana barusan " Tian, apa kamu sadar aku ini siapa? dan kamu siapa? siapa kita? aku dan kamu? jawab...aku kecewa aku marah tapi apa kamu tau kalian itu kami terima karna... tak sempat meneruskan perkataan amel menghentikanku dan berbisik " Ziya, ingat sabar and enjoy percaya kita bisa setidaknya sampai reuni itu berakhir". Tanpa pikir panjang aku pergi begitu saja. Rasa kecewa yang aku alami ini adalah kali pertama aku merasakannya.