" boy kita bertiga diundang nih sama kepsek buat dateng reuni akbar syaratnya harus punya cewe dan ini acaranya gede gedean" kata Anang . " Maksudnya kita harus punya pacar dulu baru boleh ikut" tanya Tian." Mau gimana lagi kita kan selama ini ga pernah ikut acara acara kaya gini kan sayang kalo ga ikut" jawab Izal dengan nada sedikit kesal. Tiba tiba Tian melihat ku melintasi pikirannya dan terbesitlah sebuah ide." Oiya boy bukannya kita naksir sama jenius girl itu kan, ya siapa tau mereka juga suka sama kita"." Ide cemerlang " jawab anang antusias.Tak lama kemudian kami bertemu mereka di taman dekat kafe tempat mereka makan siang tadi. Dengan mata penuh harap tiga cowo itu menatap kami seolah olah kami adalah mangsa. Dan mereka secara spontan menggandeng tangan kita dan membawa kita ke tempat yang berbeda. "Ziya aku mau ngomong ". " Ada apa?" . "Aku cinta dan sayang sama kamu karna Allah, maukah kamu jadi pacar sekaligus calon ibu untuk anak anakku". Sebenernnya aku sih suka tapi cara dia ngomong dan natap aku tuh seolah olah cuma aku dan aku orang pertama yang membuatnya jatuh cinta. Diantara kebingungan aku mengatakan" Maaf sebelumnya, aku ga......". Belum sempat melanjutkan ucapanku dia pun bersimpuh di hapanku dan berkata" Aku harap kamu tidak akan menolakku toh aku juga sangat mencintaimu sejak pertama kali aku melihatmu". Aku baru sadar dan ingat kalau besok ada acara reuni akbar dan dengan cara ini aku bisa mengikutinya. " Baiklah tapi kamu jangan kaya gini, aku mau jadi pacar kamu tapi aku belum siap dan yakin untuk menjadi ibu untuk anak anakmu". Senyum yang begitu manisnya terpancar di wajahnya yang ganteng. " Jadi hari ini kita resmi pacaran". Baru kali ini aku liat cowo nyatain perasannya ke cewe sampe nangis, itu berarti dia sayang banget sama aku. " Kamu, kamu ko nangis, aku mohon jangan ya". Dia hanya tersenyum .