2

Romance Series 325

Perkelahian dan toilet

Driiiiiiiiiing. Bunyi alarm yang langsung menyengat telinga lembut ku. "Huh". Ku dekati alarm yang berada di meja samping ranjang. Tiba-tiba, "kedebummmm". "Au" tubuhku terjatuh dari tempat tidur yang bermotif logo Manchester united. Klub kebanggaan ku. "Pagi-pagi sudah sial". Ujarku dalam hati.

Setelah mandi dan berkemas, aku langsung beranjak pergi kesekolah. Sesampainya di sana tepat dalam kelas disamping tempatku berdiri terdengar suara benturan yang sangat keras. "Apakah kau masih berani melawanku". Bentak seseorang yang berada di dalamnya. "Apa yang barusan terjadi?". Tanyaku akupun langsung memasuki kelas itu. Terlihat dua orang yang sedang bergelut dengan gaya layaknya seorang penggulat propesional. "Yuda!" Ujarku dalam hati. "Berhentiiiii!". Lalu seorang lelaki dengan wajah garang datang memasuki kelas yang berantakan karena ulah dua orang penggulat itu. "Kau yuda, baru masuk sekolah sudah membuat masalah". Bentak bapak guru yang mulai marah. "Ayo kalian berdua ikut bapak" lanjutnya.

"Dasar preman" kata seorang siswa yang dari tadi menonton acara gulat yang teramat seru. Aku pun beranjak pergi ke kelas. Sesampainya di sana, tepat di depan ku berdiri ada seorang perempuan yang elok parasnya bagaikan bidadari surga. "Woi kenapa kau berdiri di depan pintu". Bentak Yuda dan langsung mendorong tubuhku. "Dasar pengganggu" ujarku dalam hati.
"Apa kau kena hukum oleh guru itu". Tanyaku.
"Mana mungkin dia berani menghukumku". Jawabnya dengan gaya yang sombong.
Tak beberapa lama setelah itu, arkam datang dengan tubuh yang teramat kurus.
Jujur saja aku pernah berpikir kenapa tubuhnya tidak besar-besar padahal makannya amatlah banyak.
"Pagi" dengan senyum yang lebar dia menyapaku.
"Teeedd,teeedd,teeedd. Bunyi bel yang menandakan waktu masuk.
"Syukurlah aku tidak telat" ujar arkam yang merasa lega.
"Hey kalian" Yuda memanggil kami.
Kamipun menoleh kepadanya.
"Ada apa?" Tanya arkam.
"Besok kutunggu kalian di depan gerai dekat sekolah di pagi hari".
"Emangnya ada apa?" Tanyaku.
"Kita akan bolos sekolah". Jawabnya.
"Hah apakah si gembul ini sudah gila". Ujarku dalam hati.
"Awas ya kalau kalian tidak datang". Ancamnya.
"Babaiklah jawab arkam dengan gugup".
Dalam pikiranku kenapa dia mengajak kami untuk bolos sekolah! "Sudahlah" ujarku.
Jam istirahat pun tiba.
"Zahri,arkam ayo ikut denganku". Ajak si gembul itu.
"Kita mau kemana?" Tanyaku.
"Kita akan memalak orang orang yang datang ke toilet.
"Hah kenapa kita memalak orang yang ingin ke toilet. Jawab arkam dengan rasa heran yang amat mendalam.
"Ikut saja kalau tidak kalian akan terima pukulan kiri ku".
Lalu Dengan terpaksa kami mengikutinya ke toilet.
Bau kencing mengelilingi hidungku yang baru sampai kesana.
"Uh kenapa toilet ini sangat bau" ujarku.
"Hey kau mana uang mu". Bentak Yuda.
"Kenapa aku harus memberikan uangku padamu".
Ini sudah menjadi wilayah ku".
"Wilayahmu? Mana mungkin".jawab bocah ganteng itu.
"Kau tak tahu hari orang yang dulu menguasai tempat ini? sayangnya dia telah terkapar di rumah sakit". Ujarnya dengan tatapan yang tajam.
Bocah itu terkejut dan berkata.
"Ini ambil uang ini". Dia pun langsung berlari menjauhi kami.
"Hahaha akhirnya aku dapat membeli gorengan di kantin" ujarnya.
" Apakah kau berkelahi dengan orang tadi itu hanyalah untuk memperebutkan toilet" tanyaku.
"Tentu saja" jawabnya yang sedang menghitung lembaran uang.
"Ayo ke kantin aku yang traktir" lanjutnya.
Dengan perasaan tidak enak aku dan arkam terpaksa mengangguk.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience