Bab 1: Sahabat Baru

Romance Series 697

Libur semester II telah berakhir, hari ini adalah hari pertamaku masuk sekolah setelah sekitar dua minggu lamanya aku tidak sekolah. Rasanya menyenangkan, aku sudah merindukan mereka, teman-temanku yang selalu ‘gila’ dan heboh. Pagi ini matahari sudah meninggi meski waktu masih menunjukkan pukul 06:15 WIB, aku mengeluarkan sepeda merahku dengan terburu-buru. Seragam sekolah sudah ku kenakan dengan rapi, begitupun tas sekolah yang telah bertengger nyaman di punggungku. Aku tak membawa banyak buku hari ini, hari pertama sekolah biasanya hanya diisi dengan acara kangen-kangenan.

Setelah mengucapakan pamit pada ibu, aku mngayuh sepedaku dengan semangat, aku ingin segera sampai sekolah. Rindu sekali dengan suasana sekolahku yang sederhana itu. Butuh waktu 15 menit untuk aku sampai di sekolah, selama perjalanan, wajah-wajah temanku sudah tergambar jelas di otakku. Aku bisa bayangkan Nilna, teman sebangkuku akan berjingkrak-jingkrak dan berteriak heboh saat kami bertemu nanti, saling berpelukan dan saling mengucapkan kata rindu, begitupun dengan yang lain, tapi aku yakin tak akan se-ekspresif Nilna.

Nilna adalah orang pertama yang aku kenal saat aku pertama kali masuk sekolah ini, selain Ima, dia tetanggaku, jadi dia tidak masuk dalam daftar teman baruku. Dulu kami saling berkenalan di hari kedua sekolah, dia periang, apa adanya, pecinta bola sama sepertiku. Bola lah yang telah membuat kami menjadi dekat dan menjadi partner sebangku. Ya, Nilna, satu hal yang sangat berbeda denganku, dengan kepribadiannya yang periang dia begitu mudah dekat dengan banyak orang, dia banyak bicara, belum genap sebulan dulu kami sekolah, Nilna sudah hampir dekat dengan semua teman di kelasku bahkan di kelas tetangga, tapi aku? Hampir satu semester hanya beberapa nama saja yang aku kenal di kelasku.

Tapi kini, aku akan berubah, dua semester dikelas sepuluh sudah aku lalui, aku tidak bisa terus menutup diri dan tidak punya banyak teman. Waktu terus bergulir, seiring berjalannya waktu, aku akan lulus dan berpisah dengan teman-temanku, aku harus membuat kenangan bersama mereka sebelum saat itu tiba. Tidak seperti saat SMP, sama sekali tak ada kenangan manis selama aku bersekolah.

Hmm….

Membayangkan mereka membuatku tak merasa lelah sama sekali mengayuh sepeda ini ke sekolah, tak terasa aku sudah sampai di parkiran sekolah, sudah ada beberapa sepeda ataupun motor terparkir disana, tapi aku tak telat. Dengan cepat aku memarkir sepedaku, dan berjalan menuju kelas baru yang segera akan aku tempati. Tak banyak yang datang karena memang hari masih pagi.

Sampai di depan sebuah kelas,aku mendongak membaca tulisan yg tergantung di samping pintu itu, “11 A”, setelah yakin itu kelasku, aku masuk. Tak ada seorangpun di kelas itu, aku meletakkan tasku di bangku paling depan dan duduk disana menunggu teman-temanku. Mengeluarkan sebuah buku dan menulis disana, menulis apapun yang ada di dalam kepalaku.

“Lama banget….!”

Aku menggerutu, benar-benar tak sabar ingin segera bertemu mereka. Entah sudah berapa lama aku menulis disana, aku sudah menghabiskan satu lembar buku untuk tulisanku, tapi suasana masih saja hening. Atau jangan-jangan aku salah hari? Tapi itu tidak mungkin, buktinya ada kendaraan terparkir tadi….

“MIIIIPPPP………” pekikan itu, pekikan khas Nilna, aku menoleh dan berdiri menyambut kedatangannya

“NILNA……” layaknya sinetron di tv kami memang sedikit berlebihan,

“Kangen…….” Kata itu kami ucapkan bersama seraya mendekat dan berpelukan. Huft!!! Benar-benar sudah seperti disinetron-sinetron.

Hari-hariku di kelas 11 A ini berjalan dengan baik dan menyenangkan, sudah banyak teman yang ku kenal, akupun berubah menjadi pribadi yang sedikit cerewet. Lebih mudah untuk bergaul, mereka yang tidak ku kenal saat kelas 10, perlahan aku sudah mulai mengenal dan berani bicara dengan mereka. Semua ini karena Nilna dan….

Seseorang…….

Dari sinilah semua berawal, bisa di bilang kisah kasih di sekolah, ya! Seseorang yang mampu mngalihkan perhatianku, seseorang yang membuatku ingin cepat pagi dan pergi ke sekolah, seseorang yang mampu membuatku tak ingin meninggalkan sekolah, seseorang yang mampu membuatku ingin selalu terlihat pintar dan menjadi lebih aktif di kelas. Dia…. Cinta pertamaku….

Seseorang yang mampu membangun kekuatan hatiku dan memporak porandakannya secara bersamaan. Dia… dia… dia…. Jangankan melihatnya, mendengar langkah kakinya saja sudah mampu membuatku gemetaran karena gugup. Perasaan aneh yang pertama kali aku rasakan. Membuatku tak bisa tidur nyenyak dan makan dengan enak.

Cinta oh cinta…………

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience