Rate

3

Romance Series 317

Saat ini Nana indah Olif dan Tama berada di salah satu meja yang ada dikantin

"Woy mau pada mesen apa nih ?" Tanya Olif

Oh ya Olif adalah salah satu dari sahabat Nana tapi dia berbeda kelas dan mengambil jurusan yang berbeda

"Gue minum es teh aja deh " ucap Ayu

"Berhubung gue laper ... pesenin bakso sama mie ayam dua dua deh jangan lupa sama es teh nya satu " ucap sukma membuat Olof Ayu dan Tama membulatkan matanya dan menatap dengan tatapan tidak percaya

"Kamu laper apa kelaperan sih sayang apa kamu nggak takut gendut " tanya Tama

"Emang kenapa kalo nanti aku gendut kamu nggak suka sama aku lagi .. oh jadi gitu kamu ya" ucap Nana

"Ya enggak gitu maksud aku ..

"Halah jijik gue lihat lho berdua ..aku kamu apanya " potong ayu

"Sirik aja lho "

"Bodo"

"Udah deh nggak usah berantem jadi nggak nih pesennya " ucap Olif melerai ayu dan Nana

"Ya jadi lah " ucap Ayu dan  Nana serentak

Olif pun pergi untuk memesan makanan .. setelah beberapa menit ia membawa semua pesanan yang diminta

"Wah gue udah kaya babu kalian aja nih " ucap Olif seraya meletakkan semua makanan di meja

"Emang pantes lhu dah " ucap Tama yang mendapat jitakan dikepalanya dari Olif

Ayu dan Nana hanya terkekeh melihat pertengkaran Olif dan Tama

Mereka pun asik menyantap makanan mereka masing masing sesekali bercanda dan tertawa hanya karena obrolan atau ucapan yang mereka anggap lucu ... mereka bertiga menatap sukma yang sedang melahap bakso dan mie ayamnya sekaligus yang membuat mereka heran adalah cara makan sukma yang sangat banyak hari ini .. melihat Nana memakan makanannya seperti itu membuat mereka bertiga kenyang hanya dengan melihat sukma yang sedang melahap makanannya

"Apa kalian lihat lihat " ucapnya sinis .. karena merasa terganggu diliatin terus sedari tadi

Mereka langsung mengalihkan pandangan mereka pada makannya masing masing

"Kamu tuh kenapa sih makan kok banyak banget kamu lagi bete iya ?" Tanya Tama .. Tama tau jika kekasihnya sedang marah ataupun kesal Nana akan memakan banyak makanan .. kata Nana itu adalah cara ia meluapkan semua perasaan kesal dan marahnya

Nana pun menghela nafasnya dan berhenti dari kegiatan memakan bakso dan mie ayamnya itu

"Diem deh ...

"Lho kok kamu kaya gitu ... aku kan nanya baik baik " ucap Tama

" wah bakalan ada perang nih " ucap Olif berbisik pada Ayy

"Heh gue denger ya " ucap Nana dan menatap mereka berdua tajam sedangkan yang ditatap malah nyengir kuda

"Kamu Tama nggak usah bikin ribet deh  .. cuma soal aku makan banyak " ucap Nana meninggikan suaranya

Tama menghela nafasnya panjang untuk menetralisir rasa kesalnya
"Lah kamu kok malah marah sama aku " ucap Tama masih dengan nada yang rendah

Nana tak menggubris perkataan kekasihnya itu ia memilih melanjutkan kegiatannya memakan bakso dan mie ayamnya sedangkan Olif dan Ayu malah ketawa ketawa nggak jelas mungkin menurut mereka perdebatan Nana dan Tama adalah tontonan geratis buat mereka ....memang sahabat yang nggak berfaedah sama sekali ??

"Huh kalian malah ngetawain gue sama Tama ..bukannya ngasih jalan tengah ke buat gue sama Tama" ucap Nana kesal

"Yah apa untungnya buat kita ngetengahin kalian berdua .... mending biar aja kalian berantem kayak gitu kan lumayan buat tontonan kita ya nggak lif ? " jawab ayu dengan entengnya dan Olif hanya menganggukkan kepalanya sebagai tanda setuju

Nana manyun sebagai tanda protes sedangkan yang diprotes malah acuh

"Au ah gue marah nih "

"Ya situ kalo mau marah " ucap Ayu dan Olif kompak

"Ih kalian nyebelin .... bujuk gue napa gue lagi marah nih " ucap Nana manja seperti anak kecil

"Halah manja lhu" ucap Olif sambil menonyor kepala Nana

Sedetik kemudian mereka malah saling berpandangan dan  tertawa terbahak bahak ... membuat Tama bingung dengan mereka bertiga termasuk kekasihnya

"Kalian itu waras kan ?" Tanya Tama

"Waras lah" ucap mereka kompak

"Kompak amat dah... gue bingung sama kalian sesekali berantem eh malah nanti ketawa kalian punya kepribadian ganda ya  " ucap Tama  ngawur

"Ngaco lho " ucap Olif

.

.

.

Bel pulang telah berbunyi di seluruh penjuru kelas

Nana segera membereskan semua buku measukkannya kedalam tas dan segera menuju parkiran

Saat melewati kelas TSM ia tak sengaja melihat nano ia menghentikan langkahnya dan  mereka saling berpandangan

Nano yang saat itu berpandangan matanya seakan mengisyaratkan banyak sekali kata yang ingin ia bicarakan dengan Nana tapi entah kenapa kakinya begitu berat untuk ia langkahkan ,lidahnya kelu saat ia ingin mengucapkan

Ayu yang melihat itu pun menepuk pundak Nana menyadarkannya agar segera melanjutkan langkahnya menuju parkiran dan pulang

Selama perjalanan pulang Nana terus saja memikirkan nano disepanjang jalan ... sebenarnya arah rumah mereka berada dalam satu jalan yang sama dan arah yang sama ... tapi Nana dan nano bersikap seakan tak kenal satu sama lain

Hatinya saat ini begitu resah dan bbimbang satu sisi dia tidak bisa membohongi dirinya sendiri jika ia masih mencintai nano tapi disatu sisi yang lain saat ini telah memiliki seorang kekasih

Ia terus saja bergelut dengan pemikirannya tentang nano dan kekasihnya Tama ...sampai sampai  ia tak melihat jika didepannya ada jalan dengan lubang yang cukup dalam Nana yang kaget langsung membelokkan sepeda motornya asal alhasil sepeda motornya pun oleng

"Huwaaa Ayu tolongin gue " teriak Nana tak karuan

Ayu yang melihat itu langsung berteriak

"Woy hati hati cepet seimbangin tubuh ....

Bruk

Belum sampai ayu menyelesaikan ucapannya Nana sudah jatoh duluan .. indah yang saat itu dibelakangnya Nana langsung mendekat memberhentikan motornya dan menolong Nana

"Lho nggak papa" ucap Ayu khawatir

"Huwaaaa nggak papa apanya gue kenana napa ini ... gue jatuh hiks ... sakit hiks aaaaa" ucap Nana yang sudah menangis

'' sorry sorry ... mana yang sakit nih " tanya ayu

"Ini" jawab Nana meberitahukan mana yang rasa ia sakit

"Wah lecet tuh tangan lho sama kaki lho "

"Lho bisa berdiri kan? ... sini sini gue bantu lho berdiri "

" Biar gue aja yang bantu Nana " ucap nano

Ayu dan Nana langsung mengarah ke suara itu tak menyangka jika nano sudah dihadapan mereka tanpa mereka sadari ..ayu langsung menyingkir dan memberikan ruang untuk nano membantu Nana berdiri

Nana tak menolak bantuan nano saat ini yang ia pikirkan hanya luka yang dia alami tak memperdulikan gengsi karena ditolong orang yang pernah ia suka

Dengan segera nano membantu Nana berdiri dan memapahnya menuju motornya dan membantu Nana duduk .. Nana terus saja memperhatikan nano saat itu

"Mana coba gue lihat luka lho ? Makannya kalo bawa motor tuh hati hati nggak usah ngebut ngebut lho tuh cewek lho mau jadi pembalap hah ?"  Omel nano

"Lho kok malah ngomelin gue .. kaya emak emak aja lho " protes Nana

Nano tak menggubris omongan Nana ia terus membersihkan luka Nana dan merekatkan plester dikaki dan tangan Nana

Nana juga terus saja memandangi apa yang sedang dilakukan nano saat itu

Huh susahnya ngelupain lho nano ...

-to be continue-
.... jangan lupa votemen ya dan follow??

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience