Rate

5

Romance Series 317

Nano pov

Dua hari ini gue udah jadi murid di SMK Bangsa tempat sekolahnya  Nana juga ... kenapa gue pindah kesekolah itu karena gue mau ngejar cinta gue

Gue tahu mungkin gue nggak tahu diri dulu gue nyia nyiain cinta yang Nana beri tapi sekarang  gantian gue yang akan ngerjar cinta dia kembali

" apa yang lho lakuin disini ?" Tanya olif sambil narik tangan gue saat gue baru aja dateng sebagai siswa pindahan dan ngebawa gue ke belakang sekolah

Saat itu gue  diem nggak tahu harus ngejawab apa

"Jawab nan .. ngapain lho disini disekolah gue " tanyanya lagi

Gue pun menghelas nafas panjang

" gue pindah ke sini"

"Hah lho nggak salah bilang kan "

"Enggak ..gue emang pindah kesini "

"Apa maksud lho pindah kesini jangan bilang lho ...

"Ya gue mau ngejar cinta gue lif " jawab gue memotong ucapan olif

"Lho gila .. kemana aja lho dulu, gue sebagai sahabat Nana nggak habis pikir sama lho ..sekarang Nana udah sama yang lain lho nggak boleh dateng kaya gini ,gimana coba reaksi Nana saat lihat lho nanti "

"Hah Nana udah punya pacar? "

"Iya"jawab olif singkat

"Gue tahu gue salah lif... tapi apa salah gue nyoba memperjuangkan cinta itu kembali ?"

"Cinta nggak pernah salah tapi kelakuan lho yang salah nan ... lho inget perlakuan lho dulu yang nggak pernah nganggep Nana saat dia mencoba memperlihatkan rasa sayang dan cintanya sama lho "

"Gue dulu hanya mencoba seberapa dia mampu menggapai cintanya buat gue .. tapi ternyata gue salah "

"Lalu ... gimana dengan cewe lho yang sekarang ini ?"

Gue pun sekali lagi menghela nafas panjang sebelum gue ngejawab itu

"Gue di putusin tanpa sebab "

"Ternyata karma masih berlaku ya ... dulu lho nyia nyiain apa yang udah sukma beri sama lho .. sekarang lho ngerasain kan gimana jadi Nana .. saat lho mencintai wanita itu lho malah ditinggalin terus sekarang lho mau memperjuangkan Nana kembali tapi dia udah jadi milik orang lain "

Gue hanya diem karna memang yang diucapkan olif itu benar ini memang Karma buat gue

"Tapi nan ... jika memang dia pada akhirnya milik lho siapapun dan apapun nggak akan pernah jadi milik orang lain ..dia pasti akan kembali ke pelukan lho " ucapnya lagi sambil menepuk pundak gue lalu membalikkan badannya dan  pergi menjauh dari gue

Nano pov end

.

.

.

"Lepasin tangan gue ... lho mau bawa gue kemana "

Nano tidak menjawab ia terus saja menarik tangan Nana dan menggenggamnya kuat

"Nan sakit "....  ucap Nana ,nano yang mendengar itu langsung menghentikan langkahnya dan langsung melepaskan genggamannya

Setelah terlepas ia langsung melihat pergelangan tangannya yang ternyata sudah memerah karena terlalu kuatnya nano menggenggam tangannya

"Maaf "... ucap nano merasa bersalah

Nana menghela nafasnya untuk menetralkan rasa kesalnya saat ini

"Sebenernya mau lho apa si ?" Tanya Nana

"Lho nggak lihat ... kita udah jadi pusat perhatian anak anak yang lain ..semua anak dikantin itu ngelihatin kita nan .. lho sadar nggak sih yang lho lakuin itu salah , apa lho nggak malu ?" Ucapnya lagi

"Gue sekali lagi minta maaf gue gak bermaksud apa apa ...

"Nggak bermaksud apa apa gimana'' ... ucap Nana memotong ucapan nano

"Gue nggak suka lihat lho sama temen sebangku gue itu " ucap nano

"Apa peduli lho hah sama gue!"

"Gue peduli semuanya tentang lho , gue nggak tahan harus lihat lho mesra sama si Tama itu "

"Ck ... Siapa lho nan dihidup gue?" tanya Nana ketus

"Gue orang yang akan buat lho bahagia nanti " jelas nano

Jawaban itu membuat Nana mengerutkan keningnya heran mungkin dulu kata kata itu adalah yang ia harapkan tapi saat ini itu adalah kata kata yang paling ia benci saat mendengarnya

"Bahagia ? ... kemana aja lho dulu gue yang setia nunggu lho walaupun harus sakit ngeliat lho jalan sama cewe lain, liat lho jadian sama cewe lain hah "

"Gue tahu , gue jahat banget sama lho , gue udah nyia nyiain lho dan semua yang udah lho beri buat gue , tapi setidaknya beri gue kesempatan sekali lagi "

"Kesempatan apa lagi ... gue udah bahagia dengan kehidupan gue sekarang, gue udah ngerelain lho pada saat itu dan gue udah menjalin hubungan dengan Tama "

"Gue tahu ... mungkin lho emang sayang sama Tama tapi gue yakin lho belum cinta sama dia sepenuhnya"

Plak...

Tamparan keras memdarat dipipi kanan nano

"Lho nggak pantes ngomong gitu nan , walaupun lho sekarang udah milih gue tapi gue tetep milih Tama dan gue juga akan  belajar mencintai Tama seperti gue cinta sama lho dulu atau mungkin lebih dari rasa sayang dan cinta gue ke lho "

"Gue sekarang ngerasain gimana jadi lho , gue tahu gimana rasanya nggak dihargain "

"Hah? Udah berapa besar lho berjuang buat gue , udah seberapa besar nan "

"Mungkin belum sebersar seperti apa yang lho lakuin buat gue , tapi gue akan berusaha ... mungkin ini juga karma buat gue "

"Bagus kalo lho sadar ... gue mohon sama lho nan gue udah bahagia sama dia ... lepasin gue sebagaimana gue nglepasin hiks lho dulu , biarin gue bahagia kali ini aja hiks sama orang yang sayang sama gue , setidaknya sekrang cinta gue nggak cuma sepihak kaya dulu hiks gue ke lho " ucap Nana yang air matanya sudah keluar dan membasahi pipinya

"Lho nangis ?" Tanya nano

"Sengeliat lho aja lah gue nangis apa enggak elah"

"Lho lucu?" Ucap nano

"Gimana coba saat kaya gini dia masih sempet ngegombal huh " gumam Nana pelan

"Bisa nggak lho kalo ngumpat ke orang jangan blak blakan kaya gini kan orangnya  jadi tahu "

Nano tersenyum manis dihadapan sukma dan menatap dalam mata sukma

Saat ini mereka menemukan retina mata mereka , saling menatap dengan perasaan yang lembut dan dalam

Nano perlahan mendekatkan tangannya pada pipi Nana mengelusnya pelan dan menghapus air mata yang ada dipipi Nana

"Sekali lagi gue minta maaf ... maaf udah buat lho nangis gue janji gue akan buat suatu saat nanti tangisan lho saat ini akan jadi tangisan bahagia antara lho dan gue " ucap nano tulus

Nana malah memundurkan badannya beberapa langkah menjauhi nano , tingkahnya membuat nano mengerutkan keningnya

Nana menggeleng gelengkan kepalanya cepat air matanya kembali mengalir dengan derasnya

"Gue nggak bisa nan hiks .. gue mohon menjauh dari gue ... atau lho pura pura aja nggak pernah atau lihat gue hiks... biarin semuanya berjalan seperti waktu lho nggak pernah nganggep gue dan juga saat lho nggak pernah nganggep gue ada"

Nano mendekati Nana menarik tangannya sukma agar lebih dekat dengannya, ia juga kembali memegangi pipi sukma mempertemukan mata mereka kembali

"Tatap mata gue ... gue tahu lho masih sayang dan cinta sama gue" ucap nano

Nana langsung mengarahkan pandangannya pada sisi lain tak ingin menatap nano

"Setidaknya untuk saat ini ..biarin gue sekarang yang berjuang buat lho Nana " ucap nano lembut dan masih menatap Nana dengan cinta dan kasih sayang

"Biarkan waktu yang menentukan nan "

"Lepasin tangan lho dari cewek gue "

Bugh.....

-to be continue-

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience