Dewi Bergegas berjalan sambil berlari lari kecil menuju ruang kualiah sekretaris. Sesampai Disana dia tidak menemukan Laura sahabatnya. Ruang kuliah sudah terlihat kosong hanya beberapa mahasiswa Dan mahasiswi terlihat asyik mengobrol di Dalam.
"Aneh..." gumamnya. Tidak seperti biasanya Laura meninggalkannya. Mata Dewi tetap mencari Laura kesana kemari memastikan laura ada atau tidak didalam ruang kuliah jurusan sekretaris.
Tiba tiba Sebuah tepukan halus di pundak Dewi membuyarkan lamunannya.
Jen : " Kok bengong..? Cari siapa Dewi..?"
Dewi menoleh seketika kearah asal suara lembut tersebut. Dewi pun tersenyum melihat seorang yang dikenalnya tersebut.
Dewi : "Cari Laura."
Jen : "Tadi dah keluar ruang kuliah dia. kelihatannya terburu buru."
Dewi : "ya sudah kalau Laura dah jalan duluan. kita ke kantin bareng yukss Jen..?"
Jen : "Boleh deh. sekalian aku mau tahu temen Kamu yang bernama david...."
Dewi : " ada apa dengan David...?" dia gak ada masalah kan sama Kamu....?"
Dewi bertanya sembari mengeryitkan keningnya.
Jen tertawa kecil.
Jen : " apaan sich Kamu. orang cuman penasaran doang. lumayan ganteng orangnya. naksir gue makanya mau tahu Dan mau deketin David."
Dewi : " bolehlah kalau memang naksir. ntar aku ajak kenalan sama David. dia orangnya asyik kok kalau diajak ngobrol."
Jen : "ok lah. kita jalan aja ke kantin kampus sekarang. "
ajak Jen sembari menarik tangan Dewi. mereka berjalan sembari bergantengan tangan ke kantin kampus.
Mereka berdua berjalan menuju kantin kampus. jaraknya lumayan jauh namun melewapti taman kampus sehingga suasana segar Dan santai terasa Dalam perjalanan. Sesampai di kantin ada seseorang melambaikan tangannya kearah mereka.
Jen : "Tuh... Laura disana."
Tunjuk Jen ke meja kosong yang hanya diisi Laura dan David.
Dewi hanya mengerutkan kening saja.
Laura : "Sini... dah disiapkan tempat duduknya."
Dewi : "Tumben dah di kantin. kan kelas baru saja selesai."
Laura : "Tadi aku ijin ke kantin sebelum bel. Mag aku kumat. Jadi harus segera makan cemilan dan minum obat."
jen : "Mag akut yaaa..?"
Laura :" iya.. dah 5 tahun berobatnya."
Jen : "Memang gak boleh telat makan kalau mag. kudu selalu bawa cemilan kayak roti atau bolu."
Dewi : "Kok tahu banyak soal penyakit mag....?"
Jen : "Iya.. kakak cowok aku kena soalnya. Gara gara dia kerja gak ingat waktu."
Dewi : "Serem juga penyakit maag."
Laura : "Kalau penyakit Kanker darah bagaimana...?"l
Jen : "hmm.... kayaknya saudara aku pernah kena deh. kudu operasi. kalau tidak bisa mati."
Laura : "Masak sich kudu operasi... gak ada cara lain."
Jen :" Kayaknya gak ada. Operasi aja bisa gagal dan tetep bisa meninggal. Mending pasrah kalau dah kena kanker. Banyakin amal dan Ibadah."
Dewi : "Masak nunggu mau mati baru ingat ibadah."
Jen : "Biasa manusia... suka kalap kalau dan serakah kalau gak dikasih cobaan hidup."
Dewi : "Jaman sekarang pengobatan sudah canggih. Semoga saja ada lebih banyak kesempatan untuk sembuh."
Laura : "Apaan sich ngomong mati terus."
Jen : "Bukannya kamu yang ngomongin penyakit kanker. eh laper nich.. belum persen makanan kita. aku pesen dulu yaa Dewi."
Dewi : "aku juga belum persen makanan."
Romy : Nich.. dah aku beliin makanan."
Romy tiba tiba datang dan membawakan 2 piring makanan. Dewi kaget melihat kedatangan Romy.
Dewi : "Kapan datang...? Tadi lihat David saja sama Laura."
Romy : "Mmmh... aku kan selalu ingat kamu. Makanya langsung pesenin makanan kesukaan kamu. Sphageti Bolognase."
Laura : "Aku gak dipesenin sekalian..?k
Romy : "Pesen sendiri sana."
Dewi : "Romy ah.. jangan gitu."
Laura terlihat cemberut,
"ayok David kita Pesen makanan. "ajak Laura.
David cuman mengangguk pelan. Mengikuti Laura dari belakang. Jen memandang David sekilas, aku ikut deh mau pesen Makanan sahut Jen. Dia berjalan disamping David sambil tersenyum manis kepada David.
Romy : "Dewi... aku ada latihan basket setiap hari selama seminggu."
l
Dewi : "Tumben..."
Dewi :" Iya.. ada pertandingan basket Sabtu depan."
Dewi : "Oooh...."
Romy lupa gak yaa sama hari ulang tahun aku. batin Dewi.
Romy : " Nanti sepulang kuliah aku langsung latihan sampai malam sama temen temen."people l
Dewi : " Aku pulang sendiri juga gak papa kok. Ada supir yang bisa jemput aku pulang."
Romy : "Ya sudah... tapi aku tetep bisa jemput kok tiap pagi."
Dewi : "iya...."
Dewi terdiam memperhatikan Romy yang sedang asyik Makan. wajahnya memang ganteng Dan dia memang Gaul serta banyak temen ceweknya. kadang Dewi suka agak iri dengan beberapa temen cewek yang suka bergelayut manja sama Romy saat Dewi sedang sibuk.
Tidak lama kemudian Laura. Jen dan David data get membawa makanan. semua terlihat asyik mengobrol dang that was berbincang berbincang. Tanpa Dewi sadari Alex sedang memperhatikannya dari kejauhan. Tatapan Dan pandangan Mata Alex sangat tajam ke arah Dewi.
* AUTHOR : Jangan Lupa Klik Tanda Love Jika Suka dengan ceritanya.p
Share this novel