Episode 21

Romance Series 9136

Ehan masuk ke ruang khemah bilik kawalan (control room) untuk mula meetingnya, setelah semua berkumpul, dia memberi menjelaskan ke teamnya seperti apa struktur acara pada hari itu dan kepentingan personil keamanan agar acara hari itu berlangsung aman,lancar dan terkendali. Sebelum memulai acara itu dia menjelaskan di setiap slidenya yang berisikan visual yang muncul satu persatu, Setelah hampir setengah jam menjelaskan setiap slide dan pertanyaan demi pertanyaan oleh teamnya akhirnya presentasi dan meeting sudah selesai. Tugasnya untuk hari ini memang berat untuk mengantarkan keamanan untuk tamu-tamu dan VVIP di situ namun dia yakin bahawa dia akan berhasil menyelenggarakan seluruh acara hari ini termasuk pengaturan keamanan buat tamu-tamu VVIPnya dan semua akan berjalan dengan lancar dan aman pada hari ini.

Perutnya sudah berbunyi, tanda minta diisi. Tapi pikirannya melayang ke hal yang lain kini otaknya ke Airis dia terus mencapai ganggang telepon dan menghubunginya di balik gagang telepon ia mengulum senyuman tawar "Sayang lunch dengan siapa hari ni?” tanyanya bersungguh-sungguh.. “lunch kat office aje kot. Why?” soal Airis pelik, “Nak ajak you lunch lah kalau you sudi, balas Ehan nakal. Bukan Airis tidak sudi, tapi setiap hari ada saja teman di tempat dia menjalankan latihan internshipnya akan mengajak dia keluar sekali untuk berlunch bersama "bukan tak sudi sayang tapi banyak kerja yang harus diselesaikan ni.. tolaknya lembut. Sebagai staf Travel Konsulatan Airis
tahu tugasnya harus utamakan pelanggannya dari dirinya sendiri dia tahu dia harus menguruskan semua booking airline visa dan juga booking hotel untuk pelanggannya sebelum mereka berangat ke luar negeri. "Okay lah kalo gitu jangan lupa lunch ya atau nak saya belikan lunch untuk awak?.” Spontan jawapan Ehan. Dia tahu, waktu-waktu bercuti seperti ini buah hatinya pasti akan sibuk sepanjang hari. "Tak perlulah sayang balasnya manja, "Okeylah saya letak phone dulu ya.” Tutt! talian segera dimatikan lara dengan tergesa gesa. Ehan rasa sedikit kesal, tapi dia tahu mungkin kekasih hati itu terlalu sibuk untuk mengejar deadline, Pikirannya terus berlamun telefon bimbitnya yang masih berbaki 10 peratus bateri tiba tiba bergetar dia keluarkan dari poket seluarnya.. Spontan bibirnya tersenyum lebar.

bersambung.......

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience