Rate

BAB 1

Other Completed 191

“Uqasha , lekaslah!” ujar Hawa sedikit berteriak. Ia terlihat begitu gelisah. Tak ia perdulikan hawa sejuk yang menembus jaketnya. Sedangkan beberapa meter di belakang, Uqasha berjalan dengan santainya.

“Ini baru pukul 6, kenapa kau terburu-buru?” tanya Uqasha sambil mensejajarkan langkah dengan sahabatnya itu.

“Apa kau lupa dengan rutinitas pagiku?”.

“Lalu apa kau tak bisa menghentikan kebiasaan konyolmu itu, untuk hari ini?”.

Hawa tak lagi memperdulikan kata-kata sahabatnya. Ia terus berjalan dengan lajunya. Seperti biasa, pemandangan hijau langsung menyambut mereka, begitu Hawa h dan Uqasha melewati gerbang sekolah. Pepohonan tertata rapi di sepanjang jalan menuju kelas, bunga-bunga yang bermekaran pun seolah memberikan senyuman kepada keduanya.

Setelah menyimpan tasnya di laci meja, Hawa langsung kembali ke teras. Kelas mereka yang berada di lantai tiga membuat mereka bisa dengan leluasa melihat seisi sekolah dari atas.
Beberapa menit kemudian, seorang pemuda datang dengan berkendara sepeda. Dengan ramah ia menyapa satpam sekolah, yang dibalas dengan senyuman hangat.

Sepasang mata memerhatikannya dari kejauhan. Penglihatannya tak pernah lepas dari sosok Azan Abdullah. Azan adalah pemuda yang banyak diidamkan oleh gadis-gadis di sekolahnya. Prestasi yang gemilang, akhlak yang menawan ditambah dengan wajah yang rupawan menjadi daya tarik tersendiri bagi Azan. Tak heran bila Hawa pun jatuh hati padanya.

“Dor..!”

“Eh, Copot..copot!”.

Tawa Uqasha bergema di lorong kelas begitu melihat ekspresi terkejut sahabatnya.

“Dasar, kau!” ujar Hawa kesal.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience