Rate

BAB 2

Other Completed 191

“Kau tahu, matamu seperti akan copot karena memerhatikan kak Azan. Sudah terlalu banyak hal yang kamu lakukan untuk dia, bukan?

Apa kau benar mencintainya?

Apa dia pernah melakukan hal yang sama sepertimu?”

“Ssttt.. Jangan keras-keras, aku bisa malu jika didengar orang. Aku jelas mencintainya, apalagi kalau bukan cinta?” jawab Hawa sambil menutup rapat mulut sahabatnya dengan kedua tangan.

“Apa kau yakin itu cinta?” tanya Uqasha lagi. Tangan Hawa h tak lagi berada di mulutnya kini.

“Tentu.”

”Yang kutahu, itu hanya kesia-siaan.” Ekspresinya berubah serius.

Uqasha menarik Hawa menuju taman belakang. Karpet hijau terhampar rapi di taman itu. Air mancur yang berada tepat di tengah taman menjadikan taman itu semakin indah dipandang.

“Cinta itu kesucian, dia tidak akan membuatmu menyimpangi hukum-Nya. Kau tahu kan, Allah memerintahkan kita untuk menundukkan pandangan, tapi yang kamu lakukan itu sebaliknya. Sepertinya kau lupa bahwa Allah itu Maha Menyatukan, Ia pula Maha Memisahkan. Jika benar namanya yang tertulis di di langit untukmu, sejauh apapun kau pergi dia akan menemukanmu. Begitu sebaliknya, jika bukan namamu yang tertulis untuknya, sekalipun kalian sedekat nadi, kalian akan terpisah dengan cara yang tak pernah kau ketahui.”

Hawa tertegun mendengar penuturan sahabatnya.

“Aku tidak bermaksud nak tarbiah kau, aku tegur macam ini karena menyayangimu. Aku tidak ingin, sholatmu kemudian sia-sia, auratmu yang tertutup juga tidak ada gunanya kalau kamu bertindak demikian. Mencintai tidak salah, itu fitrah kita sebagai manusia, hanya saja kita harus memerhatikan juga perintah dan larangan-Nya.”

“Lalu apa yang harus kulakukan?”

“Aku tahu, kau tahu jawabannya.”

Hawa lalu memeluk sahabatnya, pagi itu warnai dengan tangis Hawa . Dia sedar apa yang dia lakukan tidaklah benar. Ia bersyukur telah dipertemukan dengan Uqasha yang selalu mengingatkannya ketika salah.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience