Rate

#1

Drama Series 1071

Harmione baru saja keluar dari toko roti langganannya, dia membeli beberapa roti untuk sarapannya esok hari.

Hari sudah sangat gelap, sepanjang jalan Harmione bernyanyi untuk menghilangkan rasa takutnya. Ia benci gelap, terlebih jalanan saat ini sangat sepi dan gelap karena beberapa lampu jalan mati.

Dia mulai berjalan cepat saat dilihatnya seseorang yang sedang berkelahi di gang yang sempit.

"Ayo cepat pergi dari sini Harmonie" Benaknya

tetapi Harmione berhenti saat ia mendengar teriakan seorang wanita. Bukan teriakan meminta tolong, tetapi teriakan kesakitan

"Bagaimana ini, itu suara seorang wanita. apakah aku harus membantunya? tetapi dia tidak teriak minta tolong" Hati dan pikirannya sedang berkelahi saat ini.

Lama ia terdiam, hingga akhirnya ia terperanjat dikagetkan oleh seorang wanita yang jalan terseok-seok. ia pun berlari mendekati Wanita tersebut.

"Nyonya? Nyonya apa anda tidak apa-apa? Nyonya terluka"

"Aku tidak apa-apa. Apakah kamu ada ponsel? boleh aku meminjamnya? "

"Ada, ini nyonya" Harmione pun menyerahkan Ponsel bututnya

Wanita itu pun mengirim Pesan yang bertuliskan

'Warning!'

Harmione sempat bingung saat membacanya.
Wanita itu mengembalikan ponselnya.

"Terimakasih cantik, siapa namamu?"

"Nama saya Harmione nyonya"

"Nama yang cantik, Panggil aku Lily. Berapa umurmu?"

"Baik nyonya, umurku 22"

"Kamu sangat muda, Putraku 5 tahun lebih tua darimu"

Harmione hanya tersenyum.

"Baiklah aku akan pulang dulu"

"Nyonya yakin tidak apa-apa? biar saya antar nyonya"

"Aku tidak apa--"

"Nyonya!!"

Lily pun pingsan dengan sigap Harmione menangkap tubuh wanita tersebut.
Ia tidak tau harus kemana. satu-satunya pilihan adalah membawa wanita itu kerumahnya.

Butuh waktu 15 menit Harmione membawa Lily kerumahnya.

Ia membaringkan tubuh wanita itu dikasurnya, Harmione berlari kedapur untuk mengambil air hangat dan kotak obatnya

ia melepas sepatu lily dan melepas jaket yang melekat ditubuhnya. Baju Lily sudah hampir penuh dengan darah, Harmione menyingkap setengah baju Lily untuk membersihkan luka tusuk di tubuh Lily.

"Mengerikan sekali, bagaimana bisa nyonya ini bertahan saat tubuhnya penuh dengan luka?"

Ia meringis saat membersihkan luka yang ada ditubuh lily, setelah ia selesai mengobatinya. Harmione pun beranjak mencari pakaian yang bisa digunakan oleh wanita tersebut. beruntungnya mereka berdua adalah wanita jadi ia tidak pusing mencarikan pakaian yang nyaman untuk Lily.

setelah ia mengganti pakaian Lily, ia pun segera membersihkan dirinya.

20 Menit kemudian,

Harmione duduk disofa sambil menggenggam ponselnya, ia melihat nomor yang tadi dihubungi oleh nyonya tersebut. Apakah ia harus mengabari si pemilik nomor? tapi ia tidak yakin itu adalah nomor keluarga nyonya tersebut.

setelah perang batin Harmione pun memutuskan untuk mengirimkan pesan.

'Selamat Malam, Saya Harmione maaf mengganggu waktu anda Tuan/Nyonya, Tetapi untuk saat ini nyonya Lily ada dirumah saya, kondisi beliau penuh dengan luka dan tadi pingsan jadi saya membawanya'

2 menit kemudia pesannya pun dibalas

'Baiklah, Terimakasih tolong jaga ibuku malam ini besok aku akan menjemputnya, Dimana alamatmu nona?'

'Aku tinggal di Apartemen Kurtz nomor 241 Nyonya/Tuan'

'Baik, Namaku Draco. Draco Malfoy'

'Baik Tuan Malfoy'

'Santai saja jangan memanggilku tuan, panggil saja Draco'

'Baiklah sudah malam Harmione Kau harus tidur, besok aku akan menjemput ibuku. sekali lagi terimakasih'

Harmione pun mematikan ponselnya dan beranjak mencari posisi nyaman untuk tidur.

---
Esok Paginya.

Lily pun membuka matanya dan menatap sekeliling, Setelah sadar ia pun menyimpulkan bahwa saat ini dia pasti ditempat Harmione. Dia menatap kamar gadis tersebut, pakaiannya sudah berganti pasti Harmione yang menggantikannya.

Lily pun berusaha berdiri dan menahan nyeri yang ada diperutnya. Ia pun mengelilingi rumah ini dengan maksud mencari Harmione, Saat ia sampai didapur ia melihat Harmione yang sedang memanggang Roti.

Harmione Kaget saat melihat Lily berjalan mendekatinya

"Nyonya!! Apa anda baik-baik saja? Seharusnya anda tetap istirahat biar saya mengantarkan sarapan untuk anda"

Lily tersenyum melihat Harmione yang cemas akan dirinya

"Sudah aku tidak apa-apa"

"Baiklah. Anda harus duduk dan sarapan"

Lily pun menurut dan duduk sambil memperhatikan Harmione menyajikan sarapan mereka pagi ini.

"Harmione"

"Ya nyonya?"

"Ada banyak hal yang ingin ku tanyakan padamu, apakah boleh?"

"Tentu saja nyonya"

"Siapa Nama lengkapmu?"

"Harmione Queen"

"Apakah kamu masih kuliah? atau bekerja?"

"Aku sudah menyelesaikan kuliahku Nyonya, saat ini aku belum bekerja"

"Dimana orangtuamu?"

"Aku Sebatang kara di dunia ini" Harmione pun menampilkan senyumnya. senyum yang tidak sampai ke matanya.

"Lalu? kau hidup bagaimana?"

"Aku memanfaatkan uang beasiswaku Nyonya. Aku menyelesaikan kuliah ku dalam waktu 2 setengah tahun. Jadi sisa uang beasiswa bisa aku manfaatkan dan aku juga memiliki kerja sampingan."

"Apakah kau mau tinggal bersama keluargaku?"

"Hah?"

"Aku ingin berterimakasih padamu, sudah menyelamatkan nyawaku, lagipula aku tidak memiliki anak perempuan"

Harmione hanya diam

{ting tong} bell apartemen pun berbunyi

Harmione segera berlari dan membukakan pintu

"Sia--"

"Hai Harmione"

Harmione pun terdiam, bagaimana mungkin ada seoramg pria yang sangat tampan sedang berdiri didepannya.

Harmione pun merasa malu, pasalnya rambutnya hanya diikat sembarangan dan dia hanya memakai kaos yang kebesaran hinggga sebatas pahanya, Sungguh Pakaian yang memalukan.

"Harmione ada Siapa?" Tanya Lily sambil berjalan mendatanginya

"Mom, kau baik-baik saja?"

"Draco? bagaimana kau bisa tau Mommy disini?"

"Harmione menghubungiku tadi malam"

"Maaf nyonya, aku pikir harus ada keluarga yang tau keberadaan nyonya agar tidak khawatir"

Lily pun tersenyum dan menatap mata anaknya

"Baik Mom akan kulakukan" Ucap Draco tiba-tiba.

"Lakukan apa?" Sahut Harmione, dia sangat bingung karena nyonya Lily tidak mengatakan apapun.

"Tidak ada Harmione, sebaiknya aku mandi dulu sebelum pulang"

" Akan saya bantu "

"Tidak-tidak usah" Lily pun segera meninggalkan mereka

"Apakah aku boleh masuk?" Sambung Draco.

"Oh Maaf, silahkan masuk"

Draco menatap sekeliling ruangan yang ditempati Harmione.

Kecil tapi Rapi dan bersih.

"Apakah kamu membeli apartemen ini?"

"Tidak"

"Lalu?"

"Aku mendapatkannya dari Kampusku, Karena aku sudah membawa nama harum kampus"

"Oh ya? Bagaimana?"

"Aku memenangkan Lomba waktu itu"

"Lomba apa?"

" Kau mau minum apa?" ucapnya mengalihkan pertanyaan Draco

"Kopi"

setelah membuatkan kopi Harmione pun menemani Draco diruang tamu.

Harmione menatap Draco dalam diam, ia memuja wajah tampan yang ada didepannya. Rambut hitam dengan Mata elang berwarna coklat gelap, Rahang tegas yang ditumbuhi bulu-bulu halus, Hidup mancung dan bibir yang sangat sexy. Harmione pun membayangkan bagaimana rasanya saat bibir itu menyentuh bibirnya

Draco menatap mata Harmione, ia tersenyum saat membaca semua pikiran wanita itu.

ya, Draco bisa membaca pikiran seseorang jika ia saling menatap.

"Apakah kamu mau tau rasanya?"

Harmione gelagapan saat tertangkap basah.

"Merasakan apa? aku tidak tau maksudmu"

"Kamu akan tau jika aku melakukannya" Ucap Draco sambil mendekat Kearah Harmione

"Draco, Apa yang akan kamu lakukan?"

"Melakukan segala sesuatu yang ada dipikiranmu" ucapnya tepat didepan bibir Harmione.

Ia pun mencium bibir harmione, Draco pun menggigit bibir bawah Harmione yang mana membuat gadis itu membuka mulutnya. Ia menarik tengkuk Harmione agar bisa memasukkan lidahnya dan mengabsen semua isi mulut Harmione.

Harmione menekan dada Draco untuk membuat Pria itu menjauh tapi ia tidak bisa, tubuhnya sangat kecil didekapan pria itu. Draco segera mengubah posisi menjadi Harmione diatas pangkuannya. Ia pun mengusap paha Harmione yang terekspos.

Draco melepas pagutan mereka setelah ia merasakan Harmione hampir kehabisan nafas.
Draco pun tersenyum dan mengusap lembut bibir yang membengkak karena ulahnya.

Harmione pun memalingkan wajah untuk menyembunyikan wajahnya yang telah memerah menahan malu
"Bagaimana iniiiiii? apakah tadi aku menyurakan isi hatiku?" batin Harmione

"Harmione tatap aku"

Harmione tidak mengubris Draco

"Tatap aku, atau kau akan mendapatkan lebih dari yang tadi"

Seketika itu juga Harmione menatap Draco.
Draco pun terkekeh dan menarik pelan hidung mancung Harmione.

"Tinggallah bersamaku Harmione, aku ingin selalu bersamamu, percaya atau tidak aku jatuh cinta saat melihat wajah cantikmu"

Draco mengusap lembut wajah Harmione, tidak lupa tangannya yang satu lagi mengusap paha mulus Harmione yang mana membuat Harmione mendesah pelan.

Entah Setan dari mana Harmione hanya mengangguk.

"Benarkah?"

"Baiklah"

Draco pun tersenyum dan hendak mencium Harmione kembali.

tapi perbuatannya terhenti saat ia mendengar teriakan Mommy nya

"DRACO MALFOY!! KENAPA KAMU SANGAT MESUM SAMA SEPERTI DADDY MU! MENJAUH DARI PUTRI KU"

"Mom! dia sudah mau tinggal bersamaku, Mom tidak boleh melarangku."

"Bersamamu? dia akan tinggal dirumah keluarga besar kita bukan dirumahmu"

Draco pun menatap mata ibu nya.

"DAMN! Baiklah" Umpatnya setelah perang pikiran dengan ibunya.

Harmione? dia masih duduk dipangkuan Draco dan menutup wajahnya. ia sangat malu bagaimana tidak, ia baru bertemu Draco tetapi sudah berciuman dan ia menikmatinya. Dan saat ini dia ketahuan oleh Nyonya Lily, Dirinya kini seperti Jalang.

"Harmione ayo aku bantu bersiap. kau akan ikut kami"

Saat hendak berdiri. Draco menahan pinggang Harmione

"Pergilah Mom, Sopir ada dibawah. Harmione akan bersamaku sebentar, biar para maid yang menyiapkan keperluannya. Lagipula tidak membawa barangnya pun aku sanggup membelikan apa saja untuknya"

Lily hanya geleng-geleng kepala melihat anaknya yang satu ini. Entah Kenapa sifat suaminya turun kepada semua anaknya.

"Sampai Jumpa Harmione"

"Sampai jumpa nyonya" Ucapnya kikuk

Lily pun berlalu dan meninggalkan dua orang tersebut. Setelah Lily benar-benar pergi.

Draco pun menarik wajah Harmione.

"Apakah kamu mau melanjutkan yang tadi sayang?"

"Ap-- Apa maksudmu?"

Draco hanya diam dan semakin menyentuh bagian tubuh Harmione. Harmione hanya diam, Munafik jika ia tidak menikmatinya.

Saat ia ingin membuka baju Harmione, ponsel Draco pun berbunyi

-DAD-

"Ada apa Dad?"

"Musuh disekitar rumah, kuberi waktu kau 30 menit"

"Shit!!"

"Kamu bisa melanjutkannya dirumah. CEPAT PULANG!"

Draco pun mematikan ponselnya dan menatap Harmione.

"Sekarang kau bersiap, aku akan membantumu membereskan keperluanmu"

Harmione mengangguk dan berlari menuju kamar mandi

Draco pun mengetikan pesan kepada asistennya

'Ke Apartemen Kurtz Nomor 241. Kemas semua keperluannya'

'Baik tuan'

Draco pun menatap pintu kamar mandi dan tersenyum

"Harmione... Harmione, Bagaimana mungkin sosok sepertiku bisa jatuh cinta terhadap dirimu"

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience