"Sini duk kat Mama..." Ajak Nora pada Anaknya yang sedang menuju kearahnya.
"Betul kamu nak main dengan Mama malam ni?" Tanya Nora pada anaknya, sambil mula mengikat rambutnya kebelakang.
"Nak...memang nak... tapi takut Papa dengan Bini Rizal tahu. "Matilah Rizal nanti Mama." Balas Rizal sambil tangannya mula meraba-raba peha Mamanya.
"Jangan risau yang tu... Malam ni biar Mama layan Rizal dan Papa layan Zila kat bilik tu. Lagi pun Mama tahu yang bini kamu tu tengah stimm kan?"
"Tadi berani peluk Mama kat dapur, elok je. "Siap ramas² lagi tetek Mama kan? Soal Nora pada anaknya dan tangannya mula mengusap-ngusap batang anaknya.
"Tapi...Mama... Ahhhh... Ahhh... Zila tu bini saya Mama... Uhhh... Ahhhh... Sedapp.. Mama..." Tadi Rizal peluk Mama sebab rindu." Balas Rizal Mendesah-desah bila tangan Mamanya mula mengosok-ngosok Batang Zakarnya.
"Dan Mana Mama tahu yang Zila tengah stimm kat bilik tu...?" Ahhh... Ahhh... Umhhhh... Sedap Mama... Uhhh... Dah lama Rizal tak... Ahhh... Ahhh.. Rasa tangan Mama lancap Batang Rizal... Ahhhh... Ahhhh... Ahhh..." Desah Rizal bila Batang Zakarnya dilancapkan oleh tangan Mamanya. Sehingga menyebabkan air mazinya meleleh keluar dengan banyak.
"Kalau Rizal nak main dengan Mama malam ni dan malam seterusnya sampai bila²...Rizal kena lah korbankan bini Rizal tu jadi Pelacur macam Mama."
"Baru Adil... Rizal dapat lubang Puki Mama, Papa tiri Rizal dapat lubang Puki menantu dia."
"Lagi pun Zila tu kan bekas GRO. Tentu dah banyak Batang yang dia pernah rasa sebelum kawin dengan Rizal."
Goda Nora pada anaknya yang sedang menahan nikmat dengan lancapan dari tangannya.
"Yelah... Mama... Ahhhh... Ahhhh... Zila tu memang bekas GRO dulu...Ahhh... Ahhh... Uhhhh... Sedapnya mulut Mama... Ahhh...Tapi Mama janji dengan Rizal ye Mama... Ahhh... Ahhhh... Uhhhh.... Bila Rizal.. Ahhh... Balik sini lagi... Ahhhh... Uhhh... Mama... Sedappp... Ahhhh... Rizal nak main dengan Mama puas². Boleh ye Mama?" Ahhh... Ahhhh... Uhhhh.... " Racau Rizal bilmana Batang Zakarnya mula dikulum dengan mulut Mamanya.
"Macam tu lah anak Mama....Slurppp... Slurppp... Slurppp... Umhhh... Slurppp.. Slurppp.. Ahhh... Umhhhh... Chuppp... Ni yang buat Mama tambah Sayang kat Rizal." "Slurpppp..Slurpppp... Slurppp... Umhhh... Umhhhh... Ahhh... Tiap kali Rizal datang sini Mama kangkang untuk Rizal... Umhhh... Slurppp... Slurppp... Slurppp... Umhhh... Ahhh... Slurppp... Slurppp..." Goda Nora pada anaknya yang sedang dilanda Nikmat Berahi. Bilamana Batang Zakar anaknya itu hisap-hisap dan dijilat-jilat dengan mulut dan lidah Nora.
Sambil memberikan Isyarat tangan Tanda Bagus pada Suaminya yang sedang memerhatikan mereka berdua didalam gelap.
............................................................................................................................................
"Ahhhh.... Ahhhhh.... Uhhhhh.... Ahhhhh... Ermmmm.... Ummhhhhhh...." Erang Zila dengan matanya tertutup dan jari-jarinya sedari tadi sedang bermain dengan alur Pukinya yang sedang basah. Hinggakan dia tak sedar yang Azman sedang memerhatikan dirinya dari atas katil.
Tanpa menunggu lama, Azman mula kearah Zila. Baju dan seluarnya mula ditanggalkan.
Sambil tangannya mula menguak kangkang Zila yang sedang berbaring.
"Slurppp... Slurppp... Slurppp... Umhhh.... Slurppp... Uhhhh... Slurppp... Umhhhh..." Lidah Azman mula menjilat lubang Puki Zila yang telah basah.
"Ahhhh... Ahhhh.... Ahhhh.... Sedapnya banggg....Ahhh... Ahhhh... Uhhhhh... Jilat lagi lubang Puki Sayanggg....Ahhhh.... Ahhhh... Ahhhh...Sedappp.... Ahhhh... Ahhhh... Uhhhh... Lagi bang... Sedapnya...Ahhhh... Ahhh...." Mendesah-desah suara Zila bila lidah Azman mula menjilat dan mengemam bijik kelentitnya.
"Sayang ingat...Ahhhh... Uhhh... Abang lambat... Ahhhhh... Lagi dengan.... Ahhh... Ma...ma....Ahhhh... Ahhhh... Uhhh... Sedapnya bang... Puki Sayang kena jilat dengan Abang.... Ahhhhh.... Ahhh... Uhhhh...Umhhh...."
Azman menghentikan jilatannya kearah lubang Puki Zila. Sambil kedua tangannya mula menyingkap baju Zila keatas dan ditangalkan olehnya sendiri.
Zila masih belum sedar yang sedang bersama dengannya adalah Mertua Tirinya sendiri. Sedangkan Suaminya masih lagi berada diluar bersama Mamanya.
Mulut Azman mula menghisap dan meramas puting tetek Zila hingga mengeluarkan air susunya, dan tangannya yang satu lagi menjolok-jolok lubang Puki Zila.
"Ahhhh... Ahhhh.... Ahhhh... Lagi bang.... Ahhhh... Uhhhh... Sedap bang... Please jangan stoppp... Uhhhhh... Ahhhh.... Ahhh.... Ahhh.... Sedapnyaaa.... Ahhhh... Jolok lagi bang... Uhhhh... Uhhhh... Ahhhh... Ahhhh... Lagi... Ahhhhh...Ahhhh..."
"Ni Papa bukan Rizal..." Rizal kat luar tengah main dengan Mama." Shhhhh...." Bisik Azman ketelinga Zila. Sambil tangan Azman masih lagi menjolok-jolok lubang Puki Zila sedari tadi.
Mata Zila yang sedang tertutup tadi menahan Nikmat, kini terbuka sambil melihat Mertua Tirinya itu yang sedang berbaring disebelahnya. Sambil lubang Pukinya masih dijolok dengan jari keluar masuk.
"Tapi...Papa... Salah ni... Ummhhh... Zila kan Menantu Tiri Papa....Umhhh... Uhhhh...Rizal kan anak Mama...Umhhhh....Umhhh..." Soal Zila sambil mendesah kepada Azman.
"Tak salah... Kalau dah suka sama suka..." "Lagi pun ni bukan first time Zila layan Jantan kan?"
"Bukannya Papa tak tahu, yang Zila pernah keje kat Club sebelum kawin dengan Rizal...."
"Lagi pun Rizal dah lama tak dapat main dengan Mama dia."
"Papp... Pappp.. Pappp.. Papp... Pappp... Pappp.. Pappp..." Balas Azman pada Zila sambil mula merangsangnya dengan kedua jarinya menjolok-jolok lubang Puki Zila dengan Kasar.
"Ahhhhh... Ahhhh... Ahhhh... Ahhhh... Uhhhh... Ahhhh.... Umhhhh... Sedappppp...Ahhhhh...
"Rizallll....Per...nah... Ahhh.... Ahhhh.. Uhhhh... Ma.. In.... Ahhh... Den.. Gan... Mama? Soal Zila dengan suaranya tersekat-sekat.
"Yee... Jadi malam ni biar Rizal dengan Mama dia. Zila dengan Papa." Kata Azman yang sedang mengubah posisi. Batang Zakarnya dihalakan kearah lubang Puki Zila yang sedari tadi sudah basah dan terangsang.
"Tapi.... Ahhhhh... Ahhhh... Papaa.... Uhhhhh... Sedapnya... Ahhhhh.... Ahhhh... Ahhhh... Ahhhh... Ahhhh.... Lagi dalamm... Lagi... Uhhhhh.... Sedapnya... Ahhhh... Ahhhh.... Ahhh... Uhhhh...."
Tanpa sempat Zila menghabiskan ayatnya. Batang Zakar Papa tirinya itu mula menjolok masuk kedalam lubang Pukinya.
"Papp.. Papppp... Pappp... Pappp... Papppp... Papppp... Ahhhh... Uhhhh... Ahhhh... Ahhhh... Ahhhhh...Ahhhhh..."
"Sedap lubang Puki Zila... Ahhhh... Ketat lagi... Walau dah ada anak... Ahhhh... Ahhh... Ahhh.... Uhhhh...."
"Ahhhhh... Ahhhh... Ahhhhh... Uhhhh... Ahhhhh... Ahhhhh... Batang Papa pun.. Ahhh... Sedap jugak.... Ahhhh... Uhhhh... Lagi Papa jolok laju²....Ahhhhh.... Uhhhh... Sedappp... Ahhhh... Zila dah... Ahhh tak peduli... Ahhh... Ahhh... Zila nakk...Batang Papa je...Ahhhh... Ahhhh.... Malam nii...Ahhhh... Sedappnyaaa.... Uhhhh...." Racau Zila dengan auaranya tersekat-sekat, bilamana lubang Pukinya itu dijolok-jolok dengan Batang Zakar Papa tirinya keluar masuk.
"Tukar... Zila kat atas pulak..Papa nak tengok Zila tunggang Batang Papa macam Jalang." Arah Azman pada Zila sambil mula mencabut Batang Zakarnya dari dalam lubang Puki Zila.
"Ahhhhhh..... Uhhhhhh... Ahhhhh..... Ahhhh.... Ahhhh.... Umhhhhh... Ahhhhh.... Ahhhh.... Ahhhhh...Sedappnya Batang Papaa... Ahhhh... Uhhhhh.... Ahhhhh.... Ahhhhh... Ahhhh.... Uhhhhh.... Ahhhh.... Uhhhh... Umhhhh...." Desah Zila sambil mengayak-ngayak punggungnya dan menghentak-hentak kangkangnya kearah Batang Zakar Papa tirinya. Sambil teteknya pula diramas-ramas oleh kedua tangan Papa tirinya itu.
"Ahhhhh... Ahhhh... Ahhhhh.... Uhhhh... Sedapppnya.....Nikmatnya lubang Puki kau Zila.... Ahhhhh.... Ahhhhh.... Lagi Sayanggg... Uhhhh.... Ahhhh.... Papa tak tahan dah.... Ahhhh.... Ahhhh... Rasa... Ahhhhh... Nak pancut dalam lubang Puki Menantu tiri Papa... Ahhhh... Ahhhh... Uhhhh... Ahhhh...." Mendesah-desah Azman bilamana Batang Zakarnya dihenyak-henyak dengan lubang Puki Menantu tirinya.
Sambil tangannya tak putus meramas-ramas tetek Zila. Hingga terpancut-pancut air susunya.
"Pancut... Papa... Ahhhh... Ahhhh... Uhhh... Pancut dalam lubang... Ahhhhh... Puki Sundallll...Menantu tiri Papa ni.... Ahhh... Biar. Ahhhh... Penuh dengan air....Ahhhh... Ahhh... air mani Papa.... Uhhhh... Ahhhh... Uhhhh... Uhhh..." Racau Zila sambil melajukan henjutannya dari atas badan papa tirinya itu.
"Ahhhhhhh..... Uhhhhhh.... Ahhhhhhh...Nikmatnya lubang Puki Betina Sundal ni.... Ahhhhh.... Ahhhhh.... Uhhhhhh..."
Erang Azman sambil memancutkan air maninya yang keluar membuak-buak kedalam lubang Puki Menantu tirinya tersebut.
Hinggakan badan Zila mula jatuh tersembam dari atas dadanya.
......................................................................
"Thanks Zila... Sebab puaskan Papa malam ni dan bagi peluang Pada Rizal dengan Mama."
"Kalau Papa nak rasa lagi lepas ni boleh?"
Ucap Azman pada Zila yang masih lagi berbaring dari atas badannya. Dan lubang Puki Zila masih mengemut-ngemut Batang Zakarnya.
"Boleh... Anytime... Papa..."
"Kalau Rizal boleh sedap² dengan Mama dia. Nape Zila tak boleh rasa Batang lain lepas ni." Balas Zila yang mula menyusun nafasnya kembali.
Jangan lupa vote, tanda support.
Terima Kasih.
Share this novel