"God has a plan,
Trust it,
Live it,
Enjoy it."
~~~~~*~~~~~
Anna pov
Kringg..Kringg...
Suara alarm itu ngebuat gw kebangun dari tidur gw.
Gw berusaha gapai tuh alarm buat di matiin.
Gw masih males banget buat bangun. Rasanya gaya magnet kasur semakin kuat.
Kok gw bisa tidur di kamar sih?
Gw baru sadar gw lagi di kamar gw
Perasaan kemaren gw masih nonton.
Ah.. bodoamat lah, mungkin kakak gw yang gendong gw ke kamar.
Gw tadinya mau lanjut tidur, tapi gw inget gw mau ke sekolah gw yang lama jadi gw langsung deh ke kamar mandi.
Selesai mandi gw langsung ke wardrobe room cari baju yang casual aja.
Gw pergi kesana sekitar jam sembilan, soalnya pas jam2 segitu lagi pada istirahat. Sebelum gw pergi gw pamit dulu mereka semua lagi ngobrol2 sambi ngeteh di taman belakang.
"Na mau kemana?" tanya sehun oppa
"Mau ketemu sahabat-sahabat aku disini oppa"
"Plng jam berapa na?" Tanya nenek gw
"Masih blm tau nek, mungkin rada sorean"
"Sekali-kali ajaklah sahabat-sahabat kamu main ke rmh. Kakek mau kenalan sama mereka." Kata kakek gw
"Mau di anterin ga?" Tanya ayah
"Ok kek nnt aku ajak sahabat-sahabat aku kesini. Ga usah yah nnt aku bawa mobil sendiri aja."
"Klu gitu aku pergi dulu ya, bye bye"
Kata gw sambil melambaikan tangan.
"Ia hati-hati di jalan."
-----*-----
Setelah sampai, aku berdiri di dpn dan semua memori2 ku di sekolah ini kembali terputar.
Sekolah ini bukanlah sekolah yang bergengsi atau sekolah favorit di kota ini. Sekolah ini ada dari berbagai jenjang, mulai dari TK hingga SMA. Saat aku masuk ke sekolah ini, sekolah ini baru saja 3 tahun berdiri
Flashback
Karena kecantikan, popularitas dan kekayaan yang aku miliki. Aku berteman dengan orang-orang yang sama sekali tidak tulus dengan ku, mereka hanya ingin uang ku dan menjadi terkenal karena dekat dengan ku. Aku membenci semua itu. Aku benar-benar tidak menyukainya.
Karena aku siswi yang pintar, saat umurku 10 tahun aku sudah lulus sekolah dasar. Saat itulah aku memutuskan untuk pindah ke luar negri yaitu ke Indonesia, kampung halaman ibu kandungku.
Saat aku bilang niat ku untuk pindah ke Indonesia, cukup banyak perdebatan terjadi. Tapi aku adalah orang yang keras kepala dan gigih, hingga akhirnya mereka semua menyetujui untuk aku tinggal di Indonesia.
Aku memutuskan tidak membuka identitas asli ku sama sekali, aku juga membuat diriku terlihat kurang menarik.
Aku hanya tinggal di apart studio kecil yang aku beli dengan uangku sendiri.
Memang tidak ada apa-apanya di banding dengan mansion keluarga ku. Tapi aku lebih suka tinggal disini karena sangat nyaman dan cukup untuk aku sendiri.
Tapi tidak ada keluarga ku yg tau aku tinggal disini, aku menyuruh para maid dan manager ku untuk tutup mulut. Jadi setiap mereka berkunjung ke indonesia aku pergi ke mansion.
Saat aku masuk ke sekolah aku mendapat banyak teman dan seiring berjalannya waktu aku juga menemukan dua orang sahabat terdekat ku. Mereka adalah Cathlyn dan Sarah. Mereka sahabat terbaikku, mereka selalu ada untuk ku.
Cathlyne mempunyai sifat yang tomboy sedangkan sarah memiliki sifat yang absurd dan sedikit lola. Kami selalu tertawa melihat tingkahnya. Setiap harinya kami semakin dekat. Kami berbagi baik suka maupun duka. Tidak jarang mereka menginap di apartement ku. Mereka pernah menanyakan dimana orang tuaku. Aku hanya menjawab 'mereka bekerja di luar kota dan sering berpindah-pindah kota karena pekerjaan. Karena aku tak ingin terus menerus pindah jadi aku memilih untuk tinggak disini.' Mereka hanya mengangguk-ngangguk paham.
Sejujurnya ada sedikit rasa bersalah dalam hatiku karena telah membohongi mereka. Namun aku hanya ingin melihat orang2 yang tetap berada disampingku bagaimanapun keadaanku.
Aku tidak pernah menyesali keputusan ku untuk datang ke kota ini dan memulai hidupku yabg baru. Aku tidak pernah merasa sebahagia ini sebelumnya.
Meskipun begitu aku tetap berkarir meski tidak seaktif sebelumnya.
Waktu berjalan dengan cepat tak terasa aku sudah hampir 3 tahun di negara ini. Saat ini aku baru saja naik ke kelas 3 SMP.
Saat itu aku memutuskan untuk memberi tahu identitas asliku. Tapi sejujurnya aku sangat takut mengatakan nya. Mungkin setelah mengatakan semua itu yang paling ku takutkan adalah mereka meninggalkan aku karena, merasa selama ini aku telah membohongi mereka. Tapi aku tak bisa terus-menerus menutupi hal itu.
Namun, sebelum aku mengatakannya sendiri. Ada orang lain yang telah membeberkan soal identitasku. Aku pikir awalnya mereka akan marah. Namun ternyata mereka bisa mengerti. Mereka bilang mereka akan tetap mendukung ku dan tidak akan pernah meninggalkan aku. Aku merasa benar-benar beruntung karena mempunyai sahabat-sahabat yang sangat peduli denganku.
Setelah lulus SMP, aku kembali ke USA untuk melanjutkan sekolahku. Dengan berat hati aku kembali ke USA, kami membuat janji untuk sering2 menghubungi.
Aku menyelesaikan masa SMA ku dengan sangat cepat hanya membutuhkan waktu setengah tahun dan aku langsung melanjutkannya ke jenjang yang berikutnya
Flashback off
°
°
°
°
°
°
°
Bersambung.....
Share this novel