BAB 5

Drama Completed 301

“Mas… Mas”. Suara dan goyangan tangan istriku membuatku tersentak.

“Mas keapekan ya? Nanti kalau sampai rumah istirahat ya.. Mau dibuatkan makan apa?”. Ungkap istriku sambil memasukkan beberapa bungkusan di bagian tengah Bunga .

“Terserah Seman saja.. Gimana Ladden ?”. Ucapku sambil mencari-cari keberadaan anak kebanggaanku itu.

“Ayaaaahhh!!!!”. Lagi-lagi aku tersentak. Anak hiperaktif yang berada tepat di belakangku itu mengagetkanku. Aku terkekeh. Meraihnya, lantas memeluknya erat-erat.

“Aaaaaaa, Ibu…. Ayah ini lo Bu….. Aaaaaaa….”. Aku makin terkekeh melihat tingkah lucunya. Lantas ku kecup pipinya. Ia terperanjat. Berpindah ke kursi sebelah sambil merapikan koko putih baru yang ia kenakan.

“Bajuku rusak lo Yah….”. ungkapnya dengan raut mengerut mungilnya. Istriku tersenyum sendiri di belakangku. Mulai geli dengan situasi seperti ini.

“Dek, bilang apa sama Ayah…?”. Tutur istriku yang sudah duduk manis. Ladden tersenyum menatapnya. Aku seolah-olah tak tahu, tetap saja mengarahkan pandangan ke depan sambil mengemudi Bunga menuju ke rumah.

“Ayo, Adek bilang apa sama Ayah…”. Ungkap istriku lagi. Aku tersenyum sendiri. Ladden menoleh. Tersenyum. Lantas berkata.

“Terima kasih Ayah….”. Ucapnya dengan nada kekanakannya. Aku menoleh sebentar. Masih fokus menyetir.

“Sama-sama. Adek belajar yang rajin ya”. Tuturku sambil mengusapi rambutnya. Aku hela nafas dalam-dalam. Nostalgia koko putih.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience