“ZIKA!” tepukan keras di bahuku membuatku tersentak. Aku menoleh pada Ana dengan wajah terguncangku. “Kau kenapa?” tanya Ana kuatir melihat ekspresiku. “Kau suka sekali melamun.”
“Aku tidak akan menikahi Evan, An,” kataku dengan suara bergetar.
“Kenapa? Ada apa?” Ana menatapku bingung. Kedua matanya mengerjap menyorotkan rasa penasaran.
“Kerana Evan bukan hanya akan meninggalkanku. Tapi juga anakku.”
Share this novel