"Orang tuanya bisa saja menang, karena Natrah belum berusia 17 tahun. Meski Natrah menolak, tapi ia belum dewasa," ujar yang masih ragu.
Jamat lelaki muda merasa tergamak.
Namun kegembiraan jelas terpancar di semua orang. British ternyata cukup adil memutuskan.
" Mudah mudahan British mengakui hukum Islam, jika perkawinan terjadi Natrah adalah milik suaminya. " pendapat yang lain.
"Orang tuanya tidak bisa apa apa ,kerana Natrah hak suami."
"Kalau tidak diakui? British berkuasa." bantah Jamat.
"Berdoa saja," sambung yang lain.
"Natrah juga sudah akrab dengan Mansoor, " kata Che Aminah berpuas hati.
Apa yang terjadi selanjutnya adalah kemenangan yang sesaat. Masa depan Natrah sebagai gadis Belanda Muslim masih terancam.
Tapi masyarakat muslim Singapura sudah sibuk dengan kegembiraan atas kemenangan .
Keluarga dan masyarakat Melayu merayakan dengan pesta Hari Raya di rumah Presiden Asosiasi Kesejahteraan Muslim.
Suasana semakin heboh saat para tamu datang berpesta dan berdoa bersama Cik Aminah dan Nadra atau Natrah.
Dalam kesempatan itu diumumkan bahwa Natrah akan menikah dengan tutor bahasa Inggrisnya, Mansoor Adabi.
Che Aminah sangat senang karena telah menemukan suami yang terhormat dan akan menyayangi Natrah.
Perkawinan harus segera berlangsung .Natrah akan tinggal di Singapura.
Secara pribadi, Mansoor bertanya-tanya apakah itu keputusan yang bijaksana untuk membiarkan seorang gadis berusia 13 tahun menikah dengan seorang pria berusia 22 tahun.
Meskipun diperbolehkan menurut hukum Islam, beberapa komunitas Melayu masih ragu tentang pernikahan tersebut.
Pernikahan berlangsung pada 01 Agustus 1950. Ini adalah urusan besar karena di tengah proses pengadilan yang sedang berlangsung, Natrah menjadi semacam selebritas nasional.
Wartawan dari surat kabar bergegas untuk mengambil foto pengantin baru sementara musik keras menghibur tamu yang datang dari penjuru Malaya.
Sedikit yang semua orang tahu bahwa kehidupan pasangan itu akan segera berubah.
Awal menjadi sebuah akhir, karena Belanda datang lagi dan menggugat ke pengadilan.
Ibu kandung Nadra, Adeline Hertogh diketemukan datang bikin janji temu.
Share this novel