Rate

BAB 3

Drama Completed 260

Kemudian aku segera mengirim pesan kepada Tulus aku ingin meminta maaf padanya namun setelah menunggu lama tak kunjung aku mendapatkan balasan darinya. Aku semakin larut dalam kesedihan, aku memang terlalu bodoh. Aku mengambil buku diary unguku dan mulai mencurahkan semua isi hati pada diary itu. Hari demi hari kulewati sendiri. Tulus yang dulu selalu menemaniku meski hanya lewat telpon dan pesan kini tak ada kabar terlebih aku sering melihat Rendi berganti ganti pasangan yang membuatku semakin muak akan hidupku.

Dua hari lagi adalah ulang tahunku dan buku diaryku tinggal dua lembar itu artinya tepat di umurku yang ke tujuh belas akan habis semua ceritaku yang kuceritakan pada Tulus . Tapi aku masih tetap berharap jika Ia mau mengucapkan selamat ulang tahun kepadaku. Tepat pukul dua belas malam dan tepat di lembar terakhir aku menuliskan harapanku di ulang tahunku yang ke tujuh belas. Aku berharap aku bisa mendengar atau menerima pesan dari Tulus , aku benar benar sangat merindukannya.

Keesokan harinya mama dan papa segera membangukan aku dari tidurku dan memberiku ucapan selamat ulang tahun. Mereka memberiku hadiah yang ku inginkan yaitu liburan ke Bali. Saat aku membuka pintu aku melihat sebuah bungkusan hadiah bersampul cokelat dan sepucuk surat. Aku membuka bungkusan itu perlahan dan itu adalah sebuah boneka teddy bear berwarna ungu. Boneka yang sangat kuinginkan. Aku membaca surat itu perlahan lahan dan aku mulai meneteskan air mata

Dear Amanda,
Mungkin saat kamu membaca surat ini aku sudah berada bersama dengan Tuhan. Maafkankan aku telah meninggalkanmu lebih dulu tanpa harus memberitahumu. Aku sudah berusaha untuk memberitahumu akan penyakitku tapi mungkin kamu sedang sibuk dan aku berusaha untuk mengerti. maafkan aku tak memberitahumu dari awal, aku ingin menunggu saat yang tepat untuk memberitahumu karena aku takut kamu akan pergi meninggalkanku saat kau tahu tentang penyakitku. Aku pergi meninggalkanmu ke luar negeri bukan untuk mengikuti orangtuaku, tapi aku disana untuk berobat agar aku bisa tetap bertahan demi kamu. Tapi Tuhan berkata lain, aku harus ikut dengannya karena mungkin tugasku untuk menjagamu telah usai. Jangan sedih sayang, karena itu hanya menghapus kecantikanmu. Maafkan aku, bukan maksudku untuk tidak membalas pesanmu, tapi kondisiku lah yang menghalangiku untuk memberi kabar kepadamu. Jika aku boleh memilih aku tak ingin seperti ini tapi inilah takdir, aku tak bisa menentangnya aku memang mencintaimu tapi Tuhan lebih mencintaiku. Perlu kamu ketahui aku menulis surat ini dengan sisa nafas dan tenaga terakhirku, aku ingin di sisa hidupku hanya untuk membuatmu merasa senang. Selamat ulang tahun sayang, maaf aku tak bisa langsung mengatakan ini di hari ulang tahunmu, tapi semoga boneka ini bisa sedikit menghilangkan kerinduanmu untukku. Aku telah usai menjagamu di sepanjang hidupku, aku juga telah usai menjaga cintamu di hatiku. Terimakasih atas cintanya, jangan sedih peri kecilku. Sekali lagi maafkan aku, meskipun aku jauh darimu namun aku akan tetap menjagamu, ya menjagamu lewat doa. Aku mencintaimu.
From: Tulus

Aku hanya bisa menangis dan terus menangis sambil memeluk boneka itu, aku menyesal telah mengabaikan cintanya, aku menyesal telah selingkuh di belakangnya, aku menyesal telah mengkhianati janjiku. Maafkan aku Tulus .

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience