zian hanya melihat punggung lisya menjauh lalu ia pun pergi kekelasnya

saat lisya berjalan ranti dan syifa menghampirinya
"sya kamu tau gak yang nolongin kamu tafi itu senior kita dia itu ketos disini dia juga pujaan semua cewe disini udah tampan pinter baik rajin lagi "ucap ranti dengan histeri sedangkan lisya hanua senyum saja melihat tingkah sahabat nya itu

"sya kamu harus jauhin ka serli dia itu jahat dia gak segan segan melukai dan membully asek kelas nua yahhh"ucap syifa begitu khawatir

"tenang aja syifa aku bisa jaga diri ko lagian ka serli gak sejahat itu "ucap lisya dengan lembut kepada syifa

"kalian lagi ngebahas apaan sihhh lama banget,nanti keburu guru datang kalian mau dihukum"ucap ranti lalu memegang tangan syifa dan lisya masuk kedalam kelas

didalam kelas lisya sedang memperhatikan guru nya dengan seksama tetapi saat ia menoleh kejendela ia melihat zian mereka bertatapan lalu zian pergi

"ka zian lagi ngapain disitu ,lisya kayanya ka zian naksir kamu deh"ucap ranti saat ia melihat zian dengan lisya bertatapan

"ga...gak mungkin lahhh mungkin aja ka zian ada perlu sama ketua kelas iyah kan"ucap lisya dengan agal gugup syifa yang mendengarnya tak tahan lagi

"shuttttt deh kalau berisik nanti kalian dihukum sama pa bagas kalian ini kaya gak tau pak bagas"ucap syifa dengan nada sekecil mungkin tetapi tiba tiba saja ada sebuah kapur yang mengenai kepala syifa

"ranti ayifa ranti lisya kalian ini bukannya mendengarkan malah bisik bisik ,sekarang satu persatu dari kalian menjawab soal yang ada dipapan tulis cepat"ucap pak bagas dengan keras

"i....iiiyah pak tapi lisya duluan yahhh pakk"ucap ranti seraya melihat lisya sedangkan lisya hanya mendengus lalu maju kedepan tetapi ia tak mengerjakan salah satu soalnya malahan semua yang ada di papan tulis

"lisya bagus sekali kamu memang murid yang teladan tapi saya minta kamu ngerjain salah satu bukan semua karena kamu melanggar kalian tetap bapak hukum sekarang kalian pergi kelapangan lalu lari 15 putaran sekarang juga"ucap pak bagas dengan keras

.