Disaat kejadian itu azril selalu memandangi bros itu. Entah apa yang dia pikirkan. Dalam hatinya dia bertanya-tanya "apa ini rasanya jatuh cinta? " jujur semasa hidupnya dia tidak pernah pacaran. Karena dia trauma pada masa lalunya. Saat dia mencintai seorang wanita dan wanita itu tidak bisa membalas cintanya karena alasan yang sampai saat ini azril tidak mengetahuinya.
"Doorr.." azril tersontak kaget dan menatap sinis kepada orang yang mengangetkannya. "ngelamun terus. Mikirin apaan sih? " tanya dimas. Dimas adalah temannya saat dia kembali lagi ke indonesia. Azril kembali ke indonesia karena ingin bertemu teman kecilnya. Tapi azril tidak tahu harus mencari  teman kecilnya itu kemana. Saat Azril tiba di Indonesia dan mengunjungi rumah teman kecilnya itu. Rumah itu kosong tak berpenghuni. Salah satu tetangganya mengatakan jika mereka sudah lama pindah. Dia sangat berharap teman kecilnya itu mengenal muka azril. Karena azril sudah lupa muka teman kecilnya itu seperti apa. "heii... Ditanya malah diam." ucap dimas sambil menepuk bahu azril. "mmm... Gapapa kok." jelas azril. "yakin gapapa? Kalo ada apa-apa cerita aja zril. Kali aja aku bisa bantu." tawar dimas. Azril ingin menceritakan masalahnya itu tapi ini belum saatnya untuk siapapun mengetahui masa lalunya. Hanya dia dan Allah yang tau.
"azril? Yuk masuk kelas.sekarang kelasnya pak dedi" ajak dimas.
Mata Azril pun membalalak karena sekarang ada kelas pak dedi guru killer itu. Tanpa banyak omong Azril bergegas masuk kelas.