Penulis: Eko Yulianto

Hidup itu gak selamanya indah dan lempeng-lempeng aja, hidup itu kayak grafik, kadang naiiik tinggi banget terkadang jatuh tersungkur dari ketinggian.

Menurut orang, jomblo itu kayak es krim tanpa tempat atau kayak papan iklan tanpa banner, tapi kenyataanya jomblo itu gak seindah yang orang pacaran pikirkan, sendiri, bebas, tanpa diatur, Really? Tunggu dulu semua pemikiran itu akan berbalik 180 derajat.

Kisah 5 orang laki-laki, Daffie Rifky, Naufal, Timmi, Eki kalau ditanya seberapa banyak sih mereka menyukai seorang cewek sepanjang hidup mereka dan mereka pasti akan menjawab berkarung-karung kayak kumpulan beras yang ada di gudang logistik BULOG.

Daffie adalah seorang yang pinter dalam automotiF atau modifikasi motor dan kerennya dia bisa merubah motor yang utuh menjadi kerangkanya saja, keren kan? tapi entah kenapa ia malah terdampar di kuliah jurusan manajemen,
Oh iya Daffie ini adalah mahasiswa semester 2 di kampus ini. Namun setelah satu semester dia berteman dengan kami dia diputusin sama pacarnya.

Ada Rifky dia pinter dalam membuat relasi dia juga pinter dalam bahasa inggris. Cita-cita awalnya sih pengen jadi diplomat atau staff KBRI di Negara impiannya Denmark, mungkin karena kesemsemnya dia pada kota bernama Coupenhagen. Tapi anehnya dia malah masuk sastra, tapi masih ada hubungannya yaitu sastra inggris. Dia diputusin pacarnya karena sebenernya dia sudah males pacaran karena pacarnya matrealistis.

Naufal seorang yang pendiam dan cenderung ke arah psikopat dia pintar dalam mengoprasikan komputer terutama dalam hal-hal membajak Fb dan twitter teman, dia sebenarnya sudah kuliah di salah satu universitas teknologi dan inforrmasi, yah mungkin aja karena naluri psikopatnya itu dia ingin kuliah lagi di jurusan manajemen, katanya untuk nambah wawasan, tapi bisa jadi itu kedoknya untuk menyebarkan wabah psikopatnya itu. Dia sebenarnya sudah punya PDKT-an bernama Celia tapi anehnya sampai saat ini dia masih belum menyatakan cintanya (mungkin dia H*mo? Karena dia bukan baj*ngan katanya)

Ada juga Timmi, Timmi ini adalah seorang lulusan pondok pesantren ternama di Indonesia dia adalah lulusan dari pondok Pesantren kilat, wih keren banget, bisa dibilang Timmi hidupnya kayak anak reage nyatai kayak di pantai, tapi kalau Model pantainya kayak Pantai kenjeran. Jangankan untuk santai-santai, Liat aja udah IIUUHH..
Dia sebenernya hanya jomblo 50% karena dia berstatus jomblo hanya di Surabaya, status itu tidak berlaku di malang karena di malang dia masih punya bidadari indahnya.

Dan yang terakhir adalah saya sendiri Reki, seorang Reki adalah sosok yang Cuek, sosok yang puitis, humanis dan sedikit romantis. Terkadang selalu diambil hati kalau temen-temen ngeledek saya, dari kecil saya selalu terobsesi menjadi wartawan surat kabar Surya Post, hingga suatu saat di waktu SMA, saking terobsesinya jadi wartawan saya selalu rajin menginput hasil liputan saya ke media massa digital MENIT.COM dan menjadi penulis cerpen (mesikpun akhirnya lebih banyak surat penolakan/belum bisa diterbitkan).

Mungkin, kalau dirating saya menjadi juara nomor satu sebagai Wartawan kota (journalist Citizen) di media itu, tapi saya harus mengubur mimpi saya karena pilihan ayahnya untuk menguliahkan saya di jurusan manajemen.

Kisah cinta saya lebih memilukan daripada keempat sahabat saya, ditinggal nikah oleh sang kekasih pujaan di saat saya masih SMA, saya ditinggal nikah oleh seorang mahasiswi yang berumur 3 taun lebih tua dari saya, saat ini hanya Arzryel, sosok bidadari cantik, cuek, irit bicara dan menawan sayangnya saya masih belum bisa mengungkapkan hal itu.

Kisah hidup kita yang aneh sejalan dengan kisah cinta atau asmara kita yang terpendam. Mulai dari yang ditinggal kuliah di luar negeri, sampai ditinggal nikah berkali-kali. Really is not easy said, bisa jadi. Inilah kisah cinta mereka.

Matahari emang belom bersinar utuh, ya masih malu-malu katanya, tapi bagi ke 5 orang tadi lewat jam 5 pagi mereka bangun, itu sama aja dengan danger alert (peringatan bahaya) bagi mereka.

wooyy cepetan dong, udah jam berapa ini? gantian dong mandinya, ngapain sih fie lama banget kamu, berenang apa mandi?,

iya sabar dong, lagi di ujung tanduk nih (poop)
sabarr ya..
Kenapa ki teriak-teriak kayak di hutan aja?
Liatin tuh Daffie mandi kok lamanya kayak artis dandan heuh,
Sabar aja lah, nyantai, buru-buru banget sih kayak orang mau manten aja ki.
Wadauu lihat dong val ini jam berapa? Jam setengah tujuh!
Lama berdebat akhirnya mereka mandi satu per satu.

Sampai di kampus kekisruhan mereka berempat masih berlangsung sengit.

Kelas mana Kelass!!
wadaowww Buku Statistikku ketinggalan
STNK-ku kemana STNK-ku
Duakkk! hehehe maaf pak kami berempat telat.
Kalian lagi kalian lagi, ya ampun gak bosan-bosannya kalian telat.
duduk!
Terimakasih pak.

Gila tuh dosen, masih hidup aja Fie, iya padahal umurnya aja udah kayak bait-bait tinggal nunggu panggilan daftar tunggu aja belagu heuh! Ya udah, ya udah ngapain ngomongin dosen, udahlah calm aja.

Waktu terus berjalan kurang lebih sekitar tiga jam setengah, waktu yang membuat tenaga kami terkuras seperti film Alien Vs predator, yaitu di saat adegan sang alien yang mendekati sang korban lalu memegang kepala korbannya dan menghisap tenaga sang korban hingga menjadi kurus kering. Hiiii..

Oke mata kuliah orang setengah gila berakhir sudah, matahari sudah bersinar cerah tapi belum panas seperti Microwave yang bisa membuat kulit Para putri khayalan kampus yang putih mulus kayak aspal jalan tol, menjadi coklat eksotis seperti pop ice coklat yang dijual di warung mas bro, sebelah kampus.

Saat untuk mengambil napas dan beristirahat dari serangan jantung yang hampir membuat kami mati selama tiga jam, di sela-sela itu masih saja ada pemandangan yang membuat kami berempat jadi gak enak.

Ini dia si pa’I Tikus got melankolis di kampus ini, dia seperti tikus yang kebelet kawin dan selalu mencari-cari betinanya, dia selalu mengeluarkan kata-mutiaranya, sebagai racun pada setiap wanita di kampus, sayangnya dia hampir seperti muka tembok cina.

Setelah itu kami mencari makan sarapan, karena dari pagi kami belum makan, sehingga cacing-cacing di perut kami mengadakan demo besar-besaran, bahkan sampai ada yang bakar mobil-mobil (hahahah alay banget ya?)

Di saat menuju mabes (makan besar) di perjalanan kami berempat bertemu dengan Dono si mulut penyedot debu, dia seperti penyedot debu mampu menghisap rok*k teman-temannya dengan sangat cepat yaitu 1 jam 20 batang rokok amblas atau raib, bisa dibayangkan apabila dia nongkrong bersama kami 5 jam apabila ditotal 7 hari bersama kami, mungkin kami adalah distributor rok*k terbanyak di indonesia kalau itu di total 1 tahun, tapi sayangnya itu raib ke paru-paru Dono si penyedot debu kampus ini.

Oke akhirnya kami sampai di warung mas bro, yaitu pusat jajanan dan oleh-oleh, eh salah, warung ini menyediakan logistik di kampus ini, mulai dari nasi, Indomie, air botolan sampai yang lain-lain.

Oke, hari keramat itu datang -malam minggu- akhirnya kami berlima sepakat untuk berkumpul termasuk Rifky. Akhirnya kami berlima berkumpul di taman yang sangattt indah yaitu TAMAN BUNGKUL.

Bersamaan dengan Hantu-Hantu alay yang mulai berkeliaran. Mereka gemar bermain permainan yang sangat sadis dan membuat mata dan hati jomblo menjadi sakit seperti terkena air raksa, namanya permainannya adalah Suapi Aku Helikopter Dong. Cara permainanya adalah:

– 1 bungkus nasi goreng jumbo.
– 2 sendok.
– 2 jus jumbo.
– 1 set meja makan dan tempat duduk plastik.

Cara bermain:

Ambil sesendok nasi goreng, lalu arahkan ke muka hantu alay betina dengan muka sedikit mupeng sambil bilang sayang-sayang lihat deh Helikopter ngangkut nasi goreng ayo mangap Aaaa?

Sejak kapan sebuah helikopter mengangkut nasi goreng? Helikopter itu dimana–mana selalu mengangkut sembako, air, serdadu dan jenazah.

Dan setiap malam minggu tiba, saya selalu membawa insto dan earphone, untuk mengobati mata saya yang selalu sakit saat melihat pemandangan satnight dan telinga yang hampir tuli mendengar kata-kata sayang.

Inilah cerita kami sekumpulan pemuda yang selalu galau akan kehidupannya, kebersamaan, kehangatan dan canda tawa yang selalu kami lewati berlima. Hanya cita-cita kami yang ada di kening kami dan biarlah kehidupannya ini berjalan apa adanya dengan sejuta keunikan dan keanehan yang ada di dunia ini.