Malam Api Unggun 2

Drama Series 266

Hari kedua dimana semua calon anggota osis dites dalam kerja samanya antara satu sama lain..

“Ayo semua kumpul,Cepatt!!!” teriak kakak osis.
Dan kami semua yang ada ditenda cepat-cepat berlari untuk berkumpul, duduk berbaris dengan rapi..

“Sudah semua berkumpul” tanya kakak osis.

“Sudah kak” jawab semua calon anggota osis.

“Hari ini kalian semua akan dites kekompakan dalam kerjasama tim,kalian akan mencari jejak jati diri kalian didalam hutan sana,nanti didalam akan ada petunjuk,kalian harus bisa memecahakan petunjuk itu dengan berpikir bersama-sama,kalian harus kembali ketenda sebelum matahari terbenam,dan kalian ada 20 orang akan dibagi menjadi 5 kelompok,masing-masing kelompok 4 orang,mengerti!!!”

“Mengerti kak!!!” jawab semua calon anggota osis.

“Sekarang saya akan membagi kelompoknya;
Kelompok 1: ketua Brian,Adi,Maura,Carin.
Kelompok 2: ketua Leo,Burhan,Dea,Alfi.
Kelompok 3: ketua Manaf,Fadil,Novia,Bunga.
Kelompok 4: ketua Davit,Reza,Sarah,Adel
Kelompok 5: ketua Dani,Galih,Nia,Dewi.
Itu semua kelompok kalian,sekarang kalian kumpul dengan kelompok kalian”

Disaat kakak osis sebut kelompok 3 aku dan carin kaget dan saling lihat-lihatan tapi nggak bisa ngomong apa.... didalam pikiranku cuma rasa bingung dan berkata
“harus apa?kenapa mesti sama dia lagi?”

Setelah kelompok 1 dan 2 berangkat masuk kehutan duluan,sekarang giliran kelompokku yang masuk kehutan... aku serasa mimpi bisa satu kelompok sama dia dan dia ketuanya,mimpi apa aku semalam,bukannya senang bisa satu kelompok denganya,tapi aku bingung bagaimana caranya untuk menyembunyikan rasa gugup ini... yang,aku juga nggak berani melihat dia...
ketika kita berhenti di persimpangan jalan ditengah hutan...

“kalau dari klunya tulisannya belok kearah,dimana organ tubuh yang sering kita pakai bergerak sehari-hari” kata Fadil.

“menurut kalian apa?” tanya manaf.

Tundukku sampai tak begitu fokus karena harus beriteraksi secara langsung dengannya,kayak apa aja ya berinteraksi secara langsung..

“apa ya?bikin bingung banget,kalau menurutmu apa bung?” tanya novia.

“hah? oh iya?kalau menurutku organ tubuh yang kita sering gunakan sehari-hari kan tangan,terus arah bisa jadi maksudnya sebelah kanan,berarti belok kanan,gitu nggak sih maksudnya?" Jawabku dengan ragu.

“ya udah kita belok kanan” kata manaf dengan langsung bergerak belok kearah kanan.

“kaku banget sih,malah percaya gitu aja”pikirku dalam hati dan kaget.

Lalu kita bertiga pada ngikutin dia karena dia ketua kelompok,tapi kenapa dia percaya begitu aja sama aku,bener ya kata carin dia cowok yang bikin penasaran... tapi aku nggak mau baper gitu aja,cowok dingin rata-rata emang begitu seperti kakakku kak Rio

Sepanjang perjalanan aku hanya bisa berfikir pingin cepet sampai tenda,udah jalannya manaf kayak kancil cepet banget..

“boleh istirahat sebentar nggak?,
capek banget nih" kata novia.

“iya boleh-boleh,kita istirahat dibawah pohon ini aja” kataku.

“ya sudah istirahat! Tapi jangan lama-lama,bentar lagi mau hujan!” sahut manaf dengan nada ketus sambil pergi kearah agak menjauh.

“galak banget sih,nggak ngertiin cewek banget” sahutku dalam hati sambil melihat kearahnya.

“manaf emang gitu orangnya” kata novia kepadaku.

“loh kamu kenal dekat sama dia nov?” tanyaku.

“iya,manaf temen kelasku waktu SMP,dia emang dingin banget,ketus lagi,tapi dia pinter,banyak cewek-cewek yang suka sama dia walaupun begitu” kata novia.

“ehh hujan...” teriak fadil.

Sewaktu hujan turun aku bingung... aku malah mundur kebelakang supaya dekat dengan pohon, biar nggak terlalu basah karna terkena hujan,tapi saat aku melangkah kebelakang dua langkah aku merasa ada orang dibelakangku dan saat aku melihat keatas ada orang yang menutupiku dengan daun agar aku nggak terkena hujan..... dan ternyata dia,Manaf.....

“kan sudah aku bilang bakalan turun hujan dan kebetulan aku dapet daun yang gede,makanya kamu muat,ini fadil daun untuk kamu sama novia” kata manaf sambil memberikan daun yang satunya kefadil.

Disitu aku merasa bodoh terlalu kebaperan duluan,tapi cewek mana sih yang nggak baper kalau dia begitu tapi nyatanya dia perhatian sama anggota kelompoknya semua bukan dengan aku aja,tapi dia termaksud cowok yang keren sih sebagai ketua kelompok.... kan ngomongnya jadi ngaco banget deh,udah kebaperan duluan hehehe

“hujannya sudah reda,ayo kita lanjut” sahut manaf dengan jalan duluan meninggalkanku.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience