BAB 3

Horror & Thriller Completed 736

“... sampai bila kita harus begini...” si gadis memulakan bicara.

“Dinda sanggup tingggalkan kaum keluarga dan sanak saudara untuk tinggal di tempat kanda,”

“... dinda sanggup keluar bergaul dengan orang ramai.” sambungnya lagi.

Si jejaka memandang idaman hatinya itu.

"Betapa cantiknya..." bisiknya dalam hati.

Rambutnya panjang ikal mengurai melepasi paras pinggang, terbelah di tengah. Kulit wajahnya yang putih, tambah berseri bila dilimpahi cahaya terang bulan purnama. Mata hitamnya besar, menghiasi bujur sirih wajahnya yang tersembunyi seribu rahsia. Hidungnya mancung seludang. Mulutnya mungil, dengan dua ulas bibir yang pucat warnanya. Sesekali angin kencang bertiup menerbangkan rambutnya yang hitam pekat, memperlihatkan lehernya yang jinjang meneguk air berkaca. Dia memeluk erat tubuhnya. Gaun putih yang membaluti tubuhnya tidak cukup tebal untuk menghalang kedinginan malam itu.

Betapa besar ujian kerinduan ini, bisik si jejaka lagi.

“Ujianmu bermula pada malam bulan mengambang...” demikian pesan Pak Tua, dukun yang berjasa mempertemukan dirinya dengan cinta hatinya yang pertama, suatu masa dulu.

“Bukan abang tidak mahu bersama dengan Tee, tapi ada syarat-syarat tertentu yang perlu abang patuhi,” balas si jejaka setelah sekian lama menyepi.

“Syarat?” tanya si gadis.

“Syarat apa?” sambungnya lagi.

Dia mengangkat tangannya, lalu menyentuh wajah yang ada di hadapannya itu. Kemudian rambut panjang si gadis diusap-usap, dibelai-belai, diangkat segenggam lalu dibawa menghampiri wajahnya. Dia menarik nafas panjang. Semerbak haruman bau bunga melati menusuk ke lubang hidung.

“Mimpi pertama....” dia teringat akan kata-kata Pak Tua.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience