Shela manyun. Beberapa kali gadis itu merasa tercueki oleh sikap Gio dan Avil. Menurut Shela, Gio seolah mengacuhkannya. Ini hari kedua mereka bertiga menonton pacu jalur di Taluk. “Gimana pacu jalurnya, Vil? Seru bukan?”
“Seru! Seru banget bang. Aku belajar banyak dari event pacu jalur ini,” ujar Avil sembari menggenggam kertas yang berisi nama-nama jalur dan lawan tandingnya. Gio tertawa. Tawa yang tentu saja semakin menggetarkan hati Shela.
Apa sekasat mata itu aku sampai sedikitpun kamu tak menoleh ke aku bang? Shela membatin, lalu kemudian menghembuskan nafas. Gadis itu kembali mencoba menata hatinya. Mencoba bersikap biasa-biasa saja, seolah dihatinya memang tak pernah ada apa-apa.
“Oh ya? Pelajaran apa yang didapat emang dari event ini?” tanya Gio. “Banyak! Pelajaran pertama, kekompakan. Setiap jalur jika ingin menang, yang harus mereka miliki adalah kekompakan. Kalau dilihat-lihat para atlet jalur ini, terutama atlet Sijontiok, mereka punya rasa kekompakan yang tinggi. Dalam hidup pun jika ingin meraih sesuatu secara cepat, maka butuh kekompakan dalam team.”
“Pelajaran kedua, fisik yang fit. Tanpa fisik yang fit, para atlet nggak akan mungkin bisa mengayuah dengan baik. Begitu pun dalam hidup, tanpa fisik yang sehat, seberapa besarpun rencana kita untuk menggapai cita-cita kita, tetap nggak akan bisa. Tetap akan terkendala.”
Gio manggut-manggut mendengarkan penuturan Avil. Entah kenapa, ada sebersiot rasa kagum yang bersemayam untuk gadis berlesung pipit yang memiliki nama lengkap Avilla Zena itu. “Trus?”
“Banyak deh pokoknya bang, susah diungkapkan satu-satu. Yang pasti aku belajar banyak. Sebenarnya segala sesuatu itu jika dilihat dari sudut pandang yang berbeda, banyak pelajaran yang bisa diambil, termasuk event pacu jalur ini, iyakan Shela?” Avil menatap Shela.
Shela gelagapan. Gadis itu buru-buru menetralkan dirinya. “Eng iya! Selain itu, yang bisa diambil pelajaran bahwa kearifan local di Indonesia ini sangat luar biasa dan patut diacungi jempol. Kearifan yang membuat kita semakin dewasa dalam menjalani kehidupan,” kata Shela.
Dan satu hal juga yang pasti. Pacu jalur ini mengajarkanku akan arti menang dan kalah. Kalah bukan berarti pecundang. Kalah bukan berarti gagal. Kalah adalah salah satu proses pendewasaan untuk menjemput sesuatu yang lebih hebat dari yang ada. Termasuk kalah soal cinta. Shela membatin sembari mencoba tersenyum sok kuat.
Share this novel