badgirl - 1

Romance Series 1096

Seorang gadis cantik bernama Queen Savanna. masih bergelut dalam selimut udara dingin di kamar justru buat ia makin nyaman terlelap, disaat semua orang di rumah sudah bangun hanya gadis remaja ini saja yg masih berada di alam mimpi.

Diluar kamar wanita paruh baya yg merupakan asisten rumah tangga disini berdiri hendak mengetuk pintu ingin membangunkan anak majikannya.

Tok tok tok

"Non ,,non bangun non sudah jam 07.00 non !!!"

Sudah berkali-kali di ketok pintu kamar gadis bersurai panjang itu masih nyaman tidur tanpa terganggu sedikitpun. Menghela nafas, dan mencoba sabar ART tersebut mencoba lagi lagi lagi dan lagi hingga jam menunjukkan pukul 07.30 dimana setengah jam lagi bel masuk sekolah putri majikannya.

Mendengar suara langkah kaki mendekat, wanita paruh baya itu pun menengok kesamping ternyata anak majikan laki-laki nya yg berperawakan tinggi sekitar 187 cm (tinggi amat bang apalah daya author yg pendek ini hehe) bernama Revanno Admawijaya anak pertama Wahyu Admawijaya dan Tania Putri sedang berjalan menuju kearahnya.

"Loh,, mbok Sri ngapain disini!..jangan bilang Queen belum bangun?" tanya anak majikannya bikin si mbok meringis, apalagi anak majikannya yg satu ini memang susah dibangunin.Tak tega melihat wanita paruh baya itu berdiri terlalu lama hanya untuk membangunkan putri kebo yg ada didalam kamar. cowok tampan berusia sekitar 25 tahun itu menyuruh si mbok kembali ke dapur, menuruti perintah majikan ia pun beranjak.

Sebelum membuka pintu bercat putih itu ia mengeluarkan kunci cadangan kamar sang adik, ketika pintu terbuka pemandangan pertama yg bikin ia geleng-geleng kepala, di lihatnya sang adik masih bergelut selimut tebalnya dengan bantal guling yg sudah berserakan di lantai. Menghampiri sang adik sambil meletakkan guling ke atas kasur, ia duduk di tepi ranjang mengguncang pundak adik nya sedikit kencang.

"Queen bangun!!!" sedikit berteriak, merasa terusik ia pun membuka matanya perlahan mendapati sang kakak duduk di tepi ranjang.

Bangkit duduk di ranjang kemudian menguap sambil merenggangkan badannya yg pegal-pegal.

"Abang ngapain disini?," ujarnya menguap sekali lagi

"Kamu gak sekolah?, udah jam berapa sekarang queen!, kasian mbok Sri daritadi bangunin kamu di depan pintu gak bangun-bangun." mendengar ucapan kakak nya membuat ia meringis tak enak sama mbok Sri.

"maaf bang, aku semalam nonton film kelamaan", ujarnya memelas

"Huft, ya udah gpp sekarang kamu mandi nanti telat masuk BK lagi kakak ga mau datang ke sekolah kamu ya!", ancam sang kakak, dibalas cengiran sang adik.

"Heheh ya ka, aku mandi", ia pun beranjak ke kamar mandi sedangkan revanno keluar kamar menuju lantai bawah.

Queen sedang bersiap-siap mengepang rambut,dan memoles lipstik di bibir seksinya. Berkaca melihat penampilannya merasa cukup ia pun beranjak keluar kamar sebelum menutup pintu ia mengambil tas ransel berwarna hitamnya.

Dengan langkah kaki yg semangat queen turun ke lantai bawah menuju ruang makan disana sudah berisi kakak laki-laki yg sibuk membaca berkas-berkas kantor.

"Sibuk banget bang, lagi banyak proyek ya?" tanyanya ketika sudah duduk disebelah kakaknya.

Di balas anggukan kepala.
"Ya lg banyak proyek, kamu kan tau abang sekarang yg ngurus kantor cabang di sini", Queen hanya menganggukkan kepala mendengar penjelasan kakaknya.

"Queen ingat jgn bikin ulah lagi di sekolah!, mengerti!", tegasnya menatap sang adik tajam

Dibalas cengengesan
"Gak janji loh bang hehe",

Membuat Revanno yg biasa di panggil Vanno itu geleng kepala, tingkah adiknya memang mirip banget dengannya.

Dulu ketika masih sekolah dirinya hanya tahu main-main doang dan baru serius ketika kelas XII itupun kalo gak di nasihatin sang kakek dan diberi hukuman mana mungkin bisa dirinya seperti sekarang pikirnya.

"Terserah kamu sih, pokoknya kalo hari ini kamu buat ulah abang gak bisa datang kerjaan abang lagi banyak banget", paparnya

"Abang jangan maksain kerja terus dong, nanti abang sakit gimana?"

wajah sedih queen sang adik terlihat jelas ketika ia tahu kakak pertamanya ini terlalu sibuk kerja kerja dan kerja, sering lupa memperhatikan kesehatannya. Apalagi ia beberapa kali memergoki kakaknya di ruang kerja hingga larut malam.

Mengusap kepala adiknya sayang,
"Ya dek kamu tenang aja ya, abang baik-baik aja", ucapnya tersenyum

"Hmmm, abang harus sehat terus kalo abang sakit nanti adek sama siapa kalo dirumah papa mama kan sibuk", berenggutnya

Helaan nafas terdengar dari Vanno, ia mengerti kalo adiknya butuh kasih sayang orang tua yg sebenarnya bukan hanya fasilitas, kebutuhan materi saja yg biasa diberikan kedua orang tuanya kepada anak-anaknya. Tapi dirinya juga tidak bisa berbuat apa-apa disaat orang tua mereka sibuk bekerja. Sang papa sibuk memperluas cabang bisnis, dan mama yg sibuk bisnis agensi modelling dan butiknya. Jelas jika mereka jarang dirumah berkumpul bersama anaknya, dia memaklumi kesibukan orang tuanya. Tapi tidak untuk Queen adiknya, yg dari kecil diurus sm mbok Sri salah satu asisten rumah tangga dirumah dari bayi. Makanya dia sering nakal dan kadang suka melakukan sesuatu hanya untuk mendapatkan perhatian, oleh karna itu disaat dirinya ada waktu luang ia slalu berusaha untuk bisa menemani adik perempuan satu-satunya ini. Bahkan disaat teman-temannya sudah berumah tangga ia belum menikah beruntung kekasihnya mengerti akan hal itu, sebab ia berjanji pada dirinya sendiri sebelum ia bisa menemukan sosok laki-laki yg baik dan bisa menjaga adik kesayangannya ini ia tidak akan menikah. Queen prioritas pikirnya

"Pasti dek, ya sudah cepat habiskan sarapan kamu nanti terlambat", dibalas cengiran queen melihat itu Vanno terkekeh percuma menyuruh adiknya cepat toh dia tetap masuk sekolah terlambat.

"Bang kalo aku ga terlambat bukan badgirl Alaska dong tapi queen si goodgirl hiihii", terkikik geli menyebutkan kata goodgirl, ya kali bisa kiamat dunia kalo gue jadi goodgirl bathinnya.

Vanno pun ikut tertawa mendengarnya.

Setelah selesai sarapan, ia beranjak keluar rumah setelah berpamitan dengan sang kakak mereka memang tidak berangkat bersama sebab beda arah. Queen menuju garasi menaiki mobil sport pribadinya hadiah ultah dari sang kakak tercinta berwarna pink

Menjalankan mobil keluar gerbang dengan kecepatan standar mode lagi santai malas buru-buru katanya (alah bilang aja lo sengaja neng datang telat,ck dasar). Setelah sekitar 20 menit mengendarai mobil, ia pun sampai di depan gerbang sekolah alaska yg sudah tertutup. Berdecak sebal cepet banget masuk sekolah.

Menjalankan sedikit mobilnya agar tak terlihat satpam sekolah, kemudian turun dari mobil berjalan ke arah pintu belakang sekolah baru melangkahkan kaki niat berbelok ia urungkan. Pemandangan di depan membuatnya terpaku disana ada seorang cowok berpenampilan seperti nerd tapi tetap terlihat tampan, tinggi badan sekitar 183cm, rambut disisir rapi, kacamata minus melekat di wajahnya yg putih bersih sedang dihadang oleh sekelompok siswa SMAL. Ia mengintip dari balik tembok, ingin melihat apa yg sedang si cecenguk Rayen Samuel perbuat.

Cowok yg dibilang tampan sama kaum hawa di SMAL (Sma Alaska), oke oke gue akuin dia emang ganteng, tinggi badan nya aja 184cm (tinggi amat bang bagi-bagi napa author cuap2), punya badan yg tegap ber-abs untuk ukuran anak sekolah, tapi satu yg gue gak suka sifat sok berkuasanya itu loh minta di bejek-bejek biar gepeng kalo kata orang betawi, dan dia itu badboy nya di SMAL.

Gue liat dari sini kayanya si rayen udah emosi banget sampe keliatan otot tangan nya yg mengepal kuat, temen-temennya masih sibuk maksa cowok kacamata itu buat stor uang ke mereka kayanya. Karna males liat tingkah mereka gue keluar dari balik tembok berjalan sambil bertepuk tangan ke arah mereka, hingga semua melihat kearahnya dengan mata tajam membuat ia mencibir dalam hati.

"Wow,wow,wow keren banget lo semua", masih bertepuk tangan hingga ia berdiri tepat di hadapan rayen memberi senyum miring meremehkan, mata nya masih tertuju ke tangan rayen yg makin terkepal.

"Jangan ikut campur Queen, ini gak ada urusannya sama lo", desis nya

Cewek di depannya hanya tersenyum miring tanpa rasa takut sedikitpun

"Emang bukan urusan gue, tapi lo semua ganggu kegiatan gue yg mau masuk lewat pintu belakang udah itu aja sih", ujarnya tenang dan santai (kaya dipantai cuyyy)

Saat rayen hendak bersuara ia memotong terlebih dulu

"Eittsss satu lagi lo semua banci mainnya keroyokan, berani malak orang juga butuh sumbangan", ujarnya mengejek sarkas

Mendengarnya membuat rayen dan teman-temannya marah, saat salah satu teman rayen hendak memukul, namun gagal karna ia sudah lebih dulu mencekal tangan lawan memelintirnya ke belakang lalu menendang kaki tepat ditulang kering membuat si korban meringis kesakitan

Awwwww

"Bangs*t", geramnya

"Sakit!, cih cemen banget lo", masih mengejek

"Kenapa lo juga mau lawan gue rayen"
Lanjutnya tersenyum miring melihat ke arah rayen

"Queen, urusan kita belum selesai awas lo", desis ancamnya lalu berlalu begitu saja diikuti teman-temannya sambil memapah korban tadi.

Ketika sudah tidak kelihatan para cecunguk tadi, gue berbalik arah menghadap cowok yg sedang merapikan seragamnya, gue memperhatikan setiap gerak gerik laki-laki berkacamata di depannya ini, merasa ada yg memperhatikan ia pun mengangkat kepala yg sejak tadi menunduk melihat gadis cantik sedang menatapnya dalam membuat dia menaikkan alisnya heran.

"Kenapa ada yg salah", ujarnya membuat lamunannya buyar

"Eh, kenapa apanya!", kikuk queen

"Kamu kenapa ngeliatin saya kaya gitu", tanyanya cowok itu lagi

"Ohhh, gue gak kenapa-napa, ngomong-ngomong lo murid baru? Gue baru liat lo soalnya!" tanyanya dibalas gumaman serta anggukan kepala.

"Bagus berarti lo bisa bantuin gue biar gak masuk BK hari ini!", ucapnya semangat karna ada alasan yg bisa ia pakai supaya tidak masuk BK khusus hari ini sesuai pesan abangnya. Mendengar kalimat cewek tadi membuat si cowok bingung, melihat raut wajah lawan bicara seperti kebingungan membuat Queen berdecak sebal.

"Udah lo gak usah mikir-mikir ayo ikut gue", tanpa menunggu jawaban ia menarik tangan cowok yg ia tolong tadi masuk ke sekolah lewat pintu belakang, dengan tangan yg masih ia tarik tadi.

Setelah masuk gerbang belakang ia melepas tarikan tangannya, berjalan lebih dulu menuju ruang kepala sekolah. Sepanjang perjalanan tidak ada percakapan di antara mereka queen berjalan dengan santainya padahal jam belajar sudah dimulai sedang cowok berkacamata tadi sibuk melihat-lihat sekitarnya. Sampai di depan ruang kepsek Queen mengetuk pintu terdengar sahutan dari dalam

Tok tok tok

"Masuk"

"Pagi pak", ucap sopan Queen

"Pagi Queen, ada apa datang kemari",

"Oh ini pak saya antar murid baru tadi ada sedikit masalah pak dijalan, dia di palakin preman saya tolongin makanya kami jadi terlambat", jelasnya

"Benar begitu! kamu gak lagi bohongin bapak kan?", sanksi nya sebab ia tahu siapa murid perempuan yg sedang berdiri dihadapannya ini yg notabenen langganan BK. Melihat tatapan menyelidik membuat Queen berdecak dalam hati, ck.

"Ya elah pak, gak percaya tanya aja sama dia", menunjuk cowok tadi menggunakan dagunya, Kepsek mengalihkan pandangannya ke arah cowok yg berdiam diri sejak tadi.

"Benar yg dikatakan Queen tadi nak?", tanyanya memastikan

Oh Queen namanya pikir cowok berkacamata

"Iya pak", singkatny disertai anggukan kepala melihat itu pak kepala sekolah pun tak bisa menuntut penjelasan lebih. Sedangkan Queen sudah tersenyum senang dalam hati, thanks god pikirnya.

"Ya sudah nama kamu siapa nak?"

"Arga Sanjaya pak", ujarnya sopan

Oh Arga not bad lah bathin Queen

"baik nak Arga kamu masuk kelas XI-MIA2", terangnya

What? XI-MIA2 Sekelas dong? Pikirnya

"Nah kebetulan kalian satu kelas, Queen tolong antar Arga ya!, kamu jangan mampir ke kantin paham!" titahnya

Dibalas cengengesan dan cowok bernama Arga tadi menaikkan alisnya

"Ya elah pak tauuu aja saya mau ke kantin hehe"

"Tapi tenang pak hari ini saya gak nakal kok, ya udah pak kita masuk kelas dulu", lanjutnya sambil tersenyum dibalas kekehan serta anggukan dari kepsek.

Mereka pun berlalu keluar ruangan, berjalan beriringan menuju kelas, tidak mengobrol apa-apa sama sekali. mengetuk pintu ketika mereka sudah sampai di depan pintu kelas XI-MIA2

Tok tok tok

"Masuk", suara guru dari dalam

"Permisi bu, maaf baru masuk tadi habis keruang kepala sekolah",

"Kamu lagi!" bentaknya saat tau siapa yg mengetuk pintu, suara guru di depannya ini buat murid-murid yg lain menunduk kecuali sahabat-sahabat nya yg terkikik menahan tawa karna sahabatnya sebentar lagi kena amukan bu madara (alias maya candara).

"Santai dong bu, ngegas banget bu bloong nanti loh", candanya

"Ka---", ucapannya terpotong

"Permisi bu saya murid baru yg diantar dia", potongnya sambil menunjuk menggunakan dagu ke arah queen

"Oh ya silahkan masuk, kamu cepat duduk Queen", tegasnya menyuruh

"Dasar ganjen liat yg bening aja gatel", gerutunya sambil berjalan ke bangkunya. Mendaratkan bokong lalu menompang pipi sebelah kirinya dengan tangan melihat ke arah luar, bahkan ia tak peduli sesi perkenalan murid baru tadi.

Dirinya bahkan gak sadar jika cowok berkacamata tadi masih memperhatikannya dari depan kelas sesekali mengelus pergelangan tangannya yg ditarik tadi entah kenapa buat senyum tipis terlihat di wajahnya. Sepertinya akan menyenangkan sekolah disini pikir terawang nya.

~•~

Hanya dengan pertemuan singkat, kamu mampu membuat diriku tersenyum tipis

(Arga)

.
. .
. .

Gaje maaf
Jgn lupa vote dan comment ya

.
. .
. Salam si amatir mella

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience