Rate

BAB 2

Drama Completed 376

Hari berikutnya, mawar merah itu kembali tergeletak manis di mejaku. Bertanya pada Kartika pun sia-sia kerana dia tidak mengetahuinya. Baru saja aku akan menyentuh mawar merah itu lalu rencananya akan kusimpan di loker bawah meja, Bondan menghampiriku dan menatap mawar merah itu. Dia tidak bergeming, wajahnya sangat dingin, lagi-lagi kesedihan terlukis di wajahnya seperti Kartika kemarin. Ada apa dengannya hari ini? Biasanya dia akan memujiku lalu menjatuhkanku dengan ejekan ketika aku berhasil tiba di sekolah sebelum bel berbunyi. Tapi kini, dia seperti tak bernyawa.

“Kartika , aku pinjem catatan biologi kamu.” Katanya datar lalu menerima buku catatan itu dari tangan Kartika dan pergi begitu saja. Mataku mengikuti langkah Bondan menuju bangkunya yang berada di samping bangkuku tepatnya di sebelah kanan Kartika .

“Dia kenapa?” Tanyaku masih menatap Bondan yang sudah duduk dengan damai di kursinya tanpa menimbulkan kegaduhan seperti biasa.

“Entahlah.” Jawab Kartika seadanya, sepertinya dia tidak peduli. Harusnya aku pun tidak peduli dan bersyukur kerana Bondan mulai ingin bertobat, tidak melancarkan terus ejekannya padaku.

“Dia aneh. Biasanya rajin ngeganggu orang-orang.” Kataku. Ya Tuhan, aku kan sudah berfikir tidak peduli kenapa masih membahasnya.

“Kamu kangen ya?” Goda Kartika

“Ihh…orang kayak dia dikangenin. Nggak ada untungnya buat aku!”

Kartika hanya terkikik menanggapi perkataanku. Dia mengeluarkan buku paket biologi dari tasnya, lalu membuka setiap lembaran buku itu. Di tengah keasyikannya membaca buku itu, dia mengucapkan sesuatu dengan lirih, “Sebenarnya yang kangen itu dia, Sa.”

“Apa?” Tanyaku memastikan.

“Nggak ko. Nggak ada apa-apa.”

“Tadi kamu ngomong apa? Maksudnya apa?”

Pertanyaanku kembali tidak terjawab, kerana Pak Nandi sang guru biologi telah tiba di kelas.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience