Pricylia seorang gadis kurus kering, hitam, berambut panjang dan tidak lebat... hidup dalam dunia yang belum benar-benar ia kenal. Ia ceria dan tak pernah merasakan apa itu sedih. Ia memiliki orang tua yang benar-benar sayang kepadanya, entah karena ia anak tunggal atau yang lainnya. Mereka selalu punya waktu untuk menghabiskan waktunya untuk Pricylia. Ia merasa ia adalah anak yang paling beruntung. walaupun seringkali kalau ia nakal pasti mendapat resiko yang besar.....

"haduh.. males ah masak belajar gak kenal waktu.. "katanya dalam hati. ia menutup bukunya lalu pergi ke kamar.

"He.. kok udah selesai belajarnya? baru 15 menit.. belajar apaan itu cobak? udah belajar lagi sana!! Nggak pake alasan!!

"kata ayah Pricylia yang sudah mulai marah.. ( bukan penderita darah tinggi tapi kenapa suka marah-marah )

"haduhhh... mulai deh" katanya dalam hati. dan dari situ ia mulai ngantuk.. gak jelas antara yang dilihat sama yang di buku..

"udah-udah tidur sana!!!, belajar kok nggak bener banget!! "kata ayahnya dengan nada marah..

tanpa menunggu waktu yang lama, Pricylia : "Hzzzz... Hz.... "

***

Jam 3 sore...

" woy.... maen bulutangkis yukk? mumpung sore nih.. " katanya
"oke-oke!!! gue ambil raketnya dulu, lo juga.. "
"oke-oke!!! "
jam 5 sore

Ibu gue :" Lut, cepet pulang udah sore, ayo mandi?!"
"iya bu, bentar nunggu aku kalah satu lagi.."

beberapa menit kemudian...

bruakkkkkk!!!!!
sapu udah melayang ke arah Pricylia....
" udah!! ayo pulangg "
" iya-iya!!! " ( pulang dengan mulut agak monyong )