Story : Pendamping
Arc : The begin
Bab : Pertama
Jam 4 pagi waktu waktu nya orang sedang sangat terlelap tidur lelap karena jam segitu orang banyak yg tidur karena rata rata manusia bangun jam 6 pagi dan melakukan aktifitas nya masing masing.
Sama hal nya dengan arif dia masih terlelap tidur masih berada di alam mimpi nya.
Dan di alam mimpi nya dia bertemu 2 orang yg di dalam tubuh nya yg selama ini dia pikirkan.
"Tuan bangun tuan sudah pagi waktu nya mandi dan sholat" ucap seorang pria bersarung pedang.
"Biasanya dia bangun sekarang kenapa agak susah" ucap pria yg membawa tongkat.
"Mungkin sedikit di paksa" pria bersarung pedang memegang perut arif dan dia sedikit menggelitik nya.
Arif membuka mata nya dan dia terkaget karena ada 2 orang yg tiba tiba di dalam mimpi nya.
"Siapa kalian ? " ucap arif.
"Penjelasan nya nanti aja bangun lah sholat sana sudah waktu nya shubuh"
Ucap pria yg membawa tongkat sambil menyentuh kening arifdengan tangan nya.
Setelah mendapat sentuhan arif terbangun dan mendapati dia kembali ke ranjang nya.
"Apa itu tadi siapa mereka yg di mimpiku?"
Arif mencoba mengingat apa yg terjadi barusan dia melirik ke arah jam beker nya.
"Aah sudah jam 5 pagi waktu nya aku sholat"
Arif segera bangun dari kasur nya dan melakukan aktifitas seperti biasa nya.
,
,
?? Skip time??
,
,
Sekolah smp natajna.
Di sinilah salah satu tokoh kita melanjutkan sekolah nya di smp terbaik di kabupaten pesisir.
Dan di sinilah dia sedang melamun di tempat duduk nya merenung untuk apa yg terjadi kemarin malam.
Kondisi kelas saat ini sangat sepi yah dia datang jam 6.30 pagi sekolah masuk jam 7.30 pagi dan sudah di pastikan dia sendirian di kelas ini .
"Apa yg terjadi kemarin? aku merasakan sakit yg luar biasa seperti mau mati dan setelah itu aku tertidur, dan setelah itu ada 2 pria tampan yg menyapaku di mimpi dan itu bukan mimpi biasa aku yakin itu".
'aaaaw aku di bilang tampan terimakasih tuan'
Ada suara tanpa rupa yg tiba tiba menyahuti omongan nya.
"Hah!, siapa itu siapa yg tiba tiba bicara siapa!"??
Arif terbangun dari kursi di bangku nya dan dia berjalan mundur dengan ekspresi ketakutan.
'Ooy ooy tenanglah tuan kau bisa di cap orgiL untung kelas sepi '
"Siapa kau kenapa aku tak bisa melihat mu?"
Arif keheranan karena biasanya jika ada suara sebuah mahluk dia langsung bisa melihat sosok nya tapi kali ini tidak.
'Ya jelas lah kau tak bisa lihat kami ada di dalam tubuh mu '
"Di dalam tubuh ku?9 apa maksudmu , dan apa maksud nya dengan kami emang nya kalian ada berapa?"
Panggilah kami dulu kami akan keluar cobalah katakan "aku memanggil mu pendamping ku".
Sahut suara lain yg kelihatan nya lebih tegas.
"apa apa maksudnya kalian ini siapa sebenar nya?"
Dengan eskpresi masih ketakutan arif masih waspada.
'Katakanlah saja dulu tuan agar kami bisa terlihat di mata mu dan semua pertanyaan mu akan terjawab '
Dengan ragu ragu dan sedikit ekspresi tegas arif mencoba mengatakan apa yg di suruh
"baiklah aku akan mengatakan nya..."
Memejamkan mata sesaat dan arif langsung mengatakan apa yg di suruh oleh 2 suara tersebut.
"Aku memanggil kalian wahai para pendamping ku ".
Seberkas cahaya muncul dari tubuh nya dan terbang di hadapan arif cahaya tersebut membentuk 2 sosok manusia dan munculah 2 pria di hadapan nya yg satu berkemeja hijau dan yg satu bersorban putih .
"Alhamdullilah terimakasih tuan akhir nya bisa keluar juga" sahut pria yg berkemaja hijau.
"Assalamualaikum tuan selamat pagi terimakasih sudah bebaskan kami dengan kekuatan yg kau berikan". sambil tersenyum pria bersorban putih menyapa lembut terhadap orang yg iya panggil tuan.
Dengan eskpresi mulut menganga dan mata tak berkedip arif seperti mencerna apa yg terjadi yg di hadapanya.
"A... Apa, apa kalian ini siapa kalian dan kenapa kalian muncul dari tubuhku ?"
Arif masih bertanya tanya apa yg terjadi.
"Ok aku jawab" sahut pria berkemaja hijau.
"Pertanyaan ke 1 apa kalian ini? Kami adalah pendamping mu yg di dapat dari ba'iat saat kau ikut pemabaiatan di perguruan pencak silat, pendamping yg di siksa di dalam tubuh mu.
Pertanyaan ke 2 siapa kami ? Kalau kau bertanya nama kami, kami belum di beri nama jadi kami juga tak tahu kami ini siapa.
ke 3 kenapa kami muncul dari tubuh mu ya karena kami hidup di dalam tubuh mu jadi wajar kan kalo kami keluar dari tubuh mu."
Ekspresi muka arif sekarang berubah gembira bahagia, kaget suka ,duka semua dia rasakan pendamping yg selama ini dia khawatirkan dan ratapi kini berada tepat di hadapan nya.
" Eh . .. Tapi t..ttapi kenapa kalian bisa bebas harus nya kan kalian di siksa apa yg terjadi dengan para iblis di tubuh ku?"
"kami sudah memusnahkan mereka semua tuan."
Sahut pria bersorban menambahkan.
"kami sudah memusnahkan mereka karena kami mendapatkan kekuatan lebih dari mu saat kau melihat kami tersiksa sampai menangis malam nya ada kekuatan besar datang dari luar tubuh mu mungkin itu mukzizat dari Allah sehingga kami di beri energi besar dan memusnahkan para iblis yg di dalam tubuh mu". ucap pria bersorban menjelaskan secara panjang lebar.
Mendengar penjelasan panjang lebar dari pria tersebut arif sedikit jauh lebih tenang bahkan ekspresi nya berubah jauh lebih tenang dan ada sedikit senyum di wajah nya
"Apa benar kalian pendampingku dan benar benar bebas? Alhamdulillah terimakasih ya Allah kau telah membebaskan mereka terimakasih kekuatan mu sangat luar biasa."
Sambil bersujud arif mengucapkan syukur apa yg terjadi di hadapan nya.
,
Namun tak berlangsung lama Adegan sujud sukur arif harus terhenti karena ada yg datang ke kelas nya.
"Rif ngapain kamu sujud sujud gitu?" ucap teman sekelas arif yg baru datang bernama wika .
Wika seorang gadis teman sekelas arif berperawakan tinggi dan berkulit kuning langsat wajah nya cukup manis sayang gigi depan nya sedikit tonggos.
Dengan cepat arif bangun dari sujud nya dan mencoba menjelaskan sambil cengar cengir gaje.
"Eeeh wika anu ... aaah.. itu tadi aku dapet sms dari ibu kata nya minggu depan dia pulang saking bahagia nya aku sujud syukur hehehe"
"Aneh deh kamu tuh iya sampe segitu nya ibu mau pulang" . ucap wika sambil bicara wika menuju bangku tempat duduk nya dan mencoba melupakan apa yg terjadi barusan.
Menghela nafas sesaat karena alibi nya berhasil dan arif berbicara berbisik dengan pendamping nya.
""Setelah istirahat kita bicara lagi""
"Baik tuan" ucap serempak pendamping arif .
Setelah mengucapkan itu bel sekolah berbunyi 2x menandakan waktu nya masuk sekolah dan pelajaran akan segera di mulai dan arif melakukan aktifitas seperti murid pada umum nya belajar.
Share this novel