Bab 8

Romance Series 498

Antara Sakinah Mawaddah Warahmah dan Belasungkawa

Setelah Ummi Aisyah menjelaskan semua kepada Izah, Izah memutuskan untuk istirahat di kamar. Sedangkan di tempat lain ada Habib yang sedang mengejar Kartika.

Habib : “Tik. Kartika tunggu”

Kartika : “Apa lagi sekarang hah? Kamu mau main drama apa lagi?”

Habib : “Tik aku mau jelasin ke kamu”

Kartika : “Ok kuberi kamu waktu 3 menit”

Habib : “Tik ini semua terjadi karena abi yang memaksa aku untuk menerima perjodohan ini”

Flashback On

Abi : “Bib abi sama ummi mau ngomong sama kamu”

Habib : “Iya kenapa bi?”

Abi : “Bagaimana kabar Kartika? Apa kamu sudah dapat kabar dari Kartika?”

Habib : “Belum bi”

Abi : “Kalau Kartika tidak kembali – kembali, abi mau menjodohkan kamu dengan anak teman abi”

Habib : “Hah maksud abi apa?”

Abi : “Karena Kartika sudah lama menghilang tanpa kabar dan kamu juga sudah waktunya menikah”

Habib : “Bi abi masih ingat kan Kartika itu tunangan aku bi”

Abi : “Abi tau soal itu. Tapi dia sudah lama hilang kabar kan?”

Habib : “Pokoknya aku gak mau terima perjodohan ini”

Ummi : “Bang kamu sudah umur 30 tahun. Kamu sudah waktunya untuk membina keluarga kamu sendiri”

Habib : “Tapi ummi”

Ummi : “Bang kamu sudah menunggu Kartika dengan waktu yang cukup lama tanpa adanya kabar kejelasan. Apa kamu mau menghabiskan seluruh hidup mu hanya demi Kartika yang tidak jelas kabarnya?”

Habib : “Kalau itu pilihan terbaik maka akan aku lakukan apapun demi Kartika, meskipun harus menunggu berapa tahun pun Habib rela mi”

Ummi : “Bang apa kamu tidak kasihan sama ummi dan abi? Ummi dan abi ini umurnya akan semakin bertambah. Ummi dan abi mau kamu bahagia saat kami masih di sini bang”

Habib : “Ummi ini ngomong apa sih kok bawa – bawa kematian”

Ummi : “Bang ummi mohon sama kamu. Ini semua demi kebaikan mu bang”

Habib : “Lalu nanti bagaimana dengan Kartika mi?”

Ummi : “Jika nanti Kartika kembali maka ummi yang akan jelaskan kepadanya”

Habib : “Ya sudah kalau itu mau abi dan ummi, Habib akan mengikuti mau kalian”

Ummi : “Terima kasih bang”

Flashback Off

Kartika : “Apa kamu tahu kenapa aku gak pernah hubungin kamu sama sekali hah?”

Habib : “Tika..” Sambil berusaha memegang tangan Kartika

Kartika : “SAAT ITU AKU KECELAKAAN BIB. Kamu dan keluarga mu hanya tahu berpikir hal yang buruk – buruk tentang ku di sana. Apa kamu tahu saat itu aku koma selama 9 bulan bib. Tanpa adanya keluarga tanpa adanya orang yang kukenal aku bertahan hidup sendiian di negara orang demi bisa pulang ke sini bertemu dengan kamu.

Tapi apa balesan semua ini hah? Kamu bahkan gak berpikir gimana perasaan ku. Iya aku tahu aku salah gak pernah hubungin kalian, tapi saat itu hp ku hilang saat kecelakaan bib”

Habib : “Tik maafin aku. Aku gak tahu semua ini”

Kartika : “Apa kamu tahu Bib seberapa susahnya aku bertahan hidup di sana hah? Aku harus kerja part time sambil kuliah demi melunasi biaya pengobatan ku selama aku sakit. Aku harus cuti kuliah selama satu tahun. Semua teman – teman seangkatan ku bahka udah lulus sedangkan aku belum lulus. Bahkan aku masih

harus bekerja lagi setelah aku lulus kuliah demi bayar biaya pengobatan ku. Apa kamu tahu betapa sulit ini semua hah? Aku bisa saja saat itu langsung kembali ke Indonesia tapi apa kamu ingat yang kamu omongin ke aku kalau aku harus kejar imian aku. Sakit dan sulitnya masa itu tapi aku tetap mau menjalani semua ini demi kamu Bib”

Habib : “Tika maafkan aku”

Kartika : “Maaf? Hanya maaf yang bisa kamu ucapkan? Lalu gimana dengan semua pengorbanan ku Bib?”

Saat itu Habib hanya terdiam saja sambil menangis meratapi kesalahannya.

Kartika : “Kenapa ya tuhan selalu sejahat ini sama aku? Dulu aku ditinggal pergi mama ku lalu papaku lalu sekarang kamu”

Saat mendengar omongan Kartika hati Habib serasa ditusuk – tusuk seribu jarum dalam waktu bersamaan. Saat itu juga Habib langsung memeluk tubuh Kartika.

Habib : “Maaf”

Kartika : “Sudah lah semua sudah terjadi. Aku ikhlas merelakan kamu dengan dia. Jaga dia dengan baik – baik. Dia wanita sholehah. Kamu cukup beruntung mendapatkan dia. Aku turut bahagia Bib” Sambil melepaskan pelukan Habib

Habib : “Tika..”

Kartika : “Sampai jumpa”

Keesokan Harinya

Jihan : “Bang gimana kemarin sama kak Tika”

Habib : “Tika kemarin nyuruh abang buat sudahin hubungan abang sama Tika”

Jihan : “Hah kok bisa. Seharusnya kak Tika yang harus menjadi pasangan abang. Enggak aku harus bertemu dengan kak Tika”

Habib : “Sudah lah Han kamu jangan tambah membuat Tika bersedih dengan semua ini”

Jihan : “Gak bisa bang. Jihan gak terima kak Tika diginiin. Pokoknya abang juga harus ikut”

Taman Komplek

Akhirnya Jihan bertemu dengan Kartika di taman komplek bersama dengan Habib, namun habib berusaha bersembunyi agar Kartika tidak melihatnya tapi Habib dapat mendengar dengan jelas suara mereka.

Jihan : “Kak lu kemaren pasti sedih banget deh. Gue minta maaf ya gak bisa jagain hubungan lu sama bang Habib”

Kartika : “Hei kenapa lu lu bilang kayak gitu. Semua ini udah takdir”

Jihan : “Enggak kak ini gak bisa diterima. Kenapa lu jadi kayak gini sih kak?”

Kartika : “Han lu tahu gak selama ini gue hidup selama 30 tahun gue baru menyadari bahwa keikhlasan lah yang selama ini merenggut orang – orang yang gue cintai. Saat itu mama gue pergi saat itu jug ague gak ikhlas kalau mama gue pergi. Gue setiap hari kayak orang gila karena ditinggal mama hingga papa gue tinggalin

gue. Maka dari itu gue harus ikhlasin Habib karena gue gak mau kehilangan keluarga gue lagi. Gue gak mau kehilangan elu, ummi, abi, bahkan Habib pun gue gak mau. Kalau gue berpikir keras kepala gue yang gue dapet adalah kehilangan semuanya.”

Jihan : “Tapi kak kan bang Habib cinta sama elu. Cukup ada bang Habib kan lu bisa bahagia sama orang yang lu contain”

Kartika : “Dulu gue juga berpikir kayak gitu, tapi lu tau gak kalau keputusan itu gue ambil maka abi dan ummi gak akan merestui kami. Abi sama ummi bakalan marah sama Habib maupun sama gue. Lalu hubungan Habib bakalan merenggang sama orang tuanya. Gue gak pingin hal itu terjadi. Gue gak ingin sakitin abi sama ummi dan gue juga gak ingin sakitin Habib jadi yang harus tersakiti dan yang harus mundur adalah gue”

Jihan : “Kak kenapa gak mbak Izah aja yang harus mundur. Dia udah ngerusak semuanya kak. Hiks. Hiks”

Kartika : “Gue tahu abi sama ummi pilih Izah sebagai pasangannya Habib itu pasti ada alasannya. Lu tahu gak kemaren pas kita ketemu di mall. Gue bahkan gak mau bicara sama dia karena apa? Karena gue iri sama dia. Bagaimana ada seorang perempuan yang berhijab yang memiliki hati yang selembut kapas bisa ada di dunia ini?

Saat itulah gue merasa minder, gue bahkan gak pantes berdiri di samping dia Han. Maka dari itu gue marah karena ada orang yang seperti itu. Dan saat kemarin gue tahu bahwa dia calon istri Habib gue langsung berpikir ah gue kalah telak. Gue harus mundur. Dia lebih cocok sama Habib dibanding gue, bahkan gue gak pantes dibandingin sama dia”

Jihan : “Kak.. Hiks. Hiks. Hiks”

Kartika : “Udah jangan nangis. Gue bahagia kok sekarang. Gue bersyukur banget bisa ketemu sama kalian. Gue bisa ngerasain hangatnya keluarga lagi”

Jihan : “Gue juga bahagia kok kak karena udah ketemu sama elu”

Kartika : “Oh iya sampein maaf gue ke abi dan ummi karena udah marah – marah kemarin”

Jihan : “Ok lu tenang aja kak”

Habib yang mendengar semua itu tak kuasa membendung air matanya dan langsung pergi balik ke rumahnya.

Cerita Berlanjut

Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience