"Hei,Itu Regina kan ?" Tanya Robert sambil tersenyum Pada Jeremy.
"Ya,Kenapa Wajahmu jadi begitu" Jeremy merasa Tidak Enak disenyumi Robert.
"Bukankah dia......."
"Ah,Bukan,Ia hanya Seorang teman" Jeremy memotong Perkataan Robert.
Lalu Regina Menari Anggun.
Tidak Salah melihat.
Jeremy melihat Regina Mengayunkan Jari Telunjuknya Seolah Mengajaknya Menari dengannya.
Jeremy berkali Kali mengusap Matanya.
Dan Ia Menampar pipinya.
"Enggak Mimpi,Udah lah" Kata Robert Menepuk pundak Jeremy.
"Benarkah?"Kata Jeremy masih tidak Percaya Pada Perkataan Robert.
"Iya,Sudahlah"Robert Meyakinkan Jeremy.
Namun Jeremy masih Gugup.
Robert Pun Mendesah.
Jeremy masih Mematung ditempatnya.
Berapa Kali Jeremy menelan Ludahnya.
"Hey,Kau Gugup Ya" Robert berkata.
Jeremy mengangguk.
"Minum ini dan Relax Saja" Kata Robert lalu memeberikannya Segelas Susu putih.
Jeremy meminumnya Dan mengusap Mulutnya Yang masih belepotan Susu.
Ia Memegang Tangan Regina.
Mereka berdansa Depan orang banyak.
"hey , bukankah kau tidak suka berdansa ?" Tanya Jeremy.
"Aku bisa berdansa" Kata Regina Tersenyum.
"Apa, Jadi, Selama ini kau Bohong padaku" Kata Jeremy.
"Ahah, Begitulah, Tidak Padamu,Pada Semua Orang"
"Kenapa ?"
"Karena Aku ingin mereka mengenalku seseorang yang Benar Benar Serius" Regina Menerangkan.
"Kau sudah cukup serius"
"Tentu, Tapi Aku belum puas"
"Jika Semua orang tau ini, Mereka Akan kagum padamu"
Regina Tersenyum.
Lalu ia Memberi Hormat Pada Jeremy dan Pergi ke Singgah Sana Kakaknya.
"Bagus Sekali Regina" Natasha Bertepuk tangan.
Regina Tersenyum.
"Aduh, Maaf ya Lama" Nala Kembali Lalu Minta maaf pada Jeremy.
Regina Melihat Jeremy Dengan Sangat Manis.