#1 Hanya Sebuah Mimpi belaka

Fantasy Series 590

Hari ini aku mulai sadari semua. usaha dan impian tidak akan pernah bersatu, aku melalui hari yang cukup berat. sekolah membuatku stres, pelajaran yang kusukai sejak smp telah menjadi musuhku saat berada di tingkat SMA. awalnya pelajaran itu membuatku semangat, tapi apa? pelajaran itu membuatku muak karna menurutku pelajaran itu semakin rumit

aku bersekolah di sekolah Favorit itu kata orang, bukan kataku sendiri. ini jeruji neraka bagiku. setiap hari harus mendengar teriakan ibuku, aku mulai gila saat beranjak dewasa

aku menyukai segala sesuatu yang menarik, seperti siang bolong tidur nyenyak tanpa mendengar suara yang berisik karna ayahku. kuberi tahu saja jika ayahku itu orang nya sangat sombong, aku bukannya ingin menjelekkannya tapi itu kenyataan. dia selalu saja mengkomentari hal yang membuatnya muak, dia selalu saja membentak aku dan ibuku, dia selalu saja memberi orang nasehat tapi dia tidak pernah melakukan nasehat itu kepada dirinya sendiri, setiap dia melakukan satu kebaikan. dia akan mengumbarnya kemana-mana. suaranya yang sangat melengking yang sering aku dengar, bahkan tetangga di sekeliling rumahku sudah hafal dengan suara ayahku

"ngantuk" kata ku

aku mulai tertidur, mataku tiba-tiba terbuka saat merasa aneh. aku terbangun ? aku menyesuaikan cahaya di mataku sekarang, tapi ini di ruangan yang berbeda. ini bukan kamarku, aku mulai sesak nafas

aku tidak tahu aku berada di mana, aku berteriak tapi tidak ada yang mendengarku dari ruangan ini. jika ini mimpi, maka ibuku akan bilang ini adalah ketindisan. kurapalkan beberapa doa dan ayat al-quran

tapi nihil, aku sama sekali tidak bangun. aku melihat bayanganku sendiri di ranjang itu, aku bilang ini hanya sebuah mimpi belaka. bayangan itu menghilang dalam waktu beberapa detik setelah aku melihatnya

bulu kudukku berdiri, aku jadi takut. dunia ini dunia yang sangat asing bagiku, aku tertidur tapi sama sekali tidak bangun. sudah beberapa jam aku berdiri di dekat jendela ini, sudah beberapa kali air mataku menetes. aku ingin kembali tapi tidak tahu bagaimana caranya

"bangun bodoh!" teriakku

seorang laki-laki berjas hitam itu datang dengan senyumannya yang manis, aku terkejut saat melihatnya di sini. kuharap dia bukan malaikat pencabut nyawa yang akan mengambil nyawaku. aku gugup setengah mati

dia datang menghampiriku, dan masih tetap dengan senyumannya. "kejam sekali di duniamu" kata Laki-laki itu saat dia sudah di hadapanku

aku tidak bisa berbicara, mulutku terkunci rapat. aku ingin berteriak. tapi aku tidak mampu melakukannya di sini, berbeda dengan di dunia yang nyata "aku di mana ?" aku mulai bisa bicara

"kau di duniaku, di mana kau bisa bebas" kata Laki-laki itu

aku tentu bingung dengan apa yang di katakan laki-laki ini, aku sangat berharap ini bukan halusinasiku saja. aku ingin bangun

aku takut jika aku tidak bisa bangun lagi, aku akan sangat bersyukur dengan dunia ku sendiri. aku sangat ingin kembali

aku menangis berulang kali, aku tidak ingin bertemu laki-laki dan tempat asing ini. walaupun wajahnya sangat tampan di atas tampannya artis indonesia aku tidak sama sekali tidak ingin melihatnya

tanganku terasa ada yang menyentuhnya dan menggoyangkannya, dan di saat itu juga mataku terbuka dengan dunia asliku. ah itu hanya mimpi, terima kasih tuhan. aku tidak akan bermimpi itu lagi

"bangun gih" kata Ibuku

"iya" kataku

aku senang, dan pergi ke dapur untuk memasak. di lain waktu aku tidak mau tidur siang lagi. aku tidak ingin mimpi itu kembali

bersambung

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience