#3 Terhubung

Fantasy Series 590

Hari semakin gelap, aku dan Nara segera berlari ke tempat teduh di sekitaran danau. tak kusangka laki-laki itu juga berteduh di tempat yang sama, aku jadi merasa was-was saat laki-laki itu menoleh kepadaku. dan aku yang melihatnya langsung mengalihkan pandanganku, kenapa dia mirip dengan seseorang ?

Nara menadah tangannya ke rintikan hujan itu "ta pulang yuk, udah reda nih hujannya"

aku pun mengangguk setuju saat Nara mengatakan hujannya reda "yuk, nanti mamahku nyariin lagi" kata ku, kami pun mengambil sepeda masing-masing

18.35

aku mengantuk dan rasanya badanku lelah karna tadi terlalu Jauh kami mengayuh sepeda di danau, Nara sudah pulang ke rumahnya dan aku sudah di kamar sendirian

aku tertidur lagi, di tempat yang sangat nyaman sehingga aku tidak membuka mataku. aku terlalu nyaman dengan tempat ini dan tidak menyadari satu hal, kenapa di sini ada cahaya yang sangat terang. aku sudah mematikan lampu kamarku tadi. kenapa aku merasa ini di dunia lain ?

#Author Pov

seorang laki-laki tersenyum manis saat melihat Gadis itu kembali di dunia 'nya, dia menyelimuti gadis itu kemudian dia mengelus rambut gadis itu dengan lembut. mata Gadis itu terbuka perlahan dan mata yang sering di lihat laki-laki itu sedang menyesuaikan cahaya yang masuk di matanya "di..di mana ?" kata Gadis itu

laki-laki ini malah semakin melebarkan senyumannya "Di mana lagi, ini tempat yang sering kau kunjungi" Kata laki-laki itu dengan lembut

gadis itu menoleh ke arah Jam. pukul 3 pagi, gadis itu berpikir jika di dunianya ini sudah malam "apa yang kau pikirkan hem ?" kata Laki-laki itu

"dunia macam apa ini ?" kata Gadis itu karna masih kebingungan

laki-laki ini kemudian duduk di hadapan gadis itu "aku Farel" kata Laki-laki itu. gadis itu menyerinyit, rasanya dia kurang paham dengan laki-laki di hadapannya. lain di tanya lain juga di jawab

gadis itu lantas menangis sesenggukan "mah, aku di mana ? apa salah aku mah ?" Tangis gadis itu sambil sesenggukan

laki-laki bernama Farel itu langsung memeluk Tasya dan membawa tasya ke dadanya, degup jantung Farel langsung terdengar di telinga Tasya. dan Tasya pun heran dengan ini, di satu sisi ia mempercayai jika ini hanya mimpi dan di sisi lain dia mempercayai jika ini dunia nyata

"Ta, diem. aku ngak bisa lihat kamu nangis" kata Farel

tasya berpikir sejenak sambil menahan tangisannya 'dari mana dia tahu namaku' kata Hati Tasya. dia ingin melepas pelukan Farel, tapi apa daya dia sudah sangat nyaman dengan pelukan ini. rasanya pelukan ini mengingatkannya dengan seseorang

"Ta, kamu jangan bangun ya. aku mohon banget"

tasya rasanya sudah terbiasa dengan orang ini, dan dia hanya mengangguk saja. Toh ini hanya sebuah mimpi baginya "emangnya kamu siapa ? kok bisa kenal aku ?" tanya Tasya karna dia tadi menyimpan pertanyaan ini di otaknya tapi dia sangat gugup mengeluarkannya

"kamu tidur aja dulu, nanti aku ceritain"

tasya semakin bingung, bukankah dia sudah bangun dari tadi. kenapa laki-laki ini menyuruh nya tidur ?

bersambung

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience