Rate

01

Romance Completed 315

3 tahun kemudian.....
"Aku nanti sekolah SMP dimana sih, kak?" Nadia mendekati kakakaknya yang sibuk membuat skripsi.
" Kamu mau sekolah dinana emangnya?" Ardhan mengejek adiknya.
" Deket sama rumah. Ya.... kayaaaakkkkk..... SMP Bina Kartika?" Jawab Nadia penuh percaya diri.
" Kamu yakin? Sekolah itu kan terkenal" ejek Ardhan lagi.
" Isssshhhh... Kakak ini ngejek aku ya?" Nadia mwndengus kesal. Memonyongkan bibirnya.
" Siapa yamg ngejek?" Ardhan mengambil cangkir kopi. Lalu meneguknya. " Yaudah sana!Siapin alat sekolahnya!"
Nadia mengedipkan matanya berkali-kali. Tidak mengerti. " Maksud Kakak?!"
" Mau nggak sekolah?" Ardhan mengejek adiknya. Lagi.
" Okay, Makasih kakak Ardhan!" Nadia berlari riang menuju kamarnya. Hatinya sungguh bahagia. Hari ini, Esok dan Selamanya. Suatu pengalaman yang sangat berharga, bila seseorang dengan kadar otak pas-pasan seperti Nadia bisa masuk sekolah terkenal di kotanya.
Menjelang Pagi....
Nadia mengembuskan nafasnya dalam-dalam. Mengucek kedua matanya. Pagi in, Ia sangat bahagia. Huffftttt.... SMP BINA KARTIKA. INI BUKAN MIMPI, KAN? Batin Nadia. Ia mencubit kedua pipinya. Sakiittt.... Bibirnya menyunggingkan senyum. Bahagia. Ia ingat perkataan sahabat-sahanat kakaknya dulu. Saat masih kecil. Menguping dibalik pintu kamar Ardhan.
" Heeiii, Ardhan kenappa kamu gak sekolah di SMP Bina Kartika? Padahal kamu ganteng loohh"
" Ah, gak ada gunanya ganteng kalau gak pinter" balas Ardhan.
" Ah, kamu terlalu rendah hati. Nem kamu waktu SD kan, 2,85. Itu udah sempurna loh!" tambah Afnan.
" Nggak usah dibawa-bawa yang dulu-dulu lah" Ardhan merajuk.Malas membicarakan hal itu.
" Dari dulu ya, kamu oramgnya cuek". Firdhan mengambil beberapa buku ditasnya. " Nanti kalo punya istri gimana lokh!?"
" Oh ya, maaf kalo ane lancang, kamu pernah sayang gak sih sama cewek?!" tanya Rizza. Kalo gak pernah, bilang aja ma aku! Nanti aku cariin!"
Adnan melempar bantalnya kearah Rizza.
" Tapi sebenarnya aku penasaran loh" ucap Firdhan. " Kasih tau donk!"
Ardhan Menyunggingkan bibirnya. "Ada!"
"Siapa?"

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience