Rate

Episode 1

Romance Series 129

semoga kalian suka ?? jangan lupa like, comment,share dan follow buat tambah semangat author melanjutkan episode berikutnya .
Yoshhhh!!! Langsung saja happy reading ??

Rintik derai hujan membasahi seluruh permukaan lapangan basket namun tak sedikitpun menyurutkan niat keduanya untuk terus bermain basket. Keduanya saling berebut berusaha memasukan bola ke dalam ring. Cowok berparas tampan dan berkulit putih serta memakai t-shirt berwarna merah, dengan beberapa accessories gelang tali terlihat menghiasi pergelangan tangan kanannya,

Melompat, melemparkan bola ke dalam ring dalam sekali shoot bola masuk melalui ring,terjatuh dan memantul memercikan air lapangan.

"REIII!!!" Teriak Wina dari koridor depan lapangan.

Sudah setengah jam lebih Wina memperhatikan Rei cowok yg dari dulu dia sukai sekaligus mantan kekasihnya itu, bermain basket dibawah guyuran hujan.

"Dipanggil gebetan lo tuh"

Ale merebut bola dari tangan Rei, lalu melemparkannya hingga masuk kedalam ring.

"Apa???!" Rei setengah berteriak.

"Sudah dong lo mainnya, lo bisa sakit nanti" Wina sedikit khawatir.

Hujan turun semakin deras Rei dan Ale memutuskan untuk menyudahi permainan basket mereka. Diraihnya tas yang tergeletak diatas bangku koridor tidak jauh dari tempat Wina dan Siska berdiri saat ini. Air menetes melalui ujung rambut Rei yang basah akibat kehujanan, Wina menyodorkan sapu tangannya untuk Rei namun Rei tidak menghiraukannya. Melihat hal itu Ale menyambar sapu tangan Wina dan menggunakannya untuk menyeka wajahnya yang basah.

"Thanks" Ale mengembalikan sapu tangan berwarna merah jambu pada Wina.

"Ayo Rei" keduanya beranjak meninggalkan Wina dan siska begitu saja.


****

"Kamu sudah pulang Rei"

"Sudah Mah"

"Kamu hujan-hujanan lagi??" Mamah melihat seluruh baju Rei basah kuyup lagi .

"Cepat mandi sana,habis itu lalu makan. Mamah sudah siapkan makanannya dimeja".

Rei berjalan menaiki tangga dengan bajunya yang masih basah menuju kamarnya. Setelah membersihkan diri Rei melemparkan tubuhnya ke atas tempat tidur, di lihatnya dari balik  jendela tampak jelas hujan turun semakin deras tak butuh waktu lama bagi Rei untuk dapat tertidur pulas dalam balutan selimut tebal miliknya.

Terdengar suara bel berbunyi, Mamah Rei beranjak ke depan untuk membukakan pintu dan melihat siapa yang datang disaat cuaca masih hujan deras. Pintu terbuka terlihat seorang cewek seusia Rei, berdiri mengenakan T-shirt berwarna biru,jaket,dan celana jeans serta sepasang sepatu kets, kacamata hitam lensa bulat. Beberapa accessories melengkapi penampilannya dengan tangan kanan masih memegangi handle koper, menyembul dari balik pintu begitu mengejutkan.

"TANTE!!" Tanpa pikir panjang cewek itu langsung menghambur memeluknya.

"Astaga Nai,kok enggak bilang kalau mau kesini hari ini, tahu gitu Tante suruh Rei buat jemput tadi". Mamah Rei melepaskan pelukannya.

"Surprise!!" Ucap Rinai setengah berteriak memperlihatkan senyum dan lesung dipipinya.

"Ayo sini masuk,lama tidak ketemu sudah besar ternyata sekarang dan makin cantik" pujinya.

"Ah Tante bisa saja" Rinai tersipu.

"Baru kemarin,Mamahmu telepon Tante eh sekarang kamu sudah ada disini aja, sampai lupa mau minum apa??"

"Ehh enggak usah Tan,jangan repot-repot" Nai celingukan melihat - lihat sekeliling.

"Hmmm Tante tahu nih pasti nyariin Rei?" Terkanya.

Seketika Rinai menghentikan pandangannya, antusias ingin segera tahu keberadaan Rei,teman masa kecilnya.

"Iya Tan,Mbul mana ya kok enggak kelihatan dari tadi?"

"Rei ada dikamarnya belum bangun dari tadi" jawab Mamah Rei dengan jari telunjuk menunjuk ke atas.

"Sebentar lagi kita akan bertemu Rei" benak Rinai tak sabar ingin bertemu dengan orang yang selama ini sangat di rindukannya.

Tanpa membuang waktu lebih lama lagi Rinai berlari menaiki anak tangga, begitu sampai didepan pintu rinai menghentikan langkahnya.

"Aku sudah kembali Rei " Rinai tersenyum menatap pintu yang kini menjadi satu - satunya penghalang baginya untuk bertemu dengan Rei .

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience