Rate

Chapter 3

Drama Series 427

"La,kantin kuy" Ajak Ayu dengan lengkungan indah diwajahnya.

   "Yuk, gue juga udah laper" Jawabku dan membalas senyuman Ayu.

  "Eh lo berdua, diem mulu. Kantin yuk" Ajak Ayu pada Zafran dan Daniel yang memang sejak tadi diam.

  "Ya" Jawab mereka berdua singkat. Gue rasa mereka punya masalah yang berat.

  Aku pun langsung menarik tangan Zafran dan Daniel tanpa perdetujuan mereka.

  "Woy tungguin gue nyedh!" Teriak Ayu kesal.

Skip

"Kalian semua tunggu disini biar gue yang pesenin" Ujar Ayu.

  "Gak lo diem aja disini, biar gue aja" Sergah Zafran. Dan langsung pergi memesan makanan.

  Gue mengernyitkan dahiku. Biasanya Zafran gak keberatan ketika Ayu yang menesan.

  Gue menghendikan bahuku. Mungkin aku hanya kebanyakan berfikir.

  "Eh La, nanti malem ada drama korea baru. Begadang yuk" Ajak Ayu.

  "Enggak, lo gak boleh begadang" Sergah Daniel.

  Ayu hanya mempoutkan bibirnya kesal. Aku melirik Daniel sebentar.

  "Kenapa?" Tanyaku heran pada Daniel.

   "Begadang itu gak baik buat kesehatan. Pada siang hari pohon aka mengeluarkan oksigen. Sebaliknya,pada malam hari pohon akan menyerap oksigen. Jadi kita berebutan oksigen dengan pohon. Makanya pada malam hari kita gak boleh tidur di bawah pohon. Bisa bisa kita kena angin duduk yang dapat menyebabkan kematian" Jelas Daniel panjang lebar.

  Kambuh lagi tuh penyakitnya. Tadi bahas apa sih? Kok bisa sampe situ. Emang begadang bisa buat orang mati ya? Emang bisa sih, tapi kok sampai ngomongin pohon. Kan gue gak nanya itu?

    Gue dan Ayu hanya memutar mata jengah."Panas kuping gue, La" Ujar Ayu.

  "Woy jahat lo pada ke kantin gak ngajak gue"

  Gue pun melihat ke sumber suara. Dan benar saja sudah ada Nathan berdiri dengan wajah kucel.

  "Hahaha .... Lo masih hidup Than? Gur kira lo udah di neraka" Ujar Atu menertawakan Nathan.

  "Neraka gundulmu. Orang gue masih sehat wal afiyat gini kok" Ujar Nathan kesal. Ia pun mengambil duduk disebelahku.

  "Entah lo yang goblok atau apa ya. Lo mau aja dipanggil Ayu setan" Ujar Zafran yang tiba-tiba duduk disamping Ayu.

  "Nama dia kan emang setan" Celetuk Daniel menyahuti.

  "Eh Nama gue Nathan ya. Nama bagus-bagus gini diganti jadi setan. Dasar kudanil" Ujar Nathan kesal.

   "Alah kalian kalau ribut mulu gue habisin ya baksonya" Ujarku menengahi.

  "Eh Fran, tadi gue lo pesenin kagak?" Tanya Nathan pada Zafran.

  "Tenang aja, udah gue pesenin" Jawab Zafran.

   Setelah selesai makan kami pun mengobrol sebentar.

  "Than, lo masih balap liar ya?" Tanyaku pada Nathan dengan hati hati.

  Nathan menghentikan makanya sebentar, "Masih, kenapa?"

  Gue menghela nafas, "Lo gak ada niatan buat berhenti gitu. Gue cuma khawatir aja kalau lo kenapa-kenapa"

  "Cie Ayang Lila khawatir ya?" Tanya Nathan mengalihkan topik pembicaraan.

  Gue dan yang lainya hanya menghela nafas. Kita tahu keadaan Nathan. Keluarganya bukan keluarga yang berada. Dia butuh uang, katanya itu salah satu alasan kenapa dia ikut balap liar.

  "Nih ya La, daripada lo khawatir sama gue. Lebih baik lo khawatir sama tu orang" Ujar Nathan menunjuk Ayu, Zafran, dan Daniel.

  Ayu, Zafran, dan Daniel melototkan matanya. Dan Nathan hanya terkekeh. Ada apasih? Kenapa mereka aneh? Ada yang mereka senbunyiin dari gue?

  Gue hanya tersenyum, "Lo pikir gue cuma khawatir sama lo? Kalian ini sahabat gue dan gue gak mau ada yang disembunyiin dari gue"

  Suasana pun jadi canggung. "Gue ke toilet dulu ya. Mules nih" Ujar Ayu dan langsung meninggalkan kantin.

  "Apa? Mau ke toilet? Sana gih" sergahku sebelum sempat Zafran membuka mulutnya.

  Zafran mengatupkan mulutnya dan berdiri meninggalkan kantin. Belum sempat Daniel berdiri ....

  "Niel lo ikut gue" Ujarku dan langsung menarik tangan Daniel. Daniel hanya diam dan mengikuti langkahku.

  Gue bawa Daniel ke UKS. "Duduk lo!"Perintahku pada Daniel. Daniel hanya diam dan menurutiku.

  Gue pun mengambil kotak obat, "Siniin tangan lo" Ujarku.

  Daniel diam dan masih memandangi tanganya. Gue pun langsung menarik tangan Daniel. Gue pun terkejut dengan luka sayat di tangan Daniel.

  "Niel .... Lo?" Gue kehabisan kata-kata. Gue tersadar gue gak mau buat Daniel tertekan lagi. Gue senyum ke dia.

  "Gue obatin ya" Pintaku pada Daniel. Daniel hanya diam dan mengangguk. Gue ngobatin luka Daniel dengan pelan pelan.

  Setelahnya gue masangin perban ke tangan Daniel. Gue gak tau masalah Daniel apa. Dan gue rasa omongan Nathan tadi adalah kode buat gue.

  Gue dan Daniel pun masuk ke kelas. Disana sudah ada Nathan, Ayu, dan Zafran.

  "Darimana aja lo? Kok baru nongol?" Tanya Nathan. Gue gak jawab dan hanya duduk.

  Dan mulai saat itu hubungan kita pun berubah menjadi canggung. Gue gak bisa kayak gini. Gue harus bisa bikin kita balik lagi. Dimana gue bisa lihat Daniel yang murah senyum dan Zafran yang penyayang.

  "Ayu, Lo pulang bareng gue aja" Ajak Daniel.

  "Oke deh" Jawab Ayu dan langsung menaiki motor dengan Daniel

  Gue hanya menatap mereka dari jauh. Ada sedikit perasaan sakit dihati gue. Gue gak tau itu apa.

Inikah rasanya cemburu?

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience