Rate

BAB 1

Drama Completed 557

Tahun 1990

Di suatu pagi yang hening, Awang bergegas menuju ke sebuah kedai yang baru saja ia sewa. Sesuai rencananya, kedai itu akan diusahakan menjadi kedai kopi kecil-kecilan. Tampak puluhan bungkus kopi hitam, gula, dan susu bubuk memenuhi ruangan. Hari ini mereka –ia dan isteri nya– akan memulai usaha. Isteri Awang , Zaleha, membantu membersihkan perabotan dari debu dan menata letak meja-kursi.

“Akhirnya setelah sekian lama, Mas. Kita punya kedai kopi sendiri.” Zaleha bermanja.

“Iya, dek. Aku percaya, racikan kopimu yang lezat itu bakal laris terjual.” Awang tersenyum, memeluk isteri nya.

“Ah, Mas bisa aja.” Zaleha tersipu.

Sedang dia menyiapkan bagian intern kedai, tiba-tiba terlintas idea untuk memberi nama kedai mereka.

“Dek, kira-kira apa nama yang sesuai untuk kedai kita?”

“Mmm…nggak tahu, Mas. Baiknya Mas saja yang memutuskan.”

“Ayolah, Dek. Ini kan milik bersama. Beri aku ide.”

Hening sejenak. “Kopi Familia?”

“Apa maknanya, Dek?”

“Kedai ini ‘kan berdiri kerana Mas dan aku suka kopi. Jadi adek pilih nama itu.”

Awang mengangguk, mengiyakan saran isteri nya.

Begitulah awal mula kelahiran kedai ‘Kopi Familia’ tahun 1990. Tulisan itu terlukis di atas papan tripleks bekas, menggunakan cat coklat tua. Perjalanan panjang akan segera dimulai.

Tahun 1993

Kedai ‘Kopi Familia’ berkembang pesat. Mereka merasa kewalahan melayani pembeli berdua.

“Dek, aku rasa kita patut menggaji pekerja. Lihatlah kedai kita telah semakin maju. Kamu pasti keletihan jika harus mengurus dapur sendirian.”

“Tak masalah, Mas. Yang penting rezeki mengalir, Adek tidak keberatan bekerja sendiri.”

“Tetapi kamu terlihat lelah. Maukah kamu kucarikan satu karyawan?”

Hening.

“Aku dengar ada seorang gadis yang memerlukan pekerjaan. Kasihan, dia berhenti sekolah kerana tidak memiliki wang.”

“Adek menurut saja, Mas.”

Gadis yang dimaksud Awang bernama Dania. Tubuhnya kurus melidi kerana kelaparan, rambut sedikit beruban –kerana derita yang ditanggungnya . Gadis itu sudah menjadi anak yatim piatu sejak tahun 1990, sama tahun di saat kedai ‘Kopi Familia’ diusahakan . Karakternya yang rajin sejak lahir sedikit-banyak dapat membantu Zaleha memproses pesanan kopi-kopi itu.

“Selamat datang, dek Dania. Hari ini kamu rasmi diangkat sebagai karyawan di sini.”

“Terima kasih banyak, Mas. Saya akan mengabdi sebaik mungkin untuk kedai Mas.”

“Perkenalkan, ini isteri saya. Namanya Zaleha. Sehari-hari kamu akan bertugas bersama beliau. Aku harap kamu bisa dekat satu sama lain.”

Dania dan Zaleha saling tatap. “Siap, Mas.” Jawab mereka kompak.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience