Harland#part2

Romance Series 353

Kringgggg!!!
Bel tanda istirahat telah berdering. Para siswa bergegas menuju kantin dengan tergopoh-gopoh,ya karena apa lagi? Karena mereka udah laper:v
Begitu juga dengan Harland,ia menuju kantin dengan langkah kaki besarnya. Bukan untuk jajan atau berkumpul bareng kawan kawannya,dia ke kantin untuk menagih janji yang diucapkan Sasha tadi pagi.
"Awas aja ya tu cewek!"
"Kalo dia gak mau ganti rugi,"
"Kirain harga mobil gue tu murah apa?"
"Dasar make up berjalan!"
"Cewek buluk,"
"Sok kalem,lagi"
"Hufft," Gumam Harland tanpa henti-hentinya
Sepanjang dia berjalan menuju kantin,beberapa siswa mencoba menyapanya,akan tetapi,Harland hanya membalas dengan senyuman kecil bercampur sinis yang terlukis di bibirnya. Seluruh siswa disekolah itu pun sudah tau,kalau Harland nggak jawab sapaan mereka,itu tandanya bahwa dia sedang marah,jadi jangan diganggu.
Setibanya di kantin,Harland melihat Sasha sedang duduk di salah satu meja bersama teman nya sambil menikmati batagor. Tanpa basa basi,Harland langsung menuju dan menggebrak meja tempat Sasha duduk
"Heh,makhluk bumi!" ketusnya
"Apa?" Jawab Sasha santai seolah tak ada yang perlu dipermasalahkan
"Mana ganti ruginya?" tagih Harland
"Harland,cuma lecet dikit doang tu mobil,sampe segitunya Lo dendam sama gue," balas Sasha
"Dikit?"
"Mata lo udah katarak apa?" ketus Harland
"Jadi cowok jangan ketus amat ngapa?"
"Butuh berapa?" tanya Sasha
"5 juta!" Jawabnya
"What??!!"
"5 juta?" Heran Sasha
"Ya," jawabnya lagi
"Banyak amat! gak sebanding tau sama lecetnya," Jawab Sasha
"Ga mau tau gue," gumam Harland
"Please,jangan ya,"
"Udah lupain aja,"
"Kan cuma sedikit," ucap Sasha sambil memelas
Harland paling ga tegaaan nengok cewek memelas,apalagi menangis. Jadi suka gak suka,dia pun mengikhlaskan mobilnya itu. Lagian ayahnya bisa kok perbaiki tu mobil,malah beli baru pun boleh.
"Ya udah,gak usah dibahas lagi," balas Harland
"Gue cabut dulu ya," sambungnya
"Makasih Harland,muacch!" Gumam Sasha
"Ye dasar!"
"Jijik tau,"
"Dasar make up berjalan!" ketus Harland
"Dasar ni cowok! Mulutnya emang tajam amat ya!"
"Hufft," kesal nya
"Suka suka gue," ketus Harland

Itulah Harland,walau mulutnya pedas,dan ucapannya yang ceplas-ceplos,tapi pada dasarnya dia adalah cowok yang perhatian sama cewek.
Harland pun berlalu meninggalkan kantin,ia menuju tempat biasa dia menghabiskan waktu nya. Perpustakaan adalah tempat favorit nya,ia lebih sering menghabiskan waktu di sana ketimbang jajan atau ngumpul ngumpul yang gak penting

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience