Kabut tebal menghiasi bukit menoreh,Suara burung pagi bernyanyi kian kemari,seakan tak peduli dengan hawa dingin yang menusuk pori-pori.
Lana merenung menatap embun yang turun.Wajah nya tampak lelah agak sedikit gundah.
Alam menoreh seakan menjadi saksi rasa gelisah yang amat membuncah.
Ia berdiri mematung melihat jauh kedepan,Namun apa yang ia lihat hanya tumpukan embun yang berserakan.
Hehe,,kenapa Lan,,".tanya mas iqbal tiba-tiba
Lana sedikit terkejut dan itu membuatnya canggung.Ia meminum kopi nya untuk menghilang rasa itu.
Hhehe,,aku tahu yang kamu rasakan,,".Lanjut mas iqbal
Entah mas,,semalam saya seakan sudah mampu menghilangkan rasa ini,,'.ujar Lana
Tapi saat sendiri,,ternyata rasa itu hadir kembali,,". Lanjutnya tertunduk.
kamu sudah chat istri mu,,".tanya mas iqbal
Belum mas,,".jawabnya lesu
WA dyan,,Jangan kamu kalahkan dengan angan-angan semu mu,,".
Jika Linda suatu saat jadi jodoh mu,,maka kamu akan sulit jadi orang adil jika sikapmu seperti ini,,".
Saya gak kepikiran sejauh itu mas,,".
Namun yang terjadi seperti itu lan,,walaupun hatimu berusaha mengingkarinya,,".
Astaghfirullah,,".Gumam Lana
Kamu sedang terjebak dalam telaga rindu Lan,,,hhhehe,,".
Hati mu sudah melangkah setengah jalan,,".
Besok saya harus ke sana mas,,antar kacamata,,tapi entah saya bimbang,,"
Urusan cinta banyak membuat orang lemah Lan,,".
Namun hanya satu yang bisa mengalahkannya,,".
Apa itu mas,,".
Cintai lah Allah melebihi yang lain,,".
Lana terdiam.
Mas iqbal menepuk pundak Lana.
Ingat lah nasehat ku semalam.Cukup jalani hidup mu.Yang lain bukan urusanmu,biarkan itu jadi urusan sang maha pencipta.
saya pulang sekarang saja mas,,".ucap lana seraya mengambil tas di dalam.Lalu menurunkan motornya dari teras.
hati-hati dijalan,".
Kamu harus bisa mengatasi perasaan mu,,".lanjutnya seraya menepuk pundak lana.
Lana mengangguk.
Makasih nasehat nya mas,,
Assalamualaikum,,
Wa alaikumsalam,,
Lana langsung berangkat.
Embun pekat menghalangi jalan setapak yang ia lalui.Terasa licin karena hujan lebat tadi malam.
ia jalankan motornya dengan sangat Hati-hati.
Sampai di jalan utama embun sudah mulai terpecah.jalanan mulai tampak jelas sejauh mata memandang.
Lana hanya sedikit menekan rem,agar lebih cepat turun.Untung jalan utama sudah beraspal jadi mudah untuk menuruni bukit.
getar ponsel disaku celananya sudah tak ia hiraukan.Ia hanya ingin segera sampai di rumah.jalanan yang menurun akan sulit baginya jika harus berhenti.
Lagi apa mas Lana ini,,".batin dyan.
Atau sudah dalam perjalanan,,".lanjutnya.
Dyan mencoba menelpon ulang.namun tetap tak terjawab..
Ingin menelpon mas iqbal tak punya nomornya.
Dyan sedikit gelisah,tak biasanya Lana bersikap seperti itu.Ia paham betul suaminya.Jika ada telpon berdering ia pasti berusaha untuk mengangkatnya walaupun lagi dijalan.Jika tak terangkat pasti dia segera chat.Namun kali ini tidak,,
Lagi apa kamu mas,,".gumam dyan Kesal dan berusaha menelpon lagi.
Dan masih tidak terjawab.
Dyan merasa diabaikan.Entah kenapa pikirannya tak seperti biasa.Ia merasa ada sesuatu yang aneh dengan suaminya.
Dyan melangkah kedapur untuk memasak.Namun rasa kesal masih menggelayuti pikirannya.
Aku harus sabar,,".ia mencoba menenangkan diri.
Ia tak ingin jika suaminya datang nanti langsung marah-marah.Ia harus bisa mendengarkan dulu penjelasan suaminya.
Jangan sampai rumah menjadi neraka bagi suaminya.banyak kasus terjadi sebuah rumah tangga berantakan hanya karena istri yang tak bisa menahan emosi,walau dengan alasan ingin dimengerti.
Namun terkadang rasa ingin dimengertinya seorang istri melahirkan rasa ego yang tinggi, hingga sulit untuk mengerti tentang keadaan suami.
Mbak dyan,,mbakk,,".suara orang memanggil.
Yaa,," jawab dyan
Dyan membuka pintu samping.
Ohh bu suminah,,".seru dyan seraya tersenyum.
Gimana bu,,???
Maaf mbakk ganggu pagi-pagi,,ini saya mau nawarin pisang,,??
Ohh,,ibu panen,,??
Cuma dikit mbakk,,".
Berapa dua lirang ini bu,,??tanya dyan.
30 ribu mbak,,??
Yaa sudah saya beli bu,,bentar yaa,,mari masuk dulu,,".
Bu suminah menolak dan memilih menunggu di luar.
dyan kasihan melihat bu suminah.dia tinggal sendiri.suaminya sudah lama meninggal dan tidak memiliki anak.Umurnya sekitar lima puluhan.
Dia selalu berjualan seadanya.Kadang menjual pisang,daun singkong atau cabe,dan yang ia jual pun tidak banyak.
Dyan memberi uang lima puluh ribuan.
Ini bu,,".
Gak ada kembaliannya mbak,,".ucap bu suminah.
Gak usah,,itu untuk ibu,,".kata dyan
Terus ini sayuran tolong dibawa ya bu,,".lanjutnya.
Oallahh,,terimakasih mbak,,".
Alhamdulillah,,".ucap bu suminah penuh syukur.
Semoga banyak ganti nya mbak,,semoga keluarga mbak selalu bahagia,,".
Aaminn,,".jawab dyan.
Mari mbak dyan,,".bu suminah berpamitan pergi.
Yaa bu,,".
Dyan memandang bu suminah penuh simpati.
Di simpang jalan rumahnya.bu suminah berpapasan dengan Lana.
Bu suminah tersenyum,Lana pun tersenyum dan menyapanya.
Bu,,".
Yaa mas,,".jawab bu suminah.
Dyan yang melihat suaminya datang senang namun juga kesal.
Muka nya cemberut namun berusaha untuk tidak ngomel.
Assalamualaikum,,".
Wa alaikumsalam,,".jawab dyan sedikit jutek
Lana turun dari motor dan menghampiri istrinya.
Kenapa muka disetrika,,".ujar Lana candain istrinya.
Coba dilihat ponselnya,,".pinta dyan dengan wajah masih cemberut.
Lana pun mengeluarkan ponsel dari saku celana.
Oohh,,".Ujarnya
Cuma Ohhh,,".dyan pun kesal
Salah yaa,,OK mas ulang,,".
WOOOWWW,,!!".dengan ekpresi wajah kaget mirip stephen chaw.
Dyan pun tak kuasa menahan senyum.
Mereka pun segera memasuki rumah.
Lana menjelaskan kenapa tidak mengangkat telpon.Dyan mendengarkan dan memlih untuk memakluminya,namun hati kecilnya masih merasa ada ganjalan,ia masih menyakini ada sesuatu yang lain pada suaminya.
Adik belum masakk mas,,adikk buatin mie dulu yaa,,".ujar dyan karena Lana belum sarapan.
Boleh lah,,".Jawab Lana seraya membuka ponselnya lagi.
Sama kopi,,!!??tanya dyan
Gak usah,,tadi mas sudah ngopi di rumah mas iqbal,,".
Lana melihat ada chat WA,,
Pak yanto,,".batinnya.
Nanti ke kios ndak mas,,".
Lana segera membalas.
Insyaallah besok pak,,karena hari ini saya harus ke jogja,antar pesanan,,".
Gimana pak,,".
Agak lama lana menunggu balasan,Lana pun menuju dapur.
Sudah dikk,,".
Bentarr,,,".seru dyan.
Lana mendekati istrinya,memeluk dan mencium kepalanya.
Kenapa mas,,,".tanya dyan
Apanya,,".tanya Lana
Kok tumben peluk adik dari belakang,,'.
Memang kenapa,,".Tanya Lana
Katanya kalau suami peluk istri dari belakang karena ada masalah,,".
Degh,,".Lana sedikit terkejut namun berusaha mengontrol diri.
Cuma katanya,,".ujar Lana.
Anggap saja lagi ingin mesra,,'.lanjutnya santai.
Dahh sana,,ini udah matang,,".
Lana melepaskan pelukannya.Dyan menuangkan mie ke mangkok.
Mau adik kupasin pete,,"..tanya dyan
Mantaapp,,".jawab Lana penuh semangat.seraya mengacungkan jempol
Lana menunggu dikupasin pete.sekalian menunggu mie biar agak dingin.
Digoreng bentar dikk,,gak enak kalau mentah,,".Ujar Lana.
Dyan pun menggorengnya sebentar..
Jadi Ke jogja mas,".tanya dyan seraya menuang pete ke mangkok.
Jadii dikk,,".
Nanti mas berangkat jam 9 nan saja.,".Ujar Lana sambil menyantap mienya.
Nanti pulangnya belikan salak pondoh yaa,,".
Yaa,,'.ingetin nanti,,biar gak lupa mas,,".ucap Lana.
Suara ringtone Ponsel terdengar dari ruang tengah.
Tolong ambilin ponsel dik,,".
Dyan mengambilnya.
Pak ilham mas,,".
Lana mengangkatnya .
Assalamualaikum pak ilham,,
Wa alaikumsalam,,mas lana kapan ke jogja,,
Insyaallah hari ini pak,,
Sudah jadi too,,
Alhamdulillah sudah pak,,
Ya sudah,,saya tunggu nanti dirumah,sekalian ngobrol-ngobrol.
Siaapp pak,,
Assalamualaikum,,
Wa alaikumsalam,,
Lana menutup ponselnya.
*
Jadi hari ini yahh,," .tanya Linda dengan wajah senang
Jadiii,,".
Pak ilham melihat wajah putri nya.dan sedikit menghela nafas.
Andai saja Lana belum menikah,ayah pasti setuju ndukk,,".batinnya.
Linda menghitung pengeluaran hari ini,dan memasukannya kedalam catatan buku harian.
senyum selalu menghiasi bibirnya.Rasa rindu seakan mengalahkan semuanya.Entah rindu yang bagaimana yang ia rasakan.
Satu sisi ia tak ingin terlalu dekat,karena ia sadar Lana telah mempunyai istri.
Namun satu sisi dalam dirinya merasakan rindu yang sangat mengusik dalam kalbu.
Jiwanya pun seakan menyerah.
Hari ini Linda masak menu spesial.Ia tak ingin mengecewakan Lana.
Pak ilham memilih diam melihat tingkah putrinya.ia merasa putrinya sudah mampu memilah mana yang baik buat dirinya.
Sebagai orang tua,pak ilham hanya bisa mendoakan yang terbaik untuknya.
Share this novel