Prolog

Romance Series 373

"Yoongi, Jisoo. Kita dipanggil oleh bunda, sebaiknya kita segera ke sana sebelum ocehan bunda itu kembali menggelegar!" Namjoon memerintah kepada dua adiknya yang sedang menatap indahnya kerlip bintang pada malam hari di balkon kamar Jisoo.

"Baiklah kak," Jisoo berjalan duluan meninggalkan Yoongi dan Namjoon.

Yoongi hanya berdeham. Dua pintu besar yang menghubungkan kamar adiknya dengan balkon itu berhasil ditutupnya dengan rapat. Suasana remang kamar Jisoo membuatnya lebih betah berada di kamar adiknya dibandingkan di kamarnya sendiri.

Di ruang keluarga yang dipenuhi lentera itu, Seokjin duduk di salah satu kursi dari empat yang mengitari meja bundar.

"Hallo kak Jin, mana bunda?" Jisoo tersenyum manis seperti biasanya. Tangan kanannya menarik kursi yang akan didudukinya.

"Sepertinya bunda masih ada perlu dengan Clarissa," jawab Seokjin seadanya.

Jisoo manggut-manggut.

Namjoon dan Yoongi segera duduk di dua kursi yang masih kosong. Dan seketika itu juga Jennie sang bunda, datang secara tiba-tiba.

"Kalian berdua ini lama sekali! Padahal kalian bisa melesat dalam hitungan detik," Jennie menatap datar ke arah Namjoon dan Yoongi.

Yoongi hanya diam di tempat. Yoongi lebih suka diam dibandingkan bersuara. Kecuali jika dirinya sedang bersama Jisoo, mungkin dia akan dicap sebagai kakak tercerewet di dunia.

"Salah lagi, sabarkan aku Ya Tuhan," Namjoon membatin.

"Bunda tau Namjoon!" aura wibawa khas Jennie terpancar. Matanya melirik melihat putranya yang sedang membatin itu. Salah satu kelebihan bangsa serigala, mereka dapat membaca pikiran orang lain.

"Maaf bunda," Namjoon nyengir kuda.

"Bunda. Sebenarnya apa yang mau bunda bicarakan sehingga mengumpulkan kami? Jangan buat kami penasaran bunda," Seokjin angkat suara.

"Darah suci itu telah lahir."

Suara Jennie berhasil membuat keempatnya melongo. Bagaimana bisa? Siapa vampir dan serigala yang berani menjalin hubungan terlarang itu? Jika dipikirkan sekarang, pasti mereka sudah mati. Karena setiap lahirnya darah suci pasti kedua orang tuanya akan mati. Karena mereka adalah bangsa serigala atau bangsa vampir yang menjalin kasih. Dan itu memang sudah hukum alam jika keduanya menjalin kasih akan berujung kematian jika memiliki anak.

*****

Di sebuah mansion megah yang terletak di tengah kota. Mereka yang takut akan sinar matahari sedang bersembunyi di dalamnya. Malam yang dipenuhi gemerlap bintang ini menjadi saksi lahirnya darah suci yang baru.

Jimin, Taehyung, dan Jungkook sedang berada di kamar. Jimin dan Jungkook sedang sibuk memainkan PS dengan TV berukuran besar. Kedua tangan mereka sedang sibuk mengutak-atik stik PS agar menang. Di atas kasur yang berukuran besar, Taeyung sedang memetik gitarnya. Sembari tangannya memetit gitar, mulutnya menyenandungkan sebuah lagu. Petikan gitarnya terhenti saat kakak kesatunya membuka pintu. Jimin dan Jungkook pun menghentikan aksi main PS mereka. Mata mereka sama-sama menatap Hoseok lekat.

"Hei! Jangan memandangku seperti itu! Aku tidak suka," Hoseok mendengus dan menutup kembali pintunya. Kakinya melangkah mendekati tiga adiknya itu.

"Ada apa memangnya Hope?" Jungkook masih setia dengan tatapan lekatnya menatap laki-laki yang kerap di sapa J-Hope itu. Sedangkan Jimin sudah berdiri dan duduk disebelah Taehyung.

"Kata bunda, darah suci telah lahir malam ini."

"Hah?" Mereka bertiga berucap serempak dan melongo. Taehyung yang sedang bersandar pun menjadi duduk tegap.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience