Rate

HILANG

Family Series 1786

1th berlalu, tepatnya aku berusia 15th..
Entahlah, hari itu tidak ada yang berubah. Ibuku melakukan hal seperti biasa yang dia lakukan. banyak kejadian aneh dihari itu, dari terbit hingga tenggelamnya matahari dia tidak melakukan hal yang membuat kita terlihat aneh.. Disuatu malam tepat jam 20.17 wita kami keluarga kecil duduk didalam kegelapan malam, kebetulan lampunya padam dan hanya sebuah lilin yang membantu cahaya pada malam itu. Terjadilah percakapan kecil :

Ibu : "ka sudah makan? ibu pengen makan pisang gk mau yang lain"
Riska : "iya pisang aja, aku sama bapak yang beliin"
Ibu : "gak mau sama ibu ka?"
Riska: "gak ah bu. aku maunya sama bapak" (kebetualan aku dekatnya sama bapak)
Ibu : "yaudah kalo gitu ibu buatin sambelnya ya?"
Bapak: "loh kok gitu? kan sambelnya udah ada bu"
Ibu : "iya,pokoknya ibu yang buat spesial buat malam ini"

Tanpa berpikir aku dan bapak pergi membeli apa yang ibu inginkan..
sampai dirumah:

Riska : " bu, ini pisangnya. sambelnya udah jadi?"
Ibu : "iya,udah jadi. panggil gih sepupu kamu" (itu keponakan ayah aku yang udah biasa sama kita, bisa dibilang udah dianggap anak sendiri)"
Riska :"udah ada d depan bu"

dengan penuh tanda tanya kamipun makan dengan lahapnya diruang keluarga ditemani gelapnya malam karena lampu padam..
selesai makan tiba-tiba dering telpon bapak berbunyi :

Bapak : "*kring *kring *kring... hallo ada apa pak?"
bos : "malam ini ada rapat, segera datang dan jangan telat"
tanpa berpikir bapak langsung ke kamar dan mengganti pakaian..

Riska: "ibu, bapak mau kemana?"
Ibu :"rapat" (dengan wajah mengantuk). tidur gih kamu, besok penerimaan raport, awas nilaimu anjlok"
Dan tanpa basa basi aku ke kamar dan tidur..
20 menit aku tidur, tepat jam 22.05 wita tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk pintu sambil memanggil-manggil namaku..

Tetangga : "riskaa, buka pintu nak"
Riska : "iya sebentar" dengan nada kesal karna mengganggu tidur..
Tetangga : "nak ayo liat ibumu"
Riska : "ibu kenapa? ibuku tidur"
Tetangga : "tidak nak, ibumu kecelakaan cepat hubungi bapakmu"

dan tanpa basa basi aku langsung ke rumah sakit..
Sedih bercampur heran, knpa ibuku telah disini? bukankah ibuku tidur?
kondisinya semakin parah, darah keluar dimana-mana. kemungkinan untuk hiduppun semakin kurang..
saat itupun dia dipindahkan di RS terbesar dibandung untuk ditangani..
Tapi Tuhan berkata lain, Allah lebih sayang Bidadariku itu...

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience