Rate

02

Romance Series 255

Lembar demi lembar kertas
Ku goreskan tinta diatasnya
Menumpahkan segala kalbu dalam rindu

Untuk mengenang masa lalu
Dan membuka lembaran baru
Lembaran ini menjadi saksi
Diam..
Bisu...
Dalam rindu ....

***

"KEISYAH! ". Jerit aulia yang baru saja datang dengan tergesa-gesa. "Iisshh... Jangan teriak-teriak juga ". Ucap kei kesal.

"Lo sih ngelamun aja. Eh kei tunggu gue eskul yaa... , gak lama kok". Ucap aulia. "Iya tapi jangan lama-lama kalau lama gue tinggal ". Ucap keisyah mengancam.

"Oke bos.... Yuk ke lapangan". Ucap aulia sambil menarik tangan key. Saat sedang menuju lapangan, Kei hanya mendengarkan cerita Aulia tentang perlombaan Paskibra yang semakin dekat.

"Eh,  kei liat dulu deh-". Ucap aul terpotong. "Ck liat apa sih, gak ah". Ucap kei dengan cepat.
"ihh... Liat dulu ". Ucap aul memaksa.

Eh... Itu, kok gue Kayak pernah kenal? Mmm....
nggak mungkin, mungkin itu cuma perasaan gue aja kali ya.

"Tuhh.. Kan, apa gue bilang, lo aja sampai gak kedip ngelihatnya". Ucap aul menggoda kei. "A- apa sih, emang siapa sih dia sampai di kelilingi siswi-siswi di sekolah ini?". Ucap kei
"Hei kei, lo gak tahu siapa dia?". Kei hanya menggelengkan kepala.

"Dia itu kak Angga, kakak kelas kita, gimana gak dikelilingi cewek-cewek di sekolah kita, kak angga itu ganteng, gak cuma modal muka doang, dia juga pinter dia perwakilan sekolah kalo ada lomba olimpiade  sekolah dan lo harus tahu suaranya merdu bangettt... Gue aja meleleh denger suaranya, kalau dia lagi nyanyi". Ucap aul

"Udah jelasinnya? kok lo tahu banget tentang kak angga? jangan-jangan lo emaknya". Ucap kei cuek  "gitu ya gue capek-capek jelasin tapi tanggapan lo cuman gitu doang, yehhh.. Bukan cuma gue  yang tau tentang kak angga, lo aja yang kurang update". Balas aul

Langkah kei terhenti di depan ruang studio musik. "Eh aul, gue tunggu di sini aja ya, di lapangan panas". Ucap kei. "kalau gitu gue langsung ke lapangan ya". Ucap aul.

"Iya, jangan lama-lama kalau lama gue tinggal". Ucap kei dengan nada mengancam.
"Oke-oke bos... Gak lama kok, Selamat menunggu". Ucap aul.

Sambil menunggu, Kei memutuskan untuk melanjutkan kembali membaca novel, namun sekian lama menunggu, aul tak kunjung datang.

Saat kei melihat gitar,  kei langsung mengambil gitar tersebut untuk menghilangkan rasa jenuhnya. Kei mulai memetik gitar itu dan mulai bernyanyi, tanpa ia sadari ada seseorang yang sedang memerhatikannya sejak tadi. 

"Ekhm...". saat kei melihat ke arah suara. terlihat seseorang sedang bersandar di depan pintu studio  sambil menyedekapkan  kedua tangan di dadanya. "Itu gitar gue, siapa yang kasih izin lo sentuh gitar gue". Ucap orang tersebut.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience