Rate

prolog

Fanfiction Series 606

" Aku benar-benar tidak pernah membayangkan kalau hari seperti ini benar-benar akan datang... "

Terlihat seorang gadis dengan sangat anggun mengenakan gaun yang membuatnya nampak begitu elegan, ia nampak gugup dan terus-terusan menggigiti kuku-kuku jarinya.

penata rias yang mendadaninya tersenyum, ia menegur dengan lembut untuk gadis tersebut berhenti mencemaskan acara pertunangan nya.

tidak akan ada masalah yang berarti yang terjadi, tetaplah jadi dirimu seperti biasanya..

dan jangan merusak gambar karena kuku-kuku yang buntung!! nona Helen.. ucapnya,

Helen langsung menoleh,

" apa kau tau, kau memiliki daya tarik yang indah!!

Disini.!! (tunjuknya pada mata helen)

Mereka(mata Helen)seakan memiliki daya magis untuk membuat hati setiap orang yang melihatnya akan merasa tenang,

tapi sekarang kenapa mereka terlihat penuh dengan kesedihan??

Entah kenapa air mata helena tiba-tiba saja keluar!!

penata rias tadi kaget, karena Helena yang tiba-tiba menangis?

Helen bingung kenapa dirinya jadi seperti ini, dirinya bukanlah tipe orang yang mudah menangis hanya karena sebuah masalah, tapi kenapa sekarang air matanya terus-terusan keluar..

penata rias tadi lalu memeluk Helena, ia menepuk hangat pundak Helen sebagai tanda supportnya. walaupun ia tidak tau seberat apa masalah yang dihadapi diri Helen sekarang, ia hanya bisa berdoa akan lebih banyak kebahagiaan yang datang mengalahkan kesedihan selama ini, ucapnya dengan tulus..

Helen tidak tau sebenarnya bagaimana rasanya dipeluk seorang ibu, tapi entah kenapa hatinya benar-benar terasa hangat. seakan meredamkan semua kegelisahan yang dialaminya. ia hampir tidak tau bagaimana rasanya kasih sayang dari orantua, karena kedua orangtuanya sudah tiada sejak ia kecil. dan itulah yang membuat nya jadi sangat terharu saat ada sosok seorang ibu yang begitu peduli padanya.

Helen tanya apa dirinya boleh sering berkunjung kesini?

kalau itu tidak menggangu aktivitasmu maka datanglah, jawabnya sembari menyeka air mata helen.

Helen menggangguk, ia terlihat sangat senang. kali ini dirinya yang duluan memeluk sang penata rias misterius itu. Helen benar-benar berterimakasih karena sudah membuat dirinya bersemangat lagi,

sekali lagi, terimakasih..

Sementara ditepi kolam,

nampak pemuda bertubuh tinggi berisi berdiri di depan kolam dengan tatapan mata yang begitu kosong. seseorang pelayan datang memberitahukannya bahwa acara sebentar lagi akan dimulai,

apa tanpa cincin pertunangan ini tidak bisa dilaksanakan?tanyanya pada pelayan tadi,

sang pelayan nampak terkejut dengan pertanyaan majikannya itu,

Tuan muda, apa kau menghilangkan cincinnya?tanyanya dengan hati-hati..

Tidak!! aku ingin membuangnya!!

pemuda tadi lalu tersenyum, ia lalu mengajak Pelayan tadi untuk segera masuk karena hari sepertinya akan hujan.

Tuan muda.. kau tidak boleh main..main

hahahaha...

seperti nya itu ide bagus,

tuan muda apa maksud dengan ide bagus?

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience