Rate

Chapter 1

Humor Series 2074

Dipagi hari telah menunjukan pulul 06:45, waktunya untuk sekolah,

Namun dalam keluarga yang bisa dikatakan selalu ribut bangun pagi bangun itu adalah keluarga Dev, Devarthur Prayoga, iya Deva yang sering di sapa dengan sebutan Dev , anak bungsu dari Luiz Sanjaya Prayoga dan Sheila Pamela K.

House Dav

"Dev ? Dev bangun !!!!" teriak Mama Dev yang hampir setiap hari menggema di seluaruh isi rumah.

"Astaga suara mama itu terlalu berisik banget ish "gumamku kesal

Tanpa memperdulikan suara nyaring milik mamah, yang hampir setiap hari membuat telingaku hampir meledak aku mengumpat dan menutup wajah ku dengan bantal, aku tak tahan jika harus bangun sepagi ini bagi ku pukul 6 itu masih subuh iya masih subuh, lagi pula jalanan jakarta jam segini masih sunyi dan pasti hari ini kan hari senin aku sangat malas. Lagi-lagi harus ikut upacara malas bukan main, kali ini aku pun melanjutkan tidur ku, usaha mama kali ini memang tidak berhasil karena aku mendengar percakapan papa, dan mama diluar kamar ku aku tidak peduli yang penting aku tidur nyenyak.

"Ada apa sih Ma ?tanya Papa seolah ingin tau.

"Ini loh pah Dev belum.juga bangun anak itu benar benar haaa " jawab Mama sedikit kesal"

"Sudah mah sarapan nya mana nih " tanya papa

"Oiya sampe lupa  sebentar kayanya mama udah taruh diatas meja deh pah" jawab mamah bingung.

"Masa sih ? kok kaya ada yang kurang yah " ucap papa, tingkah papa selalu menggoda perhatian mamah sampai wajah mamah mampu menimbulkan blushing

"Apa ?" tanya mamah, tidak percaya kalau masakan yang dia buat hari ini tidak enak tapi wajah panik, itu malah membuat papah tertawa puas dan sangat keras.

"Hati mu mah ahahaha" jawab papa sambil tertawa.

Pikiran ku kali ini memang malas siapa yang menyangka aku memang sedang ingin lama lama di atas pulau empuk yang berwarna silver yang sekarang sedang aku tiduri.

"astaga papa ish gombal terus masih pagi nih"ucap mama sangat malu, saat tau kalau papa mengombalinya lagi .

Papa tau cara meredam kemarahan mama pada ku kalau aku malas bangun pagi iya gombal apa lagi kalau bukan. Itu, aneh yah iya memang aneh tapi itu kenyataan nya setiap papa menggombal mama bisa luluh dengan cepat, berbeda dengan kaka ku .

Apa kakak ?

Yang bener Dev punya kaka ?
Siapa namana ? Yaampun?

Oke aku kasih tau aku punya satu saudara laki laki yang kini menginjak usia 18 tahun iya 18 pasti tau dong kelas berapa, iya dia kelas 3 SMA, tapi tidak dia bukan sekolah di menengah atas tapi sekolah di menengah kejuruan. Kami berbeda, namun masih dalam satu kawasan sekolah kami berdampingan kami bisa ketemu kalau saat istirahat saja selebih itu tidak, kecuali dirumah.

Postur tubuh tinggi besar dan berkulit sawo matang itu iya itu kaka ku, Anggara Dafa Prayoga, iya bisa di sebut dafa setiap pagi kami berdua hanya memperebutkan sarapan siapa dimakan siapa seperti sekarang.

Dafa pov

setelah aku selesai mandi dan sudah siap untuk berangkat sekolah , seperti biasa aku pun membangunkan dev berulang kali hingga akhirnya dev bangun dengan wajah malas

"dev bangun kek udah siang juga" ucapku, menggoyangkan tubuh adik malas ku, entah harus sampai kapan, tapi aku senang karena aku bisa memberikan nya ancaman yang membuat nya sangat cepat dan bergegas, bangun.

"masih lama fa nanti aja" ucap nya masih belum membuka matanya.

"lama apa nya sih dev ??? ini sudah hampir jam 7 ayo bangun lu mau gue yang abisin jatah makan lu" ucapku sedikit mengancam.

" fa, kali ini ga akan gue biarin makanan gue lu sikat juga"jawabnya

"sebelum 30 menit lu ga keluar kamar siap siap aja makanan lu wasalam oke dek bye"ucapku , lalu aku keluar kamar dev

Memang sangat mudah untuk membangunkan adik ku yang malas itu dan itu sangat menyenangkan, bagiku gila itu gausah nanggung sekali gapapa
la sama semuanya gitu maksudnya .

Aku pun menuruni anak tangga dan segera menghampiri papa dan mama yang sudah menunggu di meja mkaan, karena aku yang membangunkan dev, dev saat ini sedang mandi dan mungkin terus bergumam, haha itu sangat lucu pasti

"pagi mah pagi pah" sapa ku seraya aku pum langsung duduk dengan tenang di sebelah papa.

"pagi fa dimana dev ?" tanya papa

"lagi mandi pah"jawab ku

"Bang dafa yang tampan ini mengikuti papa nya yah mah" ucap papa dengan percaya diri

"plis deh pah aku tampan memang sejak lahir" jawab ku tak mau kalah ....lalu

"dafa!!" ucap mama dengan tatapan sinis nya aku pun hanya menyeringai dan mengaruk telungkuk ku yang tidak gatal, tatapan itu membuat ku diam sejenak, hingga akhirnya tak lama dev pun tiba dan langsung bergabung bersama kami

"pagi" ucap si dengan wajah tidak ikhlas kalau aku bangun kan bebrapa menit lalu

"kehaha. wajah mu dev" tanya mamah

"gpp mah, cuma gemes aja pengen tinju orang" jawab nya sinis. Dan yah tentu saja sinis kearah ku, mengapa tidak, karena akulah dia bangun dan aku berhasil membangunkan macan dalam kandang yang siap lepas iya siapa lagi kalau bukan devartur haha

"nah ini satu lagi yang tampan" ucap papa melihat dev yang memasang wajah masam.

"plis pah kalo papa bilang tampan lagi aku bikin wajah papa tetlihat tambah tampan dengan mentega" ucap ku seraya meledek papa yang tingkat Ge-er nya diatas rata rata.

"oh jadi gitu fa oke fine uang jajan dipotong" jawab papa, ketus dan menyeramkan.

Ancaman uang jajan itu membuat ku gila setengah mati kalau itu sampai terjadi.

Di kursi sebrang terlihat wajah puas yang sedang mencuri kesempatan untuk mentertawakan ku siapa lagi kalau bukan dev dan mama iya mereka seperti sekumpulan geng yang sedang melakukan musyawarah untuk membuly ku abis abisan

__________

Hai hai gimana part 1 nya seru kan ? Haha pasti lah yah maklum baru di dan yah ini cerita ke 4 ku yang aku tulis di semoga suka yah

Dan oiya jangan lupa vote juga komentarnya yah di tunggu kebaikan hati nya untuk membaca sepenggal cerita ku semoga menghibur .

Maaf mengganggu waktu luang nya hanya untuk membaca cerita ini.

Terimakasih untuk kalian yang mau membaca dan memberi dukungan nya

Selamat membaca
Salam hangat
Nisa jihad ????

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience