Chapter 3

Other Series 5517

Arthur sedang menguncikan dirinya dalam bilik tidurnya, sambil tu memainkan lubang kecilnya dengan objek sex koleksinya...

Nasib baik lah dinding bilik tu soundproof, so kalau dia mendesah pun tidak akan didengar dari luar...

Ia memasukkan objek itu hingga ke dalaman lubangnya, mungkin sampai perut...

Entah lah, apa sebab dan apa motifnya, yang penting bukan kerana ia gila sex dan berfantasi apa-apa, tetapi kerana ini adalah suatu kemestian untuknya, hanya dewa dan dirinya yang mengetahuinya...

Peluh membasahi dahinya, erangan dan desahan keluar dari mulutnya menahan sakit yang ia lakukan terhadap dirinya sendiri, air mata membasahi matanya dan mengalir pelipisnya, ia menusuk objek itu hinggal kedalaman, ia ingin membesarkan jalur lubang itu, dan membiasakan dirinya dengan kesakitan...ia harus...

"come on~...you must hold it, Arthur~...this is just little~...in the future...you will go through the most torturous pain for your future beloved~...you must bear this pain...and try staying alive~..."

__________________________________________
Di sebuah restoran cina, dua orang individu sedang duduk berhadapan di meja bulat, seorang pemuda berpakaian kemeja biasa dan ripped jeans sedang memesan makanan untuk dirinya dan temannya...sifat pemuda itu santai dan juga menyebalkan gadis di hadapan...

Manakala si gadis hadapannya, dengan muka menahan marah sejak ia turun dari kereta tadi...

Semua orang orang di dalan restoran melirik ke arahnya, memandang atas bawah kerana penampilannya yang tidak sesuai dengan tempat...

'setan punya jantan, dia kasih bodoh-bodoh saya?~...semalam dia cakap mau bawa pigi sana Promenade Hotel, bikin susah otak saya seja memikir semalaman apa mau pakai hari ni~...bikin susah orang seja setting rambut, bermikap tabal-tabal sama pakai dress macam mau pigi orang kawin, skali eh?sini kedai makan cina, makan sasau saunyuk dia bawa saya?haihh~...lelaki begini, nasib saya tidak terdelete oh tu dating app, haih!~...apa boleh buat lah, nasib kau kan, Isla~...tapi tidak apa, ada lagi 9 calon yang mempromote diri sini~...'

Bukannya apa~...bagi Isla tak ada masalah kalau di bawa date pegi warung skalipun, tapi sekurang-kurang lelaki tu bagitau mana dia mau bawa makan, skarang ni dia yang harus tanggung malu sebab overdress...menyusahkan orang, sudah lah tidak berapa handsome, adab pun teda...haih, buang masa dan tenaga betul lelaki begini...macam kena kasih main-main pun ada...Tapi tidak apa, Isla sekarang sedang lapar, perut mesti diisi sebelum giving this guy a piece of her mind...

Kembali ke condo di 1 Borneo, Arthur masih sedang masturbating a.k.a menyiksa diri sendiri...

Suara desahan dan erangan semakin kuat memenuhi bilik, sperma membasahi katil, tidak lupa juga dengan bau sperma memenuhi ruangan bilik tidur Arthur...

Arthur memasukan bola tenis ke dalam lubangnya, dan mencuba untuk meneran objek itu keluar dari lubang kecil itu...

setelah keluar, ia mendesah, berkali-kali ia melakukan hal yang sama...

Sampai lah ia puas, "ini tidak seberapa~...aku harus cuba yang lebih besar dari ini~..."

Tapi ia tidak ingin meluangkan masanya hanya melakukan ini, ia menghela nafas ia mencuci dan menyimpa semua alat-alat seks ke tempat yang selamat...

Ia membuka sarung katil dan semua yang terkena spermanya tadi meletakkan semuanya dalam plastik besar untuk dibawa ke dobi...

Ia pun melangkah ke bilik air untuk mandi selepas mandi ia pun mengulang kaji pelajaran yang ia telah belajar di kuliahnya...

Sedang belajar, ia menjeguk smartphonenya, dan pergi ke aplikasi dating untuk melihat pilihan gadis-gadis di laman utama...baginya apps ini sedikit menyeronokkan, gadis-gadis dalam aplikasi itu cantik cantik belaka, ia tersenyum, "semua cantik~...namun~..."

scroll...No

Scroll...No...

Scroll...No

Scroll...No

Scroll...No

Kembali ke restoran cina tadi, Isla pun telah menghabiskan makanannya...

Selepas itu ia pun membayar makanannya dan juga makanan pemuda itu...pemuda itu terkebil-kebil kerana sikit lagi ingin membayar untuk menunjukkan dirinya sebagai lelaki sejati, dalam fikirannya kalau dia bayar makanan gadis itu, gadis itu akan memberikan apa yang dia mau, dan korang faham-faham lah...

"erm, Isla?~...awak bayar?~..."

Isla pun senyum, "its okay, saya bayar~..." 'setan~...' tidak terlupa Isla makin jantan itu dalam otaknya...

pelayan, "thanks, miss~..." menerima duit itu dari Isla, dan ia pun menuju ke kaunter untuk mengambil duit baki, lalu kembali ke Isla untuk memberi duit baki Isla...

Isla menerimanya dengan senyuman dengan ucapan terima kasih, "thank you, sis~..." pelayan itu pun pergi membuat kerja lain...

Isla could see right through the guy, he is not sincere taking her out, she believe he had motives...

Pemuda itu sinis, "hm~...thanks sebab tolong bayarkan makanan, oh, Isla~...sorry sebab bawakan makan sini, actually Promenade Hotel tutup ni hari..."

Isla senyum, "its okay~...jom lah hantar saya pulang~..." Isla berdiri, dan berjalan mendahului pemuda itu...

Pemuda berdecik, 'tch!merajuk lah tu~...' bangun dan berjalan menuju ke keretanya, di sana Isla menunggu di hadapan keretanya...

Pemuda itu terus menuju ke pintu kereta dan membuka pintu, namun Isla menghentikannya...

"oh ya~..." Isla berjalan mendekati kereta pemuda itu, pemuda itu menoleh ke arahnya, dan duit 100 ringgit disondolkan ke arahnya, "ni~...tips for wasting your time taking me out, thank you for driving me here and taking me to eat here~...for messing with me, I forgive you~..." senyuman tidak lari dari wajahnya...

Pemuda itu terkebil-kebil, "erm, wh-what do you mean?~..."

"You're looking down on me~..."

Pemuda itu senyum sinis, dan mulai menunjukkan dirinya yang sebenar...

"tch!apa kau rasa?...aku baca bio kau kan, rasa macam mau maki, jadi aku ajar kau sikit lah~...kalau diri sendiri pun belum cukup cantik tida paya demand lebih~...kau tingu body kau dalam cermin ni, macam kapal tangki adalah~...haha!~..." lelaki itu ketawa terbahak terhibur sendiri dengan kata-kata hinaan...

Sakit hati tu sakit hati juga...kalau Isla lepaskan penampar pigi wajah lelaki ni, mesti tambah buruk muka dia ni...tapi Isla sabar...

Ia mengukir senyuman, "hm~...aww, some hipster wanna teach me~...kau cakap aku cantik sikit, atleast aku tetap cantik kan?...biar gemuk aku tetap ada muka, tapi kau?~...tch!tidak payah gemuk pun, kau memang dah sedia buruk, miskin lagi, promenade tutup konon, padahal, kau yang tidak mampu pegi sana, tch!aku lagi mampu~...sudah lah, kau nah, tips kau, aku yang pegi promenade sendiri, buang masa ja mau sakit-sakit hati tch!..." lepas sisipkan duit rm100 je dalam poket kemeja pemuda itu, ia pun berlalu pergi...

Berjalan sampai ke depan supermarket, ia pun order grab untuk pergi ke promenade, bagi dia makan sendiri lagi bagus, semua makanan tu dia sendiri yang melahap semua...

Selepas siap makan kat Promenade dia pun pulang ke rumah...

Sampai rumah, terus mandi dan mengampai atas katil...

"hmm~...what a day~..." tengok fon, ia pun mula membalas chat calon-calon sugar daddy itu...

Ada yang tua, ada yang muda, ada yang budak, yang budak dan yang tua dia block, yang gila sex pun kena block, yang dia rasa sudah kawin pun dia terus block tanpa fikir panjang, last-last semua dia block...malas suda mau fikir...

"hm!~ cari kerja seja lah nanti~...bosan lah~..."

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience