24 : Valentine Genie Pt. 2

Science Fiction Series 2025

"Hye.. You here.." sedikit terkocoh-kocoh Danny menurunkan diri di tingkat bawah.
"Yeah.. Kau suruh saya pergi sini.. So, what is it about.." kata Jay lalu mendapatkan Danny yang berada di hadapan tangga.
"Ouhh.. Annie.. You here too.." Danny tidak menjawab soalan Jay selepas melihat Annie yang turut berada di rumahnya.
"Yeah.. Hi Danny.. Jay bawa saya pergi sini tadi.." kata Annie sambil tersenyum mesra.
"Yeah.. Of course.." Danny mengangguk perlahan lalu mengalihkan pandangannya ke arah Jay.

"Okay.. That's enough.. How about you.. What are you guys doing up there.. Kenapa terkocoh-kocoh sangat time turun tadi.. Did you guys do anything.." tanya Daisy pula sambil mengangkat kening kirinya.
"What.. No.. Nothing.." pantas Danny menjawab. "Then, kenapa Skylar belum turun.." tanya Daisy lagi.
"Wait.. Sky is here?" tanya Jay. "Yeah.. She's here.. Dia datang tadi.. Saya tidak tau pula yang she is a little bit rude today.." Daisy menyilangkan tangannya sambil memandang tajam ke arah Danny.
Danny mengeluh perlahan. "Alright.. I'm sorry.. Bagi pihak dia.. She's under control of the Ghost now.." Danny menururunkan nada suaranya.
"She is?" Jay mendapatkan kepastian. Danny hanya mengangguk perlahan. "Patutlah lain macam perangai dia di rumah tadi.." kata Jay lagi.
"Guys.. Kenapa berbisik.. Saya tidak dibenarkan untuk dengar perbincangan kamu ya.." Annie yang dari tadi terpinggir mula berbicara.
"Damn it.. I'm sorry Annie.." Jay segera mendapatkan Annie yang semakin masam mencuka riak wajahnya.

Seorang lelaki tercungap-cungap memasuki rumah Danny dengan begitu pantas. Kedatangan lelaki itu mengejutkan semua orang dalam rumah itu.
"Eric? What are you doing here.. I thought you gonna pick me on 5.30.." Daisy mengerutkan dahi melihat Eric yang tiba-tiba datang.
"Thanks God.." Eric segera memeluk Daisy. Jay dan Danny hanya saling berpandangan melihat situasi itu.
"Hye.. What's wrong.." tanya Daisy semakin hairan dengan kelakuan Eric itu.
"Thanks God you're okay.. You normal.. I can't believe it.." ujar Eric masih memeluk erat Daisy.
Daisy menolak kuat Eric untuk melepaskan pelukannya. "What? I'm normal? What's that suppose to mean.." marahnya.
"I.. I'm sorry.. It's just.. Err.. The girls are crazy about me now.. Sampai ada yang cari saya di rumah... They are getting uncontrolled.. My sister too.. She keep talking about you, Danny.." kata Eric.
"Then, why you here? Macam mana kau boleh masuk di sini?" tanya Daisy. "Pintu belakang tidak berkunci.. And saya datang mau tengo keadaan kau.." Daisy mengangkat keningnya. "Okay.. Okay.. Some of the girls keep chasing me.. So, saya lari keluar dari rumah lah.. Dalah saya keluar pun ikut tingkap.. They're all insane.." terang Eric.
"Kau bertuah Eric.. My sister is fine.." Danny memegang bahu kanan Eric.
Eric mengangguk setuju kemudian kembali memeluk Daisy. "Eshh.. That's enough.." kali ini Daisy menolak lembut Eric. Eric hanya tersenyum lega melihat Daisy.

"Okay.. Semua turun di bilik bawah tanah sekarang juga.." arah Danny.
Semua orang hanya mengangguk perlahan dengan arahan Danny itu.

"Danny!" panggil seseorang dari atas. "Shit.. I almost forget about her.." katanya lalu berlari naik atas.
"Hye.." "Buka benda ni.." kata Skylar sambil memuncung ke arah lingkaran hijau pada tubuhnya.
"Okay.. Saya akan buka.. But you need to wear your cloth.." kata Danny. "Fine.."
Danny kemudiannya menyentuh perlahan lingkaran itu sehingga lingkaran itu beransur hilang.
Skylar pantas berdiri menghampiri Danny kemudian meletakkan lengannya di belakang lehar Danny. "So, we will continue it.." katanya dengan penuh menggoda.
"Not now Sky.. Come on.. We need to go now.." kata Danny kemudian mencapai pakaian Skylar di atas lantai lalu diberikan kepadanya.
Skylar hanya membuat muka tidak puas hati lalu memakai semula pakaiannya.

"I'm having a problem just now.. So, saya tidak sempat bersiap-siap untuk party malam ni.. Is it okay if I go with you like this.." tanya Eric sambil menunjuk ke arah tshirt yang sedang dipakainya.
"Yeah.. It's okay.. You look good.." kata Daisy lalu mengusap perlahan pipi Eric.
"Yeah? You sure.." kata Eric lagi lalu menarik pinggang Daisy sehingga menghampirinya.
Daisy hanya tersenyum lebar sambil mengangguk perlahan. "You look beautiful.." bisik Eric lalu membalas senyuman Daisy.

"You never do that to me.." kata Annie perlahan lalu menunjuk ke arah Daisy dan Eric yang sedang berkucupan mesra. Pandangannya dialihkan ke arah Jay yang sedang duduk menunggu Danny.
"What are you talking about?" Jay mengerutkan dahinya kemudian memandang ke arah Daisy dan Eric.
Annie menggeleng tidak sangka dengan kata-kata Jay itu. Jay kembali memandang ke arah Annie.
"Okay.. Fine.. Yeah, you right.. I never did that.. So what?" ujar Jay.
"So what huh.." Annie mamandang tajam Jay. "Okay.. Okay.. We will do it next time.." kata Jay sambil tersenyum kelat.
"You don't like me right.. You only like your computer, laptop, handphone or anything else.." bebel Annie.
"Come on, Annie.. That's not true.. I like you.. Please.. Let's talk about this later, okay.." kata Jay lalu memegang lembut tangan Annie.

"Guys.. Are you ready.." kata Danny sebaik sahaja sampai di bilik bawah tanah.
"Ready for what?" tanya Eric dengan wajah kebingungan. Begitu juga dengan Annie yang tidak tahu apa-apa.
"Ready untuk tangkap Ghost.." Daiay menjawab Eric dengan selamba.
"You crazy? I thought we're going to the party.." ujar Eric.
"Yeah.. We are.. But before enjoying the party, ada kerja sikit.. We need to catch a Ghost.." kata Danny kemudian meletakkan beberapa mechine di atas meja.

"Ahh.. He's so hot.." kata Skylar sambil berjalan menghampiri Danny.
Jay hanya memandang hairan Skylar yang tersenyum lebar berjalan ke arah Danny. "Sky.. You okay?" tanyanya.
"Yeah.. I totaly fine.. Right honey.." kata Skylar sambil tangannya merayap ke arah tubuh Danny.
"Oh my God.. What the hell I'm seeing just now.." Daisy mengerutkan dahinya melihat perbuatan Skylar itu.

"Okay.. Not now, Sky.." Danny menolak perlahan tangan Skylar.
Skylar hanya memandang kecewa Danny kemudian mendudukkan diri di atas kerusi berhampirannya.
Jay menghampiri Danny kemudian berbisik perlahan. "Waww.. I think it is good huhh kena rasuk Ghost.. Dia langsung tidak malu mau kasi tunjuk feeling dia.." bisiknya.
"Seriously Jay.. It is good? We're almost having a sex just now because of this Ghost.." bisik Danny pula.
"Really.. So, why.. Don't you like it? Having a sex with you girlfriend in a Valentine Day?" bisik Jay lagi.
"Shut up, Jay.. First of all, yeah okay saya mengaku yang I like it but not in this situation.. Secondly, she is not my girlfriend.. Never be my girlfriend.. Dia tidak pernah pun terima saya.. So, there is no Valentine Day for me okay.." kata Danny perlahan.
"Ouhh.. That's sucks.. I'm sorry for you, man.." Jay menepuk perlahan bahu Danny. "Come on, Jay.." Danny membuat muka tidak puas hati.

"Okay.. Okay.. So, what we gonna do now.." tanya Jay.
"Vald told me yang kita kena cari tempat Ghost tu simpan semua wish budak-budak di sekolah.. Ouhh ya.. And Ghost tu ada nama, Genie Ghost.." kata Danny.
"Ouh.. Genie pula.. Valentine Genie.. But why.. Kenapa serang perempuan ja.." kata Jay.
"Most of the girls ada wish time Valentine Day.. That's why, Genie tu ambil wish semua perempuan dekat sekolah.. So, we need to find the place and destroy it.." kata Danny lagi.
"So, what's the plan?" "Go to the party, find the place, then destroy it and.. that's all.." jawab Danny.
"That's all? Waw, just go and catch the Genie just like that.." Danny hanya mengangguk setuju.
"Okay then.." Jay akhirnya bersetuju dengan plan 'No Plan' Danny itu.

"Eric, do you know how to use this?" tanya Danny sambil menghulurkan satu mechine kecil kepada Eric.
"Maybe.. So, we really gonna catch a Ghost.." Eric masih tidak percaya. "Yeah.. Kau dengan Jay akan tembak mechine ni betul-betul pada badan Ghost tu nanti.. And Daisy, you will bring this with you.." kata Danny lagi lalu memberikan Daisy sebuah silinder seperti botol air.
"In case, kalo Ghost tu tidak mati time kena tembak nanti, we need to catch it using that.. Just open it and benda tu akan sedut Ghost tu masuk di dalam.." sambungnya lagi. Daisy dan Eric hanya mengangguk faham.
"Okay, guys.. Let's get party started.." kata Danny. Semua orang hanya mengangguk patuh kecuali Skylar.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience