Rate

kota thebes 3000 m

Drama Series 343

Angin kencang beserta udara panasnya gurun menjadi satu menerbangkan pasir hingga masuk kedalam Harem , mataku berkedip karena benda kecil nan kasar itu menyelinap masuk ke selaput mataku .
Aku masih belum menerima kondisi hidup seperti ini meskipun tak merasa memiliki tubuh ini adalah pilihan yang sangat buruk .

Aku memutuskan untuk keluar dari Harem ini dan berkeliling seraya mencari tau keadaan lingkungan sekitar . 
Aku menutupi tubuhku dengan jubah usang berwarna gelap tanpa riasan di wajahku , sejujurnya aku sedikit membenci cara berdandan di zaman ini yang sangat mencolok menurut pandanganku . Mereka membiarkan make up tebal menghiasi mata dan bibir mereka dengan warna yang bertabrakan dengan warna kulit gelap mereka .

Aku terus berjalan hingga berhenti di sebuah kedai roti , wangi roti dan karinya membuat perutku bunyi mengingat entah berapa lama aku belum mengisi perutku yang kosong . Aku berdiri menghadap koki kedai yang tengah menyiapkan hidangan untuk para pelanggan .
" Nona , apa kamu mau memesan sesuatu ? , Kari kami adalah yang terlezat di kota thebes ! ". Koki tadi mendorongku masuk dan memintaku duduk di salah satu kursi kedai . Tak lama beberapa menu tersaji kan di hadapanku dengan begitu banyak pilihan . Namun akal sehatku tersadar aku tidak memesan apapun dan tidak memiliki uang bersama ku .
" Maaf tuan , tapi aku tidak membawa uang untuk membayar hidangan ini ? ". Aku menunjuk santapan di hadapanku .
" Ho ho ho , anda tidak perlu membayarnya dengan uang , aku melihat gelang emas yang kamu pakai . Aku rasa itu sudah cukup ! ". Koki tadi melirik ke arah gelang bermotif kobra yang menempel di pergelangan tanganku sebagai maharnya .
" Ini !? ". Aku menatap ke arah gelang emas berukuran sedang itu dalam-dalam .tapi rasa lapar membuyarkan pikiran ku .
" Baiklah , ambil ini sebagai bayaran mu ! ". Aku melepaskan dan melemparkannya pada koki kedai itu . Wajahnya nampak berseri melihatnya . Aku menyadari bahwa gelang itu cukup berharga , tapi saat ini aku tidak butuh emas untuk mengisi perutku yang kosong . Aku bisa mendapatkan yang lain jika aku mau . Dengan grass grusu aku menghabiskan semua menu di atas meja tanpa basa basi dan tersisa sedikit pun . Semua orang menatapku dengan heran , mungkin dalam benak mereka aku adalah orang yang sangat rakus atau tidak makan selama berhari-hari . Aku hanya bisa menatap mereka dengan tatapan tajam seraya terkekeh .
" Apa yang kalian lihat ? , Jika tidak ingin makan aku akan mengambil makanan kalian ! . Hormatilah sajian di depan kalian ! ". Aku kemudian berdiri dan memasang kembali tudung jubah ku untuk keluar berkeliling kembali . Aku sama sekali tidak menyangka rupanya beberapa barang yang menempel di tubuhku ini rupanya termasuk benda yang sulit di dapatkan . Tak ayal mereka menatapku dengan wajah curiga , mereka berfikir dari mana orang seperti ku mendapatkan barang yang hanya bisa di beli oleh para bangsawan .

Sampai akhirnya aku bertemu dengan sebuah jalan lorong yang buntu dan bertemu dengan segerombol pemuda rese yang menghadang ku di tengah jalan .
" Hei lihat siapa yang kita temui ? ". Salah seorang dari mereka memalang langkahku .
" Menyingkir ! ". Aku menundukkan kepalaku .
" Wah , galak juga . Ku lihat sepertinya kamu seorang gadis !? Ayo buka jubah mu , aku ingin melihat seperti apa paras mu !? ". Pemuda tadi mencoba menarik jubah yang ku kenakan dengan paksa .
Belum sempat dia melepaskan semua jubah ku , aku menarik tangannya dan membanting tubuhnya ke tanah bersiap mematahkan kaki dan tangannya secara bersamaan , sebagian dari teman pemuda yang tadi menarik ku itu bergegas mengerumuniku untuk membantu temannya yang tengah menjerit .
" Arrghhhh ...tanganku ! , Kakiku !....jangan lepaskan wanita sialan itu ! ". Dia berteriak histeris .
" Aku sudah bilang menyingkir , karena kamu tidak mau menyingkir , maka aku yang akan menyingkirkan mu ! ". Aku membuang ludah ke arah mereka .
" Beraninya perempuan ini , lihat saja aku akan merobek pakaian mu dan memotong - motong tubuhmu ! ". Mereka serentak berlari mengeroyok ku . 
Berdasarkan pengalaman yang kumiliki mungkin tubuh ini sedikit imut tapi jiwa yang di milikinya saat ini bisa mengalahkan 10 pria sekaligus .
Mereka semua terkapar tak berdaya dengan posisi yang berbeda , dan sisa satu orang yang bersembunyi di antara jerami seraya memohon kepadaku .
" Nona , maafkan kami . Tolong jangan sakiti aku ! ". Dia bersujud memegang pergelangan kakiku .
" Kalau begitu enyyahlah dari sini, jika aku masih melihat wajahmu dan teman-teman mu . Aku akan melepaskan roh dari jasad kalian ! ". Aku mengayunkan jubah ku dan melangkah meninggalkan mereka.
" Baik ! ". Pemuda itu lari terbirit-birit hingga tak terlihat lagi dari pandangan ku .
Sepanjang hari aku menghabiskan waktu di luar Harem itu , mempelajari sedikitnya budaya dan adat rakyat di kota yang asing bagiku , hingga langit berubah menjadi ke abu-abuan dan lentera-lentera di setiap rumah-rumah para penduduk mulai menyala . Aku berjalan menyusuri pinggiran sungai Nil entah tahun keberapa saat ini , aku melihat pantulan sinar matahari yang hampir tenggelam berwarna oranye berdiri di atas kepalaku .
Aku berjongkok memainkan airnya yang terasa dingin meskipun Padang pasir ini terasa sangat menyengat . Sesosok bayangan berdiri di belakang ku diam tak bersuara hanya menatap ku dari belakang , aku hanya berusaha mengacuhkannya tapi sesuatu mengusik ku .
" Siapa ? ". Aku bertanya menandakan aku mengetahui keberadaannya .
" Sejak kapan kamu tertarik untuk berjalan sendiri ? ". Bayangan itu bersuara dan suaranya tak tampak asing bagiku .
" Apa pedulimu !? ". Aku melirik sebentar dan kembali menatap ke arah sungai .
" Tentu saja aku peduli , karena kamu adalah kepunyaan ku ? ". Aku merasakan hawa tubuhnya mendekat denganku .
" Berhenti , jangan mendekat ! ". Aku sengaja menjaga jarak darinya .
" Aku sama sekali tidak mengerti dirimu semenjak kejadian itu ? ". Suaranya terdengar agak lirih di telinga ku .
" Bukankah aku sudah mengatakannya sebelumnya , aku bukanlah wanita mu . Kamu salah orang ! ".aku menyadari bahwa bayangan seseorang di belakang ku lagi-lagi adalah pria kekar berambut panjang itu .
" Boleh aku bertanya satu hal padamu ? ". Dia terdengar tulus saat itu .
" Silahkan ! , Aku tidak membatasi hak mu untuk bertanya .
" Kalau bukan moswen siapa kamu yang berwujud sama dengannya ? ". Dirinya menyelidiki diriku karena penolakan pernyataan dirinya . 
" Aku ? , Kamu boleh menyebutku sistemAK number4 . Aku tidak memiliki nama sejak aku lahir , aku adalah seorang anak yang di besarkan untuk mengerjakan misi-misi aliansi rahasia negara ku . Mereka biasa menyebutku Four ! ". Aku sedikit menjelaskan jati diriku entah dia menganggap aku gila atau tidak aku sama sekali tidak peduli .
" Four !? , Kalau begitu dimana letak negeri yang kamu katakan barusan ? , Selama ini aku hanya mengetahui bahwa Mesir adalah negara yang sangat luas dengan beberapa kota maju seperti Memphis ? ". Dia memainkan rambutnya yang panjang dan legam itu .
" Sebuah tempat yang sangat jauh , negeri itu bernama Inggris dan aku hidup di kota bernama London , aku lahir pada tahun 2025 ! ". Menjelaskan dengan nada serius membuat dirinya menganggap bahwa diriku tidak sedang bercanda .
Aku kemudian menatapnya sambil tersenyum dengan mengacak pinggang dan sedikit mendongakkan wajahku ke arahnya yang terlihat bingung dengan ceritaku .
" Apa kamu percaya !? ". 
Aku kemudian melangkah ke arahnya 
" Aku merasa ceritamu sedikit konyol tapi tentu saja itu sesuatu yang sangat sulit untuk di karang kan ? ". Pria kekar itu terlihat sedang menyilang kan tangannya di dada seraya menatapku membalas senyuman .
" Kalau begitu siapa nama pria yang suka menguntit ku ini ? ". Aku bertanya untuk mengusir rasa penasaranku .
" Kamu bisa memanggilku usimaree ! ". Usimaree menjawab singkat pertanyaan ku.
" Lalu siapa pria berambut panjang yang saat itu pergi bersama mu ke hareem ? ". Aku kembali menanyakan pria satunya .
" Dia Abasi , dia adalah penasehat ku ! ".
" Abasi ? ". Aku memperlihatkan wajah heran ku .
" Kenapa ? , Apa kamu lebih tertarik padanya ketimbang aku ? ". Dirinya terlihat tidak senang .
" Tertarik ? , Aku hanya merasa wajahnya sedikit mirip dengan seseorang ! ". Aku menjelaskan singkat .
" Ku kira setelah tenggelam seleramu dalam memilih pria jadi ikut pudar ! ". Usimaree terlihat tertawa kecil untuk mengejek ku .
" Sejujurnya dia memang cukup menarik , apa menurut mu itu dapat di bantah ? ". Aku membalas ejekannya dengan sedikit melemparkan senyum di ujung bibir .
" Bagaimana dengan ku ? , Kamu tidak memiliki minat dengan ku ? ". Dirinya menawarkan diri dengan membuka lengannya untuk mengatakan bahwa aku boleh memeluknya sekarang .
" Apa kamu bercanda ? , Kamu sama sekali bukan tipeku ". Aku sengaja menyembunyikan rasa malu ku meski kini terlihat bahwa wajahku sedikit memerah .
" Oh jadi kamu berubah menjadi gadis yang suka jual mahal kah ? ". Terlihat sudut bibirnya naik mendengar ucapanku .
" Aku akan kembali , kamu kembalilah . Aku rasa sudah cukup bicaranya ! ". Aku memasang kembali tudung jubah ku dan berjalan meninggalkannyasendiri .
" Tunggu ! ". Usimaree mengejar ku dengan tiba-tiba menarik kaki ku dan memasangkan sesuatu .
" Apa ini ? ". Aku memandang dirinya yang membungkuk dengan satu kaki memasangkan gelang kaki yang terbuat dari bebatuan berwarna hijau dan merah .
" Ini sangat cocok dengan mu , aku sengaja membawanya bersama ku sejak kemarin tapi kamu menolak ku begitu saja saat di Harem ! ". Usimaree menampilkan wajahnya yang lain saat itu , bibirnya begitu tebal dan bulu matanya sangat panjang membungkus retina matanya yang berwarna cokelat kekuningan . 
" Kamu tidak perlu repot-repot ! ". Aku mencoba menegaskan bahwa dirinya tidak perlu mengistimewakan diriku .
" Aku sudah berjanji padamu saat itu , jadi biarkan aku menepati janjiku moswen ! ". Aku melemparkan wajahku ke arah lain membiarkan usimaree memasangkan gelang itu sampai selesai .
" Cantik sekali ! ". Dirinya kembali berdiri di hadapanku .
" Terima kasih , aku mungkin tidak akan mungkin bisa membalasnya ! ". Aku kemudian membalikan tubuhku .
" Kamu harus tau sesuatu moswen , sebelum kamu lupa ingatan kamu adalah wanita yang akan menjadi selir ku di masa depan ! ". Usimaree mengatakannya secara gamblang .
" Maaf usimaree , tapi aku sama sekali tidak berminat menjadi selir . Saat ini aku punya pekerjaan lain yang lebih penting dari pada menjadi seorang wanita simpanan yang kalian sebut sebagai selir ! ". Aku melirik sebentar ke arahnya kemudian kembali melangkah menjauhinya .
Usimaree terlihat masih berdiri disana hingga lama menatap ku yang berjalan meninggalkannya .
Wajahnya menengadah ke arah langit kemudian mengusap keningnya yang mengkilap berwarna cokelat .
" Moswen ! , Kamu adalah milikku selamanya akan menjadi milikku ! ". Usimaree berbicara pada dirinya sendiri .

Sesampainya di Harem , Thema sedang panik mencari ku kesana kemarin, wajahnya terlihat khawatir . Ketika menemukanku yang akhirnya pulang ke tempat itu . Thema hampir-hampir menangis , mengira diriku telah melarikan diri .
" Moswen ! , Kemana saja kamu ? , Aku kira kamu melarikan diri ! ". Thema memeluk ku erat hingga aku menjadi sesak .
" Hentikan , aku merasa sesak ! . Kamu pikir aku melarikan diri ? , Awalnya aku memang ingin melakukan itu ?! ". Aku tertawa kecil menatapnya yang terlihat buruk .
" Moswen !! , Kamu keterlaluan !! ". Seru Thema.
" Cukup Thema jangan bertingkah seperti anak kecil , aku ingin istirahat sekarang . Bukankah besok aku harus kembali bekerja ? ". Aku berlalu dari hadapan Thema . Thema yang merasa perubahan diriku terlalu besar hanya melongo mendengar ucapan yang sedikit jutek itu .
" Sepertinya kepala moswen kemasukan banyak air , ya dewa maafkan aku karena tak bisa menyelamatkan ingatannya ? ". Thema kembali histeris . Aku yang mengintip dari celah pintu di buat geleng-geleng kepala olehnya .
" Gadis ini , ternyata begitu polos ". Aku akhirnya menutup pintu ruangan ku dan bersiap untuk tidur , sebelum itu aku mencoba merapikan diriku terlebih dahulu , menyisir rambut panjang ku yang licin . 
Jendela kamar ku biarkan terbuka membiarkan angin dingin masuk dan menerbangkan gorden yang menutupi . Saat itu ku lihat seseorang tengah duduk di pagar balkon kamar ku , rasa penasaran membawaku untuk menemui sosok itu , rambutnya terikat kuncir kuda dengan selendang merah yang menutupi setengah wajahnya . 
" Apa kamu sudah mau tidur ? ". Sosok itu yang tak ayal adalah seorang pria bertanya padaku , matanya yang berwarna biru mengatakan bahwa kami adalah orang yang sangat dekat .
" Ya , maaf siapa kamu ? ". Aku membiarkan rambut panjangku di terpa angin .
" Ku dengar kamu kehilangan memori mu ? , Ini aku Abasi ! ". Abasi membuka selendang yang menutupi wajahnya .
" Abasi ? , Lalu apa hubungannya dengan mu , kalau tidak salah kamu pria yang kemarin ku lihat bersama usimaree ? ". Aku langsung to the point mengatakan hal itu .
" Usimaree ! , Apa kamu serius bersamanya moswen ? ". Abasi mengatakan hal yang membuatku bingung .
" Serius maksud mu ? , Apa aku tampak seperti wanita yang sedang mendambakan seorang pria ? ". Aku mencari clue atas pertanyaan Abasi .
" Aku tau , meski kamu kehilangan ingatan mu dan melupakan kami semua tapi di hatimu bahkan tidak akan ada tempat untuk usimaree ! ". Abasi nampak senang dan terlihat senyuman di wajahnya yang gagah .
" Apa aku melewatkan sesuatu Abasi ? ". Aku melirik sebentar ke arahnya .
" Kamu harus tau maksud kedatangan ku kemari moswen , apa kamu ingat sebenarnya usimaree adalah seorang pangeran yang sangat sadis ! , Mengapa orang yang bahkan tidak memiliki cinta di hatinya seperti usimaree bisa menyukai mu ? . Itu hanya taktik moswen ! , Dia mengetahui konspirasi yang di lakukan pangeran tuthankhan amun untuk berebut kekuasaan putra mahkota dengannya ! ". Abasi mencoba memperingatkan ku untuk hati-hati pada usimaree.
" Apa hubungannya semua itu dengan wanita yang tinggal di hareem ini dengan mereka yang ada di istana ? ". Aku bersender pada pagar balkon dan menopang dagu ku dengan telapak tangan .
" Hubungannya sangat jelas , sebelum bersama usimaree kamu adalah wanita kesayangan pangeran amun . Dan pangeran amun memanfaatkan kamu untuk memata-matai usimaree ! ". Abasi memperlihatkan betapa cemas dirinya .
" Wah , aku seorang yang suka mencuri informasi dan memberikannya untuk pria ku ? , Lalu sebegitu lemahnya aku hingga bisa di tenggelamkan oleh penghuni Harem lainnya ? ". Aku memandang hal itu adalah sesuatu yang lucu untuk wanita bertubuh lemah seperti diriku ini .
" Moswen , kamu memang wanita yang lembut tapi apakah kamu tau cinta itu buta , demi cintamu pada pangeran amun kamu bahkan bisa menjadi pengkhianat untuk sang putra mahkota , berhati-hatilah . Bagaimanapun kamu adalah wanita yang baik pada awalnya ". Abasi kemudian kembali memasang selendangnya dan pamit undur diri dengan melompat dari atas balkon di lantai tiga ke atap rumah yang lain . Aku berfikir bahwa Abasi bukanlah penasehat biasa yang di malam hari bisa keluyuran dengan melompat kesana kemari untuk bertemu seseorang .
Tanpa sepengetahuan kami di kejauhan usimaree pun sedang mengamati gerak gerik kami , dirinya tengah duduk di antara terpal atap rumah penduduk tak jauh dari Harem .
" Aku ingin tahu apa kamu benar-benar membuang memori mu atau memang saat ini amun sedang panik karena salah satu orangnya dalam waktu dekat tidak dapat di kendalikan ? ". Usimaree menatap dengan tajam , matanya yang cokelat kekuningan itu nampak seperti mata kucing saat terkena sinar lentera di malam hari . Seketika perasaan ku menjadi tidak enak dan gelisah memikirkan pemilik tubuh ku yang sebelumnya .
" Ternyata dirimu dulunya juga seorang yang picik ya , pantas saja pada akhirnya hanya aku yang cocok menjadi tuan jasad mu setelahnya ". Aku seperti menghina tubuhku sendiri pada umumnya yang berdiri di depan cermin perak .
Entah apa yang terjadi sebelumnya hingga menjadi sebuah masalah yang pada akhirnya menarikku kesana kemari masuk dalam jeratan dua orang pangeran yang sedang memperebutkan kekuasaan . Bahkan sang raja pun Firaun saat ini masih hidup , anak-anaknya sudah saling membunuh dan berperang dingin satu sama lain .
Tiba-tiba aku teringat diriku yang sebenarnya sebelum terperangkap dalam tubuh ini , akupun akhirnya menyadari diriku yang dulu jugalah seorang antek untuk memuluskan rencana keji seseorang . Sudah begitu banyak nyawa yang tak terbayarkan lagi telah menjadi korban atas keserakahan segelintir oknum . Akupun kini merasa tanganku telah menjadi kotor saat melihat kedua telapak tanganku dan membayangkan dengan kedua tangan ini aku membunuh mereka semua .

Malam ini aku kembali bermimpi buruk untuk yang kesekian kali , dalam mimpiku aku berada di dalam kastil dan di bawahnya adalah lahar mendidih yang sangat panas , seseorang yang tak jelas wajahnya berusaha untuk mendorongku ke arah jurang lahar itu dan akupun terjatuh hingga tubuhku terbakar dan merasakan kesakitan yang luar biasa , aku berteriak dalam tidurku hingga membuatku tersadar dengan airmata yang menetes dari kelopak mataku . Keringat dingin kembali menjadi butiran-butiran yang menempel lekat di kulit ku . Nafasku terasa begitu sengal , akibat jantungku yang beradu cepat . 
Aku tak dapat lagi melanjutkan tidurku dan tersadar bahwa pagi masihlah lama baru akan tiba .
" Jam berapa ini ? , Arrgghh aku bahkan tidak bisa memastikan waktu saat ini ! ". Aku mengusap wajahku yang basah .
" Aku mengambil segelas air dari ceret Kuningan yang ada di atas meja , meneguknya perlahan untuk mengembalikan ketenangan ku yang sempat hilang .
Saat aku berjalan keluar , pemandangan seperti biasa halnya tempat hiburan penuh dengan orang-orang yang tengah mabuk berserakan dan bau alkohol dari tubuh mereka memenuhi seisi ruangan besar di Harem itu . Lalu seorang wanita yang usianya lebih matang dariku berjalan ke arahku dengan senyuman .
" Moswen ? , Apa kamu terbangun ? ". Tangannya menyentuh bahu ku .
" Iya , maaf boleh aku tau nama anda nyonya ? , Aku benar-benar melupakan semuanya ! ". Aku melemparkan senyuman canggung agar tak tampak mencolok .
" Panggil aku madame shafiya , aku adalah pemimpin wanita di Harem ini , aku yang bertugas menjaga dan merawat kalian semua wanita-wanita pilihan para bangsawan ! ". Madame shafiya memainkan rambutku menandakan bahwa dia menyukaiku sejak awal.
" Maafkan aku moswen , aku lengah hingga membuat wanita para pangeran menderita seperti ini ? ". Madame shafiya menggenggam tanganku dengan suara lirih .
" Tidak masalah , bukankah aku sekarang baik-baik saja nyonya , kalau begitu aku akan kembali ke tempat ku sekarang . Maaf sudah membuat mu cemas ! ". Aku memalingkan wajahku dan memutar badanku untuk pergi kembali .
" Moswen ! , Jika butuh apa-apa kamu bisa mencariku ! ". Madame shafiya melambaikan tangannya dari jauh .
Aku hanya tersenyum melihatnya sebelum memasang wajah datar ku kembali .
" Jadi dia pemimpin Harem ini ? ". Aku sedang berfikir sejenak bagaimana dia bisa tau bahwa aku terlibat dengan beberapa pangeran saat ini . 
" Aku sepertinya melupakan sesuatu , kata-katanya barusan seperti dia sangat berhubungan dengan ku sebelumnya !? ". Pertanyaan menjalar dalam benak ku .
Hingga pagi aku masih saja terduduk di atas kasur ku sebelum akhirnya seseorang mengetuk pintunya .
" Nona kami di utus oleh madame untuk melayani anda bersiap ! ". Rupanya beberapa pelayan yang bertugas membantuku mempersiapkan diri .
" Masuklah ,aku tidak mengunci pintunya ! ". Aku mengisyaratkan mereka .
" Nona , air mandi anda sudah siap , kami sudah menambahkan kelopak mawar dan menyediakan minyak zaitun yang biasa Anda pakai ? ". Pelayan tadi membawakan kain dan pakaian yang akan ku gunakan setelah membersihkan diri .
" Baiklah , kalau begitu temani aku ke kolam mandi ku ! ". Para pelayan kemudian menggiring ku menuju kolam Harem untuk berendam . 
" Sekarang kalian bisa meninggalkan ku , aku akan memanggil kalian jika aku akan keluar dan bersiap ! ". Aku mengusir mereka agar memiliki privaci .
" Baik nona , kami akan menunggu di luar ! ". Para pelayan undur diri membiarkan aku sendiri di dalam kolam air panas yang penuh dengan taburan kelopak bunga mawar itu .

coming soon...

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience